4

29.7K 3.1K 27
                                    

Happy Reading

Nara turun dari mobil yang baru saja berhenti di depan akademi Veteran, dia sudah resmi diterima di akademi ini dan akan menghadiri upacara penerimaan

"Bukankah anda Lady dari keluarga Mergas?" sapa perempuan yang terlihat cukup baik, rambutnya hitam panjangnya terurai

Nara melirik nama yang tertera di jas almamaternya Vivian Fritz, ternyata dia salah satu dari segelintir bangsawan yang memilih sekolah ini

"Saya Vivian, kita akan satu angkatan" ucap Vivian sambil mengulurkan tangannya

"Panggil Eldine saja, nona Vivian. Lagi pula aku belum melakukan debut ku. Karena itu panggilan lady agak kurang cocok untukku" Nara sambil menjabat tangan Vivian

"Ah, kau benar. Kalau begitu cukup panggil aku dengan Vivian"

"Dengan senang hati"

"Ayo masuk! kita bisa kehabisan tempat duduk" ajaknya

Mereka berjalan beriringan menuju kursi yang masih kosong menunggu acara penyambutan dimulai

Tidak lama Nara bisa melihat tuan Roger sebagai kepala sekolah menyampaikan pembukaan disusul dengan pemberian mendali kepada siswa dengan nilai terbaik

Tidak ada kesenjangan sosial antara bangsawan dan rakyat biasa disini

"Saya akan memberikan penghargaan kepada murid terbaik yang telah lolos masuk akademi ini" ucap Roger lantang "Dimulai dari peringkat ke-tiga diraih oleh tuan Carlos Topilium"

Semua murid Veteran yang hadir menoleh ke arah laki-laki yang berjalan menaiki podium. Rambut pirang, mata coklat, badan tegap, dan wajah yang cukup familiar di mata Nara

"Dokter Charles?" gumam Nara yang masih bisa di dengar Vivian

"Kau kenal Carlos? dia anak dokter Charles" Vivian setengah berbisik sambil menunjuk ke arah Carlos

"Dia pernah sesekali berkunjung" jelas Nara yang dianggukin Vivian

"Peringkat ke-dua di raih oleh.." suara Roger terdengar lagi membuat seluruh murid Veteran penasaran. Ditambah wajah tuan Roger yang sepertinya agak kaget

"Selamat untuk nona Eldine Ophelia Mergas" lanjutnya

Nara berdiri dari kursinya lalu berjalan menuju podium dengan wajah datar tanpa minat, berbeda dengan Vivian yang terlihat heboh menyemangatinya

Nara bisa mendengar bisik bisik iri dari siswa lain

cih, iri?

Nara berdiri di sebelah Carlos, tidak menghiraukan wajah kaget yang di lemparkan ke arahnya. Ia penasaran siapa yang berhasil menduduki peringkat pertama

Nara tidak mendengarkan saat Roger menyebutkan nama peringkat pertama itu namun orang berjalan ke arah podium dan berdiri di sebelahnya sekarang membuat ia langsung mengetahuinya

Rambut perak khas keluarga kerajaan, mata biru yang tajam persis milik Dave. Tidak salah lagi. Pangeran ke dua

Daniel Leonard Vanterheaven

tenang Nara.. tenang..yang bakal bunuh lo itu kakaknya bukan adeknya okey Nara berusaha menenangkan dirinya

"Silahkan bagi para peraih peringkat tertinggi untuk menyampaikan beberapa kata" ucap Roger mempersilahkan peringkat pertama untuk maju dan berbicara

"Senang bertemu kalian, semoga kita bisa berteman baik dan saling membantu" sapa Daniel ramah disusul tepuk tangan dari semua murid Veteran

Kepribadian nya benar benar berbanding terbalik dengan kakaknya. Daniel kembali ke tempatnya di samping Nara lalu mempersilahkan Nara untuk maju. Tidak lupa ia tersenyum ke arah Nara dan hanya dibalas lirikan malas

Nara bisa melihat orang yang mulai berbisik-bisik membicarakan dirinya yang menduduki peringkat ke dua mengalahkan Carlos

Mungkin mereka berpikir duke membayar supaya putrinya menjadi salah satu diantara tiga peringkat teratas

sialan

"Lebih baik tutup mulut kalian" ucap Nara tanpa minat yang membuat semua murid mengalihkan atensi mereka padanya

"Jika merasa lebih pintar cukup buktikan dengan otak kalian yang kecil itu" Nara berucap tenang namun tajam

"Menyebarkan rumor sampah yang tidak berbukti hanya karena tidak mampu membuat kalian terlihat menyedihkan" lanjutnya lalu kembali ke tempatnya di antara Daniel dan Carlos, ia tidak menghiraukan keduanya yang sedang menatapnya tidak percaya

●○●

Nara berjalan beriringan dengan Vivian untuk mencari kelasnya, dia menyesali keputusannya yang berniat membungkam mulut orang-orang. Itu membuatnya menjadi pusat perhatian di akademi


Vivian melihat papan nama yang berdiri di depan kelas, itu berisikan nama murid yang akan memasuki kelas tersebut

Terpampang nama keduanya disana, juga dua nama lain yang cukup mengganggunya

"apa kau tidak ingin masuk?" Nara menoleh mendapati Daniel dan juga Carlos yang berdiri disampingnya

"Lama tidak berjumpa, Edie" sapa Carlos

"Ya, sepertinya cukup lama" balas Nara

"Kita menghalangi jalan, ayo masuk" ajak Vivian. Nara hanya mengikutinya

Mereka berempat duduk berdekatan. Itu membuat Nara sedikit tidak nyaman karena harus berurusan dengan adik dari tokoh utama pria


"Pidatomu tadi luar biasa" Daniel buka suara

"Itu ajakan perang" ralat Carlos datar

Nara memutar matanya malas "Tutup mulutmu, kenapa juga kalian bisa disini?" tanya Nara

"Belajar, apa lagi" jawab Daniel

"e-ehh, tenang-tenang" lanjut Daniel lagi yang melihat tatapan tidak bersahabat yang Nara lemparkan ke arahnya

"Akademi bangsawan membosankan, aku tidak menyukainya. Jadi aku mendaftar di sini" jelas Daniel sedikit berbohong

Dengan status Daniel sebagai pangeran ke-dua membuat Daniel harus memegang kuasa di bagian militer. Daniel akan akan belajar di bawah ajaran tuan Roger langsung

Tatapan Nara beralih pada Carlos, dia cukup mengenal Carlos karena ayah mereka yang berteman

"Aku memang akan mendaftar di sini, seharusnya aku yang bertanya kenapa kau disini" jelas Carlos "Bahkan ayahmu mengira aku yang mengajakmu" lanjutnya


"Akupun kaget saat melihat Eldine berdiri di depan gerbang tadi" ujar Vivian

"Memang apa masalahnya? aku hanya sedang merakyat" jawab Nara asal

Tidak lama profesor memasuki kelas mereka, tidak ada yang spesial di hari pertama masuk. Sepanjang hari hanya di isi oleh perkenalan oleh profesor yang akan mengisi mata pelajaran

Sepertinya kehidupan akademinya tidak akan setenang yang ia bayangkan





tbc

ANTAGONIS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang