41

9.3K 959 23
                                    

"sebenarnya apa yang kau inginkan, paman?"

Zack tertawa keras "siapa yang kau panggil paman?"

"apa maksudmu?" tanya Nara menatap Dave dengan bingung

"aku sudah mencari tau semuanya. Raja Task, dia memiliki hubungan dengan kakak dari marquees Philip" tutur Dave

Mata Nara membulat setelah mendengar fakta yang baru saja Dave berikan. Sedangkan rahang Zack mulai mengeras menandakan ia tengah menahan emosinya

"jadi apa yang kau inginkan sebenarnya?" ulang Dave

"kau bertanya padaku apa yang aku inginkan? kehancuran mu dan semua keluarga kerajaan. Itu yang aku inginkan" ucap Zack dingin

"ibuku gila karena harus mengandung ku tanpa sosok laki laki disampingnya, dikucilkan dari lingkungan sosial dan juga keluarga" jelasnya menggebu

"sudah bertahun tahun aku mencoba mencari keberadaan kristal Evris, namun terlambat, ibuku lebih memilih mengakhiri hidupnya sendiri. Dan kau!! gadis sok pintar dengan mudahnya menemukan keberadaan kris-"

"lalu?apakah itu salahku jika aku memang terlahir lebih pintar dari mu?" potong Nara "apakah semua yang ibumu alami karena keluarga kerajaan?" tanyanya

"apa secara harfiah keluarga kerajaan membuat ibumu gila? membuat ibumu dikucilkan? jika tidak ingin mengandung sebelum menikah maka jangan menjadi selir" ucap Nara sinis

"jangan limpahkan kesalahannya pada orang lain, kau menyebalkan" sambung Nara

"DIAM!!" teriak Zack "ayahku melakukan semuanya untuk kerajaan, ayahku melakukan hal yang benar, kerajaan ini sangat memuakkan, tetapi apa balasan kalian?" Zack tertawa sarkas

"biar ku akhiri penderitaan mu karena terlahir dengan nama Vanterheaven" Zack mengarahkan crossbow nya kearah Dave

"aku bertemu dengan Raja Deric" ucap Dave tiba-tiba

"tunggu, apa?!!" Nara memastikan pendengarannya

"maksud mu Raja Frederic? kakek mu?" Dave mengangguk sebagai jawaban

"mantan kepala pelayan istana memberi tahu ku bahwa Raja Frederic diasingkan ke perbatasan kerajaan Vanterheaven dan kerajaan tetangga. Karena dia menikahi wanita dari kerajaan tetangga yang dulunya adalah musuh Vanterheaven"

"Raja Task sudah salah mengerti apa yang Raja Deric maksud. Menghancurkan kerajaan tidak bisa memutus hubungan darah yang ada pada setiap keturunan Vanterheaven, Raja Deric ingin adiknya menghentikan peraturan konyol yang mengekang keluarga kerajaan, bukan menghancurkan kerajaan yang menjadi tempat bernaung banyak orang"

"aku tidak peduli!! aku akan tetap membalaskan dendam ayah dan ibuku!!" seru Zack

"apa ayahmu menginginkannya? ataukah ibumu pernah memintanya? jangan terlalu berinisiatif, tidak akan ada yang memuji ataupun mengakui jasamu setelah kau melakukannya" Nara mencoba membuat Zack ragu. Seperti yang Nara duga, Zack mudah goyah.

"jangan mencoba menghasutku, gadis licik"

"kalau begitu sebutkan keuntungan yang kau dapat setelahnya" tantang Nara

Zack hanya terkekeh, menatap lurus kearah Nara "kepuasan" ucapnya. Lalu kembali mengarahkan crossbow kearah Nara.

"aku akan membidik mu terlebih dahulu, karena aku ingin putra mahkota Vanterheaven juga merasakan rasanya kehilangan seseorang yang dia cintai" ucapnya disertai senyum manis di wajahnya, membuatnya tampak seperti pria gila

"BERHENTI!! jangan coba coba kau mengarahkannya pada adikku"

Rael menghunuskan pedangnya ke arah leher Zack. Zack hanya tertawa kecil "sungguh kakak beradik yang harmonis"

"turunkan senjatamu" titah Rael

"dan membiarkan mu menangkap ku?" Zack kembali tertawa sarkas

"kau boleh memenggal ku, setidaknya aku sudah menancapkan anak panah ini pada kepala adikmu. Setimpal bukan?" Zack menatap lurus ke arah Nara dan juga Dave

Dave membawa Nara untuk berlindung di belakang tubuhnya. Jarinya tidak pernah lepas menggenggam tangan Nara, seolah ia akan kehilangan Nara jika mengendurkan gengamannya

"aku akan melindungimu" ucap Dave

"kau tidak perlu melakukannya"

"tentu saja aku harus! Zack benar, aku tidak akan pernah sanggup kehilangan orang yang ku cintai" Dave menatap Nara lekat, mengabaikan Zack dan Rael yang tidak bergeming- masih saling menodongkan senjata.

Nara tidak percaya ia akan mendapatkan dua pengakuan cinta di hari yang sama, tapi ia juga tidak bisa menyangkal bahwa dirinya memang mencintai Dave.

Nara menarik kerah milik Dave dan menciumnya, di hadapan Zack dan Rael. Tidak memerdulikan kedua orang itu yang tengah menatap mereka, Dave melingkarkan tangannya di pinggang Nara lalu ikut memejamkan matanya membalas ciuman Nara. Ciuman pertama untuk kedua orang yang juga baru pertama kali jatuh cinta.

"apa kau percaya padaku?" ucap Nara pelan, bahkan hampir seperti bisikan

"aku selalu percaya padamu"

"sepertinya aku terlalu baik telah memberikan kalian berdua waktu untuk saling mengucapkan selamat tinggal" Zack buka suara "selamat tinggal"

Dengan cepat Nara menarik Dave ke arah jendela lantai dua yang berada tepat di belakang mereka. Mereka berdua melompat dari lantai dua bangunan dengan tinggi delapan meter, bersamaan dengan Rael yang menebas kepala Zack dengan pedangnya.

kejadian itu disaksikan oleh Eros, Carlos, dan prajurit keluarga Mergas yang datang bersama Rael setelah mendapatkan informasi dari Eros.

Mereka jatuh dengan posisi Dave yang memeluk erat tubuh Nara. Tidak ada yang dapat membuka suara. Semuanya terdiam, terpaku pada dua sosok manusia saling mencintai yang tergeletak tidak jauh dari mereka.

Rael terduduk tidak mampu menopang kedua kakinya. Tangannya yang berlumuran darah melepas pedang kesayangannya seakan tidak dapat lagi menggenggamnya. Hanya perasaan menyesal yang kini mulai datang dan bersarang di hatinya.

Apakah ini bisa di sebut akhir yang bahagia untuk semuanya? Atau hanya bagi Nara dan Dave?







😗💅

ANTAGONIS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang