(Idn) Chapter 25

333 50 9
                                    

Pesawat dari bandara Narita mendarat di bandara Incheon. Will menggendong Soo Ji keluar dari pintu pesawat, kemudian didudukkan ke atas kursi roda yang sudah dipersiapkan oleh petugas bandara. Will mendorong kursi roda itu menyusuri lorong. Seol menyusul di belakang mereka menggendong Dan.

Setelah dokter menyatakan Soo Ji dapat pulang dan menjalani rawat jalan untuk terapi berjalan, Will memutuskan membawanya pulang ke Korea dan melanjutkan fisioterapi Soo Ji di Korea saja. Selain ia tidak enak tinggal di vila milik Cindy terus menerus meski Cindy tidak keberatan, biaya hidup di Jepang lebih mahal. Will juga harus kembali bekerja karena hartanya makin lama makin berkurang untuk biaya hidup, rumah sakit, juga bayar denda yang masih belum lunas. Selain itu, sebentar lagi ulangtahun Dan yang pertama. Will ingin merayakannya di Korea secara tradisional (doljanchi). Soo Ji pun menginginkan hal yang sama.

Sebelum keluar dari pintu kedatangan internasional, Will keluar lebih dulu. Awak media sudah standby di mana-mana. Mereka langsung menyerbu Will untuk mengorek informasi terkait ibu kandung putranya.

Selagi semua moncong kamera fokus pada Will, Seol mendorong kursi roda Soo Ji, di mana Dan duduk di pangkuan ibunya. Ia berhasil melewati para pemburu berita itu dengan aman. Koo Chan Sung menghampiri mereka dan mengantarkan mereka ke dalam mobil Cindy, sementara Will naik mobilnya Gianna.

Mobil Koo Chan Sung yang sampai lebih dulu di apartemen Will. Di sana ternyata juga sudah ada wartawan di depan gerbang, bahkan ada yang berhasil masuk ke parkiran basement. Wartawan di basement menghampiri Koo Chan Sung yang sedang mendorong kursi roda Soo Ji.

"Hei, hei, apa-apaan kalian?" Koo Chan Sung menghalau para wartawan.

"Anda manajer dari Cindy Lee, kan? Apakah anda yang mengantarkan William Choi menemui ibu dari anaknya? Apakah wanita ini adalah wanita tersebut?"

Soo Ji menyembunyikan separuh wajahnya di dalam syalnya saat moncong kamera mengarah ke wajahnya.

"Apakah ini anak William Choi?"

Seol menyembunyikan wajah Dan di dalam dadanya. Para pemburu berita itu tak peduli privacy meskipun hak privacy di Korea termasuk tinggi.

"Benar, aku manajer Cindy Lee, tetapi wanita ini adalah... adalah istriku. Itu anakku. Dan itu adik iparku. Eheeey... kenapa aku harus memperkenalkan anggota keluargaku kepada kalian?"

"Hah?" Para wartawan tak percaya.

"Ah... yeobo... kepalaku pusing..." Soo Ji berakting.

"Hei, minggir kalian semua! Istriku baru menjalani operasi, kalau ada apa-apa dengannya, kalian semua kutuntut!"

Para wartawan itu pun akhirnya menyingkir.

~~~

Soo Ji terkekeh kecil ketika Seol memasukkan password doorlock. Seol menoleh dengan pandangan bertanya.

"Oh, tidak. Aku hanya tak menyangka dia masih menggunakan kode itu di rumah ini."

"Kode?"

"150313, itu tanggal jadian kami."

Seol membeku.

"Wah... isi rumah ini juga tak jauh berbeda," Soo Ji mengidarkan pandangannya di dalam rumah itu ketika Koo Chan Sung mengantarnya melewati pintu geser.

"Termasuk foto itu?" Tunjuk Koo Chan Sung pada foto portrait yang menyembunyikan televisi di belakangnya.

"Tidak. Dulu yang terpasang di sana foto kami berdua."

"Jadi kalian dulu tinggal bareng?"

"Iya. Rumah ini kami beli bersama. Dia yang membayar cicilan, aku yang mengisinya dengan perabotan. Kami tinggal bersama dan sudah merencanakan pernikahan, tapi yah... takdir berkata lain. Aku tak menyangka dia masih tinggal di sini. Jangan-jangan kamar-kamar di sini masih kedap suara."

A Sudden Dad✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang