Di depan lobby Rumah Sakit, mobil mewah berwarna hitam berhenti. Alex keluar dari mobil lalu membuka pintu mobil untuk Meera. Para wanita menatap Meera tidak seperti biasanya, menatapnya penuh rasa iri dan sinis.
"Apa ada yang salah dengan penampilanku hari ini ya? Atau makeupku ketebalan?" Batin Meera tapi tetap berusaha santai.
Sesaat Alex membuyarkan lamunannya
"Amiku ayo masuk" sambil menggenggam tangan Meera."Jangan pegang tangan juga Alex." Bisik Meera
Alex hanya tersenyum tak melepas genggamannya.Seisi Rumah sakit berdiri seolah berbaris rapi menyambut Mereka berdua. Meera masih terheran alasan kenapa diperlakukan begitu istimewa. Banyak diantara mereka yang menyapa dan tersenyum, tapi Alex hanya diam tak peduli sedikitpun. Pria itu berubah menjadi dingin tak tersentuh.
"Shitt, pandangan laki-laki itu seolah mau menelanjangi wanitaku. Awas kalian semua." Batin Alex.
Alex sebenarnya mau memarahi semua pria yang menatap Meera dengan kagum, tapi harus mempertahankan wibawanya.
Bagaimana tidak, hari ini Meera memakai dress warna soft pink selutut menampilkan lekuk tubuh yang sempurna dengan memperlihatkan bahunya karena rambutnya di ikat ala poni tail. Jas dokternya hanya di pegangnya.
"Leher dan bahu itu teramat seksi untuk ku biarkan, damn!! Ami berusaha menggodaku." Batin Alex
Alex sangat ingin protes saat menjemput Meera melihat pakaiannya, tapi dia sadar status mereka hanya teman.
Teman? Menyakitkan Alex mengingat hal itu.Seketika Alex menghentikan langkahnya, dia tak perduli banyak mata yang memperhatikan mereka.
"Kenapa berhenti?" Tanya Meera dengan matanya membulat sempurna menatap Alex.
Alex menatap Meera sambil tersenyum geram, menelan ludahnya menahan hasrat untuk tak menyambar bibir Meera yang menggoda.
Kedua tangannya ke arah ujung bahu Meera, menarik baju pada lengan Meera agar menutupi bahunya, diambilnya jas dokter Meera kemudian memasangnya dengan hati hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ameera
ChickLitJanji yang tak boleh ingkar tapi kamu menghilang, bagaimana aku menagih janjimu? Jika cinta hanya tentang bagaimana kita berjuang, lantas apakah kamu pantas ku pertahankan? Tak perlu kamu banyak bicara kalau hanya membuat luka Aku memiliki sebuah pr...