40

8.8K 974 8
                                    

"Nona anda tidak apa apa?" tanya Eros khawatir saat mereka berhasil keluar dari kediaman marquees Philip

"cukup lelah, tapi aku baik baik saja" jawab Nara

"Eros, apa kau tau sesuatu tentang sesuatu yang bernama burung hantu?" tanya Nara

"setahu saya itu adalah kelompok bandit bayaran, namun mereka bergerak secara diam diam"

"kalau begitu kita harus bergegas" Nara menaiki Reamus yang sebelumnya ia ikat pada batang pohon

"kemana?"

"gudang keluarga Philip"

"apakah anda mendapatkan suatu informasi nona?" tanya Eros penasaran

"iya, dan kita tidak punya banyak waktu" jawabnya lalu memacu kudanya cepat  membelah jalan di susul Eros di belakangnya. Eros memang pandai menunggang kuda, namun tidak selihai Nara yang berada di tubuh Eldine, Nara merasa ia sudah sering kali menunggang kuda, tubuhnya dapat dengan mudah menyeimbangkan diri diatas kuda yang berpacu dengan cepat

Tidak berselang lama Nara dan Eros dapat melihat gudang milik keluarga Philip. Seperti sebelumnya mereka berdua menghentikan kudanya beberapa meter dan mengamati keadaan sekitar terlebih dahulu untuk memastikan bahwa mereka aman

Nara dan Eros memutuskan membawa masuk kuda mereka kedalam area hutan, bertujuan untuk menyembunyikannya.

"Herix?"  Nara kaget melihat kuda milik Dave yang terikat di salah satu batang pohon

"bukankah ini kuda istana?" tanya Eros saat melihat lencana yang terpasang pada bagian depan kuda

"ini kuda milik Dave" jawab Nara

"apa anda yakin nona?"

"tentu saja, aku pernah menungganginya" bareng Dave

"kalau begitu pasti pangeran ada di sekitar sini"

Nara tampak berfikir "tetapi Daniel bilang dia punya urusan yang sangat penting sejak dua hari yang lalu, apa mungkin.." Nara menggantung kalimatnya

"ini ada hubungannya dengan marquees  Zack" ucap Eros yang Nara angguki

Nara menatap penuh selidik ke arah bangunan tua dua lantai itu "aku harus masuk kesana"

"saya akan ikut dengan anda" sela Eros cepat

"tidak, akan sulit mengendap masuk jika kita bersama" tolak Nara

"kalau begitu biar saya yang masuk kedalam, nona bisa memberi tahu saya apa yang harus saya cari" saran Eros

"tidak" tolak Nara tegas

"mengapa nona tidak pernah mau melibatkan saya dalam setiap masalah nona? apakah saya masih belum cukup pantas? setidaknya biarkan saya berguna untuk orang yang saya cintai" nafas Eros memburu, persetan dengan perasaan Nara padanya, ia hanya ingin melindungi orang yang dia cintai

Nara tidak tau harus berkata apa, ia hanya bisa menatap Eros yang juga tengah menatapnya. Keheningan melanda mereka berdua, sampai akhirnya Nara mengambil kedua tangan Eros dan menggenggam nya.

"terimakasih karena ingin melakukan banyak hal untukku, aku sangat menghargainya" ucap Nara

"kau tidak seharusnya menyimpan perasaan untuk ku, kau tau itu bukan? semua hal yang pernah ku lakukan untukmu semuanya murni karena keinginanku, kau tidak perlu merasa berhutang budi" tutur Nara kini mengusap pipi Eros dengan lembut

"apa ini karena putra mahkota?"

"entahlah, aku sendiri belum sempat memastikan perasaanku padanya"

ANTAGONIS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang