A Sudden Dad✔

(Idn) Chapter 34

Musim dingin telah tiba, saatnya bagi orang-orang Korea membuat kimchi untuk persediaan selama setahun ke depan. Masyarakat yang tinggal di kota-kota besar terutama Seoul sudah jarang membuat kimchi secara tradisional. Tetapi orang-orang paruh baya dan masyarakat yang tinggal di kota kecil dan perdesaan masih membuatnya beramai-ramai dengan gotong royong. Tradisi ini disebut Kimjang, di mana para tetangga saling membantu untuk membuat kimchi dalam jumlah yang besar.

Bagi William Choi yang dibesarkan di Amerika dan selanjutnya hidup di Seoul, ini adalah pertama kalinya ia berpartisipasi dalam Kimjang. Hari ini ia melepaskan pakaian mahalnya dan aksesoris bermerknya, mengenakan kaos lebar lengan panjang dan celana panjang batik ala ahjuma. Tak lupa topi bundar untuk melindungi wajah tampannya dari paparan sinar mentari. Ia tidak terlihat aneh dan memalukan, malah terlihat fashionista. Auranya memang mahal, jadi dipakaikan baju gembel sekalipun, dia masih tampak menawan.
(Intermezzo -- bayangkan Pak Gunawan / Son Suk Ku at My Liberation Notes 😍)

Will membantu warga memanen sawi putih, lobak dan daun bawang yang ditanam di kebun rumah kaca. Sementara itu Seol merendam ikan teri untuk dijadikan kaldu campuran bumbu kimchi bersama beberapa ahjuma.

Semua sayuran yang sudah dipanen diangkut menggunakan pick up untuk disimpan di tempat usaha Hong Banjang. Setiap tahun warga Gangjin memang membuat kimchi di rumah Hong Banjang yang punya pekarangan paling luas dan gudang yang besar.

Semua sayuran itu kemudian dicuci bersih, lalu ditaburi garam dan didiamkan sampai besok pagi agar layu. Karena lobak cepat layu, mereka baru digarami di sore hari.