Menggunakan alasan akan menghadiri pernikahan teman kuliahnya, Seol bareng Eun Seob pulang ke Seoul. Ia masih belum memberitahu siapapun mengenai kondisi kesehatannya. Ia tak ingin semuanya heboh sebelum ia memastikannya terlebih dulu.
Will juga ikut ke Seoul semobil dengan Eunseob. Ia bersyukur Eun Seob membiarkannya ikut. Sebenarnya Eun Seob masih belum bisa sepenuhnya menerima Will, tapi dia sendiri sedang banyak pikiran, tentang bagaimana menghadapi Kakek Kobayashi nanti.
"Seol-ah, kau masih berhubungan dengan temanmu yang dokter kandungan itu?" Tanya Eun Seob.
"Iya, masih," jawaban Seol membuat Will menoleh sambil mendelik.
"Kirimkan aku kontaknya, aku ingin memeriksakan kandungan Hotaru."
"Biar aku saja yang menghubunginya," Seol mengeluarkan ponselnya.
Selagi Seol mengetik pesan untuk Ji Ho, Will mencoba untuk mengintip dari belakang. Seol menyadari itu, segera menjauhkan layar ponselnya dari Will.
"Sedang apa kau?"
"Ingin tahu apa yang kau ketik."
"Kau sudah dengar tadi kan, Oppa mau memeriksakan kandungan calon istrinya."
"Hanya itu?"
"Memangnya apa lagi?"
"Lalu kenapa aku tidak boleh lihat?"
Karena di dalam isi kotak masuk itu ada jadwal untuk Seol memeriksakan diri.
"It's my privacy."
Will mendengus, tidak terima.
"Menjadi pacarku tidak berarti kau bisa membobol privasiku."
"Eun Seob-ah, apa harus ke dokter itu? Aku akan memperkenalkanmu dengan dokter kandungan yang lebih bagus. Profesor, atau bahkan direktur rumah sakitnya sekalian."
Eun Seob hampir menyetujui ide Will, namun kemudian ia sadar, pria ini tampaknya sedang cemburu, mengingat dokter Yoo adalah 'mantan' Seol.
"Tidak, terima kasih. Aku menyukai Dokter Yoo. Dia baik dan pintar. Ah... seharusnya dia yang jadi adik iparku..."
Hotaru menyenggol tunangannya.
"Halo, Pak Dokter," Seol sudah menelepon Ji Ho.
"Oh, ada apa? Apa kau merasa sakit?" Suara Ji Ho terdengar khawatir.
"Tidak, kenapa kau berpikir begitu?"
"Karena kau meneleponku dalam 'mode pasien'."
"Ah, itu karena aku mau mendaftarkan kakak iparku. Dia hamil."
"Oh... selamat ya. Aku akan menjadwalkannya berbarengan dengan pemeriksaanmu.".
"Jangan!" Tanpa sadar suara Seol yang memekik mengejutkan semua yang ada di mobil itu, "ehm... bagaimana kalau besok? Mereka harus segera ke luar negeri untuk pertemuan keluarga."
"Oh, begitu. Kalau besok..." Ji Ho menjauhkan ponselnya, bertanya kepada asistennya terlebih dulu, "oke, besok bisa, jam 5 sore. Siapa namanya?"
"Hotaru Jo."
Di kursi depan, Hotaru tersenyum malu-malu karena marga calon suaminya disematkan pada namanya meski belum officially.
"Kirimkan nomor identitasnya dan asuransi jika ada."
"Oke, dok."
"Ngomong-ngomong, ini berarti janjimu sudah kau tepati."
"Janji?"
"Dulu kau berjanji kalau kakakmu menikah dan istrinya hamil, kau akan mengajak mereka ke klinikku. Meskipun sekarang praktekku di rumah sakit."
Seol tertawa renyah, membuat kening Will makin keriting karena dikerutkan sejak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Sudden Dad✔
RomansaThis story has 2 language: Indonesian language in page 1 English language in the next page . . William Choi adalah seorang model dan aktor terkenal. Dia playboy dan sering terlibat skandal, tapi tetap saja fansnya banyak. Suatu hari tiba-tiba ada s...