22...Candu

442 16 0
                                    

Dengan langkah gontai Alex masuk ke kamarnya yang gelap. Penampilannya sudah acak-acakan Jasnya hilang entah kemana, kini kemejanya digulung sampai siku, dua kancing atasnya dibiarkan terbuka, rambutnya sudah berantakan.

Alex berusaha membuka seluruh kancing kemejanya dengan tenaga yang tersisa. Pikirannya tak bisa lepas dari Meera, pencarian Meera terus dilakukan oleh seluruh anak buahnya dibawah pengawasan Edwin.

Alex menuju ranjang king size nya, berusaha untuk mengisi tenaganya yang telah habis. Pria itu membuang kemejanya entah kemana, menjatuhkan diri ke tempat tidur masuk dalam selimutnya. seketika matanya membulat melihat perempuan tertidur di disamping menghadapnya. Samar-samar dilihatnya dalam selimut.

"Apakah aku halusinasi?" Alex membuka selimutnya, menyentuh pipi gadis itu, membelai rambutnya.

"Baby, ini benar dirimu?!! Teriak Alex.

Wanita itu membuka mata bergeliat khas orang bangun tidur. "Lex, kenapa berteriak?"

"Aku hampir gila karnamu, kau masih tanya kenapa?" Mata Alex menatap tajam seperti ingin menerkam.

Meera terkekeh "Aku menunggumu dari tadi, tapi kamu lama sekali pulangnya." Meera tersenyum menampilkan gigi putihnya.

Alex langsung menarik Meera kedalam pelukannya. "Berhentilah buatku khawatir Baby. Nyawaku hampir melayang karnamu."

"Iya Alex aku minta Maaf ya. Besok Aku ceritain semuanya. Sekarang aku mau tidur. Aku sangat lelah, badanku rasanya mau patah."

Alex langsung menatap tubuh Meera dari atas kebawah, Meera memakai piama celana panjang dan baju lengan pendek berwarna merah.

"Apa pakaianku salah lagi kali ini?"

"Tidak, hanya saja-"

"Kenapa?"

Tangan Alex mengarah ke dada Meera. "Kamu lupa mengancing satu ini." Ucap Alex sambil mengancingkan baju Meera.

"Ohh iya aku lupa." Meera tersenyum.

"Jangan begini lagi baby, aku bisa mati nanti."

"Iya.. iyaa.. sorry."

"Enak aja bilang maaf."

"Jadi?"

"Mau ini baru dimaafin." Alex menunjuk bibir Meera dengan manjanya.

Meera seketika melotot. "Oke tapi kamu mandi dulu."

Tanpa menjawab, Alex langsung berlari ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Saat Alex menghampiri tempat tidurnya. Meera tak ada di sana.

"Apa tadi aku cuma halusinasi?" Gumamnya.

"Tidak Lex, aku tadi ke kamar mengambil ini, aku tak sabar mendengar jeritan Jeremi." Meera terkekeh sambil memegang handphone nya.

Alex masih bingung mencerna ucapan gadisnya. Menatap Meera yang kini duduk di ranjangnya.

"Lex, pakai bajumu sana." Perintah Meera.

Alex telah kembali dari walk in closet nya dengan shirtless dan celana tidur panjang menggantung di pinggangnya.

"Kenapa ga pake baju si?"

"Udah baby jangan bahas itu, aku penasaran ucapanmu tadi."

"Nih dengar." Sambil memberikan Alex ponselnya.

"Meera!!!!! Lo ga akan bisa lepas dari gue."

Alex menaikan sebelah alisnya, menatap Meera dengan senyuman sumringah, diikuti tawa Meera. Wajah Alex mendekat ke wajah Meera membuat wanita itu terdiam. "Aku juga mau kayak bajingan ini."

AmeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang