3...Bersama lagi

634 24 0
                                    

Meera terbaring di kasurnya sambil memeluk bantal, menatap dinding kamar yang didominasi warna Putih, tanpa sadar pipinya basah karena airmatanya tpyang tak henti mengalir. Tidak habis pikir kenapa dengan mudah menyetujui permintaan Alex. Meera penuh amarah saat mengiyakan persyaratan Alex tadi siang.

 Meera penuh amarah saat mengiyakan persyaratan Alex tadi siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


...Flashback...

"Meera tunggu." dengan cepat Alex menarik tangan Meera.

"Apalagi?"

"Oke kalau kamu memaksa, aku punya syarat untukmu."

"Aku sekarang tinggal di Bali, mengurus bisnis Daddy disana. Selain perusahaan properti milikku, ada klinik kecantikan, butik dan toko bunga punya Mom. kalau kamu berkenan, aku minta tolong kamu mengurus bisnis Mom karena orang tuaku pindah ke Singapura, setahun ini aku sangat kerepotan membagi waktu.

Bagaimana? Deal?" Sambil mengulurkan tangannya.

Meera yang sudah terlanjur emosi tak berpikir panjang.

"Deal" menjabat tangan Alex.

"Aku mohon kamu jangan marah lagi ya."

"Tak bisa janji." Ucap Meera sambil menaikan alisnya sebelah sambil berjalan menyusuri tepi pantai.

"Tadi kmu bilang kamu tinggal di Bali, lalu kenapa kamu kesini?"

Deg

Alex terlihat bingung menjawab pertanyaan Meera.

"A-aku sedang ada urusan disini, dua hari lagi aku ke Bali." Alex tersenyum tipis.

"Bagaimana bisa kamu tau rumahku?."

"Sudah tak perlu bahas itu ya cantik, lebih baik kita bahas masa depan."

"Ha ? Maksudmu?"

"Masa depan kita, pasti seru kerja sama kamu. Ami yang cerewet, pasti kasihan karyawanmu menghadapi omelanmu setiap hari." Alex tertawa mengacak rambut Meera.

"Alex, kamu gilaaaaaaa!."

Alex langsung berlari karna tau wanitanya marah seperti singa. Mereka kejar-kejaran ditepi pantai tanpa tau ada sepasang mata yang memperhatikan mereka.

Dalam hati Meera kecewa jawaban Alex, dia mengira Alex kembali menepati janji. Tapi jika Alex menepati janjinya, Meera tak yakin bisa seperti dulu lagi.

...Flashback off...

Ameera bingung menjelaskan ke orang tuanya, apa alasan mau pindah ke Bali. Tidak mungkin Meera berkata yang sebenarnya.

drrtt drrtt drrtt

Bunyi Benda pipih digenggaman Meera membuyarkan lamunannya, dari nomor tak dikenal.

"Hai My Ami cantik."

Meera terdiam, hanya 1 orang di dunia ini yang memanggil dirinya Ami.

AmeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang