12...Calon Istri

364 21 0
                                    

Sesuai janji Alex yang akan menjadi supir Meera. Mereka berada di mobil yang melaju munuju rumah Alex, hari ini mereka pulang lebih awal karena akan menghadiri pesta ulang tahun rekan bisnis Alex. Meera tak bisa membantah permintaan Alex untuk menemaninya ke pesta nanti malam.

Di dalam ballroom hotel mewah, kini semua mata tertuju pada pasangan yang tengah melangkah di red carpet. Seperti pangeran dan putri kerajaan, keduanya tampak serasi dengan tampilan yang pas. Alex dengan jas hitam mahalnya dipadukan kemeja putih dilengkapi waistcoat dan dasi hitam yang membuatnya semakin tampan. Ditambah tubuh tinggi dilengkapi otot besar yang membuat para kaum hawa berlomba ingin berada di dekapannya tapi harus siap kecewa karena Alex merangkul pinggang langsing perempuan cantik disebelahnya. Gaun hitam bermotif bunga dengan tali spagetti membuat Meera semakin seksi dimata para pria malam ini.

"Aku benci dengan tatapan banyak pria padamu, Baby." Bisik Alex dengan suara beratnya.

"Ya sudah kita pulang saja." Gerutu Meera.

"Jangan, kamu harus selalu didekat ku seperti ini." Ucap Alex mengeratkan rangkulannya di pinggang langsing wanitanya itu.

"Malam Pak Alex" panggil seorang pria pada Alex.

Alex pun menoleh, menganggukan kepalanya.

"Terimakasih sudah berkenan hadir Pak Alex." Ucap pria itu sambil merangkul Alex. Disambut dengan senyuman oleh Alex. "Sama sama Pak Robert."

"Ini siapa?"

"Kenalkan, dokter Ameera. Calon istri saya." Ucap Alex dengan penuh percaya diri. Meera yang awalnya senyum mengernyitkan dahinya, matanya membulat tak percaya ucapan Alex.

"You look so pretty, dokter Ameera." Ucap Robert.

"Thankyou Pak."

Alex sibuk menyapa rekan bisnisnya, melupakan yang katanya calon istrinya sendirian. Dengan tatapan membunuh Meera memperhatikan Alex dari kejauhan. Terlihat Alex berbincang sambil meneguk gelas berisi minuman yang Meera yakini itu alkohol.

"Heh!!! Lo siapa ngaku-ngaku jadi calon istri Alex? Dibayar berapa Lo?" Maki wanita yang menghampiri Meera entah dari mana datangnya. Wanita dengan bibir merah menyala senada dengan warna dress yang ia kenakan terlihat penuh amarah hingga wajahnya pun ikut merah padam.

"Eh gue ngomong sama lo ya!" Wanita itu mendorong bahu Meera kasar. Membuat Meera nyaris terjatuh.

Meera menatap tajam wanita dihadapannya, sepertinya pernah melihat tapi dimana Meera lupa. "Ada urusan apa anda dengan saya? Apakah kita pernah mengenal?" Meera santai menanggapi jalang dihadapannya.

"Lo ga usah sok polos. Berani nya lo rebut Alex dari gue. Gue Viony calon tunangannya Alex!"

"Oh." Sambil menyunggingkan senyum nya melangkah melewati wanita itu.

Tapi wanita itu menghampiri Meera lagi mengayunkan tangannya untuk menampar Meera.
Dengan cepat ditepis Meera. "Gue ga ada urusan sama lo." Ucap Meera tenang.
"Ga heran kalau Alex lebih milih gue dari pada wanita murahan kayak lo." Bisik Meera

Membuat wanita itu semakin marah. "Lo cuma jalang aja belagu!!" Sambil bersiap menyiramkan air dalam gelas minumannya di kepala Meera. Lagi lagi kalah cepat dengan tangan mulus Meera, yang membuat minumannya tumpah di wajah wanita itu.

"Lo ngaca, siapa yang jalang sekarang?" Ucap Meera dengan penuh penekanan.

Banyak pasang mata yang memperhatikan perseteruan dua wanita cantik. Tak terkecuali Alex, bukannya membantu gadisnya. Malah Alex ikut menonton diantara tamu yang lain.

"My Baby benar-benar sudah dewasa sekarang." Batinnya sambil tersenyum.

Seseorang memukul pundak Alex. "Gila, Adek lo bro. Garang juga ternyata, jadi penasaran gue. Gimana rasanya diranjang pasti sadis." Ujar Tomi menggelengkan kepalanya.

Mendengarnya membuat Alex mengeraskan rahanya. "Calon istri gue." Ucap Alex membuat Tomi menatap Alex tak percaya.

"Sayang, kamu baik-baik aja kan?" teriak Alex menghampiri kekacauan dihadapannya langsung merangkul pinggang Meera. Memperhatikan gadisnya dari atas ke bawah.
"Jangan pernah sentuh calon istri gue!" Ujar Alex sambil menunjuk wajah Viony. Lalu melangkah pergi menjauhi kerumunan.

"Sayang? Alex baru saja memanggilku sayang? Kenapa jika Darel yang mengucapkan kata itu aku biasa saja. Tapi Alex terasa berbeda seperti banyak kupu kupu disekelilingku." Batin Meera.

"Baby, Baby, hei!!" Alex melambaikan tangan di wajah Meera, kebingungan kenapa gadisnya malah kini tersenyum menatapnya.

"Eh iya, ada apa?" Tanya Meera polos.

"Kamu hebat Baby, belajar dari mana bisa berani begitu?" Tanya Alex menaikkan sebelah alisnya.

"Aku memang tidak takut pada siapapun."

"Yakin?" Alex menatap Meera lalu mendekatkan tubuhnya ke Meera, meraih pinggangnya untuk memeluknya.

Meera melirik keadaan sekitar. Hanya ada mereka berdua, ternyata Alex membawanya ke sebuah kamar. Nafas Alex mulai memburu, tercium bau Alkohol dari mulutnya. "Sial !!." Gerutu Meera, sangat tau ini pertanda bahaya. "Ck !! sempat sempatnya aku tadi melamun." Batin Meera kesal.

"Aku tak sanggup menahannya Baby. Bibir yang membuat semua mata terpana saat tadi melontarkan kalimat pedas pada Viony. Aku tersiksa selama ini menahannya." Suara Alex memberat, iris matanya menggelap. Pertanda nafsunya tak terbendung.

"Lex sadar, apakah kau lupa janjimu?!"Teriak Meera.

"Aku hanya tau, kau harus jadi milikku malam ini Baby." seraya mendekatkan bibirnya ke bibir merah muda Meera.

Plak !!

"Kau mengingkari janjimu Lex! Dan ini kedua kalinya."

Wajah Alex memerah mengeratkan giginya.

"Aku akan memakanmu malam ini." Umpatnya kesal. Berakhir dengan tendangan di perut Alex, secepatnya Meera berlari ke luar kamar.

Alex terduduk di lantai, mengacak rambutnya kasar. Menyesali kebodohannya karena Alex yakin Meera akan menjauhinya sekarang.

***

*Viony Wijaya*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Viony Wijaya*

*Ameera Chayra Rogan*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Ameera Chayra Rogan*

AmeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang