Nara mendudukan dirinya di kursi bersama dengan Diana, di hadapannya terdapat meja yang sudah berisi bahan dan alat untuk memasak.
aula yang kini di isi oleh meja meja memasak dari beberapa kelompok tampak ramai dan brisik membuatnya gerah
"bukankah kau nona muda dari keluarga duke Mergas?" sapa seorang gadis bangsawan dengan seragam yang sama persis dengan milik Simon, terdapat pin nama yang bertuliskan Liliana Bruce. Nara tau gadis ini adalah anak dari Viscount Bruce, jauh dibawah ayahnya.
Nara hanya melirik sekilas lalu melanjutkan aktifitasnya mengipasi dirinya sendiri dengan sebelah tangannya
"lalu siapa gadis ini? apakah dia gadis jelata yang beruntung itu?" tanyanya lagi
Diana hanya menunduk, entah apa yang dia pikirkan
"jaga bicaramu!" titah Nara dingin
Liliana tertawa canggung "sepertinya perkataan saya menyunggung anda nona"
"apakah anda yakin akan menang jika bekerjasama dengan gadis ini? sepertinya akan mudah menggeser peringkat anda sebelumnya" lanjutnya
Nara merasa terpancing. Dia sangat tidak suka direndahkan
"sepertinya anda meremehkan kami" Nara berdiri dari duduknya berhadapan dengan Liliana
"apa keluarga Bruce tidak mengajarkan putri kesayangannya untuk mengetahui dimana seharusnya tempatnya berdiri?" ucap Nara mengintimidasi
"sepertinya anggota kami mengacaukan suasana hatimu nona" Simon datang lalu menarik Lilian untuk menjauh
"sungguh memuakan" Nara kembali duduk dan melakukan aktifitasnya yang sempat tertunda, mengipasi dirinya
"bawa kekasihmu itu pergi sebelum ku permalukan dia disini" ancam Nara tanpa melihat ke arah Simon dan Lilian yang ada di belakangnya
"kau sungguh angkuh ternyata" ucap Simon membuat Nara tersenyum miring
"bagaimana jika kita buat kesepakatan. Jika kau menang dalam pertandingan ini akan ku kabulkan permintaanmu" Nara menatap lurus pada Simon
"jika kau menang?"
"bersujudlah di kaki ku"
Simon dan Lilian terbelak kaget karena ucapan Nara. Berbeda dengan Diana yang bingung harus berbuat apa
"apa kau sadar atas permintaanmu nona?" Simon setelah berhasil mengatur ekspresinya
"bukankah mulut besar kalian setara dengan kemampuan yang kalian miliki?" cibir Nara dengan tatapan menghina
Simon sepertinya tersulut emosi, terlihat dari kedua tangannya yang mengepal erat
"baiklah aku se-"
"jangan dengarkan dia" Daniel tiba-tiba datang dan berdiri di depan Nara, menghadap ke arah Simon
"jangan anggap serius ucapannya, kau tau kan semua wanita asal bicara ketika mereka marah" tutur Daniel mencoba mencairkan suasana
"baiklah, akan kuanggap ini tidak pernah terjadi" Simon berlalu bersama Lilian kembali ke tempat dimana kelompoknya berkumpul
Ada perasaan lega ketika pangeran kedua datang untuk menghentikannya, jika sampai kelompoknya kalah, entah akan seperti apa jadinya nanti. Itu akan mencoreng harga dirinya dan juga seluruh keluarga Rovein
gadis itu berbahaya Batin Simon
Nara berdecih pelan, tangannya tidak berhenti bergerak untuk mengipasi dirinya
"apa kau berniat membuat masalah antar dua keluarga bangsawan?" Daniel tidak habis pikir
"jangan membuat masalah Eldine" Roger yang baru datang bersama dengan Carlos di belakangnya
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS?
Fantasy▪︎fiction series-2 "SIALAN GUE GAMAU MATI DUA KALI" Penulis brengsek. Kalau gue balik kedunia normal, gue bunuh lo. Itupun kalau gue engga keburu mati digantung ARRGHHHH gue pengen hidup # 1 - duchess 30/06/21 # 1 - bangsawan 06-31/07/21 # 4 - Vill...