Meera memandang langit langit kamarnya sambil menggenggam selimut di dadanya. Hari ini perasaannya teramat bahagia. Seandainya Alex tak pernah pergi dari hidupnya dulu mungkin sekarang mereka sudah menikah. Tapi kalau keadaan seperti sekarang dia berpikiran jika harus memilih Alex atau Darel.
"Aku bingung dengan perasaanku sendiri." Gumamnya.
Darel pria baik, sopan, pengertian, lembut, sayang sama aku, yang paling buat Meera tak bisa meninggalkannya tu Darel pria paling penyabar yang pernah dikenalnya. Mau berapa lama Meera cuekin tetap sabar nungguin kabar Meera. Tapi Darel tak pernah mau membahas pernikahan, itu yang membuat Meera menyudahi hubungan tujuh tahunnya. Selain itu ada alasan lain yang tak bisa Meera ceritakan ke Darel.
Sedangkan Alex, pria gila yang hilang trus muncul kembali. Tak banyak berubah, tetap Alex jail yang suka menggoda Meera. Sejauh ini Meera melihat Alex perhatian padanya, selalu terlihat bersemangat menggodanya tapi pada orang lain Alex terlihat pria yang dingin, tak banyak bicara.
Meera mengambil benda pipih disampingnya yang sedari tadi berbunyi mengusik pikirannya.
From : Darel
"Sayang Kamu dimana?"
"Sayang sudah makan?"
"Sayang, Gimana kabar kamu, sudah 1 bulan kamu menghilang aku harap kamu baik baik saja ya."
"I Love you, cantik."
"Aku Rindu dengar suara mu, boleh aku telepon?"
"Walaupun kamu ga balas pesan ini, ingat ada aku yang masih menanti kabarmu."
Meera menghela nafas panjang lalu membuangnya ketika membaca banyak pesan dari Darel.
"Pria ini selalu bisa buatku kehabisan cara untuk menjauhinya. Tak heran kan jika hubungan kami bisa sampai lama begini." Batin Meera, tapi tetap saja Meera enggan membalas pesan Darel.
Tok
Tok
Tok
"Baby udah tidur?"
Meera malas turun dari tempat tidurnya dan memilih pura pura tidur.
Krek
Suara pintu terbuka, Alex masuk ke kamar Meera melihat wanita tersayangnya itu tengah tertidur. Di dekatinya tubuh wanita itu, lebih dekat lagi, didengarkannya suara nafas Meera.
"Apa yang dilakukan pria ini." Batin Meera, tanpa sadar membuat nafasnya memburu karena wajah Alex sangat dekat dengan wajahnya."Alex !!!" Teriak Meera
Alex hanya terkekeh "Aku tau kamu belum tidur kan, mana bisa kamu tidur jam segini Baby." Sambil mencubit pipi Meera.
"Aww sakit tau," Meera meringis memegangi pipinya.
"Aku bawain ice cream coklat kesukaanmu dan ini juga" sambil menunjukan coklat batang dengan merk terkenal.
"Walaupun aku heran, dulu kamu gak suka makan coklat jenis begini kan. Kata kamu eneg. Tapi berapa tahun trakhir kamu suka memakannya." Lanjutnya santai.
Meera membulatkan matanya. "Lex, kamu tau dari mana?"
"Mampus gue, kenapa bisa keceplosan." maki Alex dalam hati. "Aaa-aku hanya menebak, insting ku ga salah kan." Sahut Alex sekenanya.
Meera meletakkan makanan itu di sampingnya, tangannya meraih wajah Alex yang enggan memandangnya. Ditariknya wajah Alex untuk menatapnya. "Aku mau kamu jujur Lex. Kamu tau apa yang ku suka berapa tahun trakhir? Sedangkan kita baru bertemu dua bulan yang lalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ameera
ChickLitJanji yang tak boleh ingkar tapi kamu menghilang, bagaimana aku menagih janjimu? Jika cinta hanya tentang bagaimana kita berjuang, lantas apakah kamu pantas ku pertahankan? Tak perlu kamu banyak bicara kalau hanya membuat luka Aku memiliki sebuah pr...