15. Egois

6.6K 560 15
                                    

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selamat membaca....

Sudah terhitung hampir tiga bulan Lala menyandang status barunya sebagai istri dari seorang Zacky Radhitya Wiryawan. Setelah kepulangan mereka dari rumah Ibu Laila, Zacky langsung memboyong Lala untuk tinggal di apartemennya.

Apakah Lala menolak? Tentu saja. Namun, lagi-lagi Lala hanya bisa pasrah dan menurut perintah ketika Zacky menyinggung tentang statusnya sebagai istri.

Hubungan keduanya masih sama. Tak banyak perubahan. Zacky dengan sikap dingin dan diktatornya, sementara Lala masih dengan sikapnya yang tanggung—antara ingin menjadi pemberontak dan penurut. Namun, ujung-ujungnya juga dirinya akan kalah dan menjadi gadis penurut.

Lala mulai terbiasa tinggal berdua dengan Zacky di apartemen. Apartemen itu ukurannya tak terlalu luas juga tak terlihat sempit. Di dalam unit apartemen tersebut ada dua kamar. Namun, kamar yang satunya sudah Zacky ubah menjadi perpustakaan sekaligus ruang kerjanya.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Lala sedang berada di ruang keluarga. Ia sedang sibuk dengan laptop yang ada di atas pangkuannya. Di sebelah kanannya ada setoples keripik pisang yang baru ia beli sepulang dari kantor tadi.

Lala menoleh ketika mendengar suara derap langkah kaki dari arah belakang sofa panjang yang ia duduki. Ia melihat Zacky yang baru saja keluar dari ruang kerja dan berjalan menuju dapur tanpa meliriknya sedikitpun.

Lala kembali menatap layar laptopnya dan tak menghiraukan sikap tak acuh suaminya. Ia sudah terbiasa dengan segala sifat dan tingkah laku Zacky. Lala kembali melanjutkan laporan yang sedang ia perbaiki karena laporan tersebut akan ia serahkan kepada big boss Deza Group besok.

Lala melirik Zacky yang kini sudah ikut bergabung bersamanya dan duduk di sofa yang juga diduduki oleh Lala dengan secangkir kopi yang asapnya masih terlihat mengepul.

Lala kembali menatap layar laptopnya, senyum puas terbit ketika ia sudah berhasil menyelesaikan pekerjaannya.

Lala mematikan laptopnya, lalu menyimpannya ke atas meja. Ia juga menutup toples keripiknya, kemudian menyimpannya ke atas meja sebelah laptopnya.

Lala mengubah posisi duduknya menjadi serong ke kiri untuk bisa menatap Zacky. Sementara yang ditatap masih fokus menatap layar televisi yang menampilkan acara talk show.

"Pak...."

"Hmm." Zacky hanya berdehem sebagai jawaban, lalu mulai menyesap kopinya.

"Udah hampir tiga bulan loh. Pak Zacky enggak ada niatan untuk masuk kerja?"

Lala mendesah kesal melihat gelengan kepala dari Zacky.

"Kasihan Pak Dewa harus handle semua kerjaan termasuk kerjaannya Pak Zacky."

"Gantian," balas Zacky singkat sembari menyimpan cangkir kopinya ke atas meja.

Lala mengerutkan keningnya menatap suaminya bingung.

AuristelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang