(IDN) Chapter 3

600 96 22
                                    

Puppy eyes yang ditunjukkan oleh Eun Seob kepada Bu Kim, Kepala NSF, tak dapat meluluhkan ketegasan wanita itu. Percuma Eun Seob mengambil 'jalan belakang' untuk mendapatkan hasil tes DNA lebih cepat, karena Kepala NSF yang merupakan kenalan Eun Seob ini tak mau membantu, apalagi disuap.

"Satu minggu, itu sudah paling cepat," kata Bu Kim.

"Bagaimana kalau tiga hari?"

"Tidak bisa."

"Empat hari?"

"Kau pikir NFS hanya bekerja untukmu?"

"Lima hari deh."

"JO EUN SEOB!"

"Ayolah, Noona..."

"Oke, lima hari, tapi aku tidak bisa janji."

"Oh, Noona, kau yang terbaik. Saranghae..." Eun Seob menunjukkan finger heart.

Bu Kim hanya memutar bola matanya dan mengusir Eun Seob

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bu Kim hanya memutar bola matanya dan mengusir Eun Seob. Ketika ia berjalan menuju parkiran, ponselnya berdering.

"Hm, Seol-ah?"

Eun Seob berhenti melangkah. Di matanya yang terbelalak, terpancar kekhawatiran.

"Ru...rumah sakit?"

~~~

Satu jam terasa bagai 1 tahun bagi Will yang menunggu kedatangan Eun Seob. Ini sudah lewat dari waktu yang dijanjikannya, manajernya itu belum muncul juga. Sedari tadi Will hanya berdiam diri di pantry, sambil sesekali melirik ke arah keranjang yang berada di meja ruang tamu.

"Si brengsek itu, selalu saja lelet. Awas ya, gajimu akan ku potong, Jo Eun Seob!" Geram Will.

Hiks... hiks...

Punggung Will menegak saat telinganya mendengar suara isakan kecil dari arah ruang tamu.

"Aish... dia bangun!" Will menggaruk kasar rambutnya.

Ia mendekat saat isakan itu mulai kencang dan menuntut. Mulut mungil Danmuji mengemut kepalan tangannya. Will mengambil botol susu, lalu memasukkan dot ke dalam mulut bayi. Danmuji pun akhirnya diam dan meminum susunya. Setelah susunya habis, ia tak langsung tidur kembali. Mata polosnya menatap Will, dan dibalas dengan tatapan sengit.

"Lihat apa? Tidur lagi sana!" kata Will.

Ujung-ujung bibir Danmuji melengkung ke atas, menunjukkan gusi-gusinya.

"Huh? Kau menertawakanku?"

Tiba-tiba bayi itu gumoh, memuntahkan sedikit susu yang ia minum barusan. Ia juga batuk karena tersedak.

"Oh? Oh? Kenapa kau muntah?" Will tidak tahu bahwa setelah minum susu, bayi harus digendong tegak untuk bersendawa.

Will menarik tisu sebanyak-banyaknya untuk menyeka bekas muntahan di sekitar mulut dan baju Danmuji. Bayi itu masih batuk sampai wajahnya mulai memerah.

A Sudden Dad✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang