(IDN) Chapter 4

736 109 20
                                    

HAPPY NEW YEAR 2021🎉
.
.
.

Eun Seob terpaksa mengungkapkan kejadian sebenarnya kepada Seol, karena mereka harus mengurus Danmuji selama 5 hari ke depan. Seol hanya ternganga, speechless.

"Oppa, apa sebelum menandatangani kontrak kerja, kau tidak membaca klausalnya dengan baik? Bukankah tugas manajer hanya mengurus jadwal artisnya saja? Kenapa sekarang juga mengurus anaknya? Kau ini manajer atau babysitter?"

"Hanya lima hari, Seol. Dia juga sudah memberikan uang untuk biaya hidup bayi ini."

"Tapi kenapa harus di rumah kita? Kenapa tidak mengasuhnya di rumah dia sendiri dengan menyewa pengasuh sungguhan? Ini namanya penelantaran anak! Sungguh tidak bertanggung jawab!"

"Kami belum tahu dengan pasti apakah bayi ini benar-benar anak kandungnya. Itu sebabnya kami masih menunggu hasil tes DNA. Kami tidak mau hal ini menjadi rumor yang belum jelas jika bayi ini diasuh di rumahnya oleh pengasuh. Bagaimana jika dia hanya dijebak?"

"Tak perlu tes DNA, aku yakin bayi ini pasti putra kandungnya. Berani bertaruh?"

"Bagaimana kau bisa seyakin itu?"

"Aku masih bisa percaya jika ia dijebak oleh seorang wanita melalui kehamilan. Tapi aku tak percaya jika ada yang mau menjebaknya menggunakan seorang bayi, jika bayi ini tidak benar-benar memiliki DNA yang cocok dengannya."

"Apapun itu, aku hanya sekedar menjalankan tugas. Dan aku butuh bantuanmu. Aku tidak terlalu bisa mengurus bayi. Kau kan pernah bekerja sebagai pengasuh bayi. Nanti uang pengasuhannya akan kuberikan untukmu."

"Kakiku masih sakit, Oppa."

"Kau hanya perlu menenangkannya saat dia menangis, memberinya susu, membersihkan popoknya, dan memandikannya. Semua bisa kau lakukan sambil duduk. Aku yang akan mencuci botol dan pakaiannya, juga menyiapkan air mandinya."

Seol hanya bisa menghela napas panjang.

~~~

Menyanggupi permintaan kakaknya, Seol pun mengasuh Danmuji. Sebenarnya Seol tidak keberatan untuk mengasuh anak (apalagi dibayar). Ia menyukai anak kecil, terutama bayi. Ia hanya tidak suka si aktor brengsek itu memperbudak kakaknya.

"Oppa, apa kau tahu namanya?" Tanya Seol saat sedang memberi Danmuji susu sambil menggendongnya.

"Dia belum punya nama lahir. Tapi dari surat yang ditinggalkan ibunya, nama fetusnya adalah Danmuji."

"Aku penasaran dengan ibunya. Kenapa dia meninggalkan anak ini begitu saja di rumah William? Kenapa tidak menemuinya langsung dan meminta pertanggungjawaban?"

"Entahlah."

"Kan akhirnya kita yang repot," sambung Seol.

Rintik hujan mulai turun, makin lama makin deras. Air hujan yang melewati talang, merembes ke pinggiran plafon rumah mereka dan menitik ke lantai. Eun Seob mengambil baskom-baskom untuk menampung tetesan air hujan itu. Seol berdecak kesal, mengumpati pemilik gedung yang hanya suka menagih uang sewa saja tanpa memperbaiki fasilitasnya.

Hidup di rumah basement memang kurang nyaman. Tidak ada ventilasi hingga sirkulasi udara di dalamnya kurang baik, akibatnya ruangan menjadi pengap. Ada jendela kecil, namun tak pernah dibuka, karena jika dibuka, debu dan pasir dari jalanan akan masuk. Pencahayaan juga minim, membuat dinding dan perabotan jadi gampang jamuran. Ruangan-ruangannya juga sempit.

Sebenarnya, gaji Eun Seob bukannya terlalu sedikit hingga tidak bisa menyewa rumah yang lebih layak huni. Mendiang ayah mereka meninggalkan hutang yang sangat besar dan bunganya terus bertambah secara tidak masuk akal, karena sang ayah meminjam uang dari rentenir. Belum lagi pinjaman selama Seol kuliah juga harus dibayar setelah ia lulus, sementara ia belum juga mendapatkan pekerjaan tetap.

A Sudden Dad✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang