(Idn) Chapter 11

531 111 74
                                    

Tokyo

Beberapa hari tinggal di penginapan, Eun Seob dan Hotaru tampak semakin akrab. Mereka selalu makan pagi-siang-malam bersama. Memang bersama dengan para tamu lain di dalam satu ruang makan, tetapi Eun Seob dan Hotaru selalu duduk berdampingan, dempet seperti kembar siam. Mereka mengobrol sepanjang waktu seolah tak pernah kehabisan bahan obrolan, bahkan mereka masih telepon-teleponan padahal tidur satu atap. Mereka juga sering keluar bersama dengan alasan Hotaru menjadi guide untuk Eun Seob.

Hal ini tak lepas dari perhatian Pak Kobayashi. Awalnya ia merasa senang karena cucunya yang suka kelayapan akhirnya betah di rumah dan membantunya mengurus penginapan. Tapi akhirnya ia menyadari ada faktor lain yang melatarbelakangi perubahan Hotaru. Kini ia mulai khawatir.

Dan malam ini Pak Kobayashi memanggil cucunya ke kamarnya.

"Hotaru," panggil Pak Kobayashi setelah Hotaru selesai meracik teh hijau.

"Ada apa, Kek?"

"Tamu yang dari Korea itu..."

"Jo Eun Seob."

"Berapa lama dia berlibur di sini?"

"Aku tidak tahu, tapi dia tidak sedang berlibur. Dia sedang mengerjakan tugas dari atasannya."

"Kapan dia pulang ke Korea?"

"Mungkin setelah tugasnya selesai."

"Kelihatannya kalian sangat akrab."

"Dia adalah teman yang baik dan menyenangkan."

"Hanya teman, ya? Tidak lebih dari itu?"

"Ah, Kakek..." Hotaru tersipu.

"Kau boleh berteman dengannya, tapi Kakek harap kau tidak punya perasaan yang lebih terhadapnya."

Dan senyum Hotaru segera menguap bagaikan uap panas di cangkir teh hijau yang sudah mulai mendingin.

"Dia hanya seorang turis yang menginap di penginapan kita. Setelah urusannya selesai, dia akan kembali ke negaranya, kan? Kakek hanya ingin mengingatkanmu agar kau tidak patah hati. Jadi jangan berikan hatimu kepadanya."

•••

Seoul.

Seol meringkuk di atas kasur dengan tangan yang mencengkeram perutnya. Ia menggigit bibirnya agar tak mengeluarkan suara rintihan yang bisa membangunkan Danmuji. Ia melorot turun dari ranjang, merangkak menuju lemari tempat ia menyimpan tas kopernya. Ia membuka bagian depan koper, mengambil sebuah botol kecil. Ia membuka tutupnya dan mengeluarkan sebutir pil, lalu menelannya.

Kembali ia meringkuk di depan lemari yang masih terbuka ketika rasa nyeri di perutnya kembali menyerang. Ia merasa seluruh tubuhnya lumpuh, tak sanggup untuk naik kembali ke ranjang. Namun tangisan Danmuji memaksanya untuk bangkit. Ia membuatkan Danmuji sebotol susu. Sebelum memberikannya kepada bayi itu, ia letakkan botol hangat itu ke perutnya, itu cukup meredakan nyeri. Ketika Danmuji kembali terlelap setelah minum susu, Seol juga tidur karena obat yang ia minum telah bekerja.

•••

Tokyo

Pagi ini Eun Seob tidak menemukan Hotaru di ruang makan maupun dapur. Di taman samping penginapan juga tidak ada. Ia berpikir mungkin Hotaru terlambat bangun.

"Ohayogozaimasu," Eun Seob menyapa Pak Kobayashi yang keluar dari dapur membawa nampan dengan banyak makanan di atasnya. Eun Seob membantu meletakkan piring-piring makanan itu di atas meja tanpa diminta.

"Tumben sekali Hotaru tidak membantu di dapur. Apa dia kesiangan?"

Pak Kobayashi hanya menjawab dengan senyuman.

A Sudden Dad✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang