37

9.7K 1K 8
                                    

hai love
bacanya pelan pelan aja, diresapi..

Warna jingga yang memanjakan mata menghiasi langit Vanterheaven. Hari ini entah mengapa hujan tidak turun seperti sebelum sebelumnya.

Nara tengah bersandar pada balkon kamarnya menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Sepertinya sekarang ia memiliki hobi baru, yaitu menikmati angin di balkon kamarnya.
Di kehidupan sebelumnya, ia tidak akan pernah bisa melakukan ini karena satu dan lain hal, lagi pula udara yang terdapat di perkotaan tidak cukup baik untuk dinikmati.

toktoktok

"Edie..boleh ayah masuk?"

Nara mengalihkan pandangannya dari langit jingga lalu menolehkan kepalanya kearah pintu, disana terdapat duke Reymond yang baru saja kembali dari pekerjaannya, masih mengenakan setelan formal dengan warna khas keluarga bangsawan Mergas

"apa ayah baru sampai?" Nara berjalan menghampiri sang ayah lalu memeluknya

"ayah membawakanmu cindera mata"

"aku tidak ingat pernah meminta sesuatu, tapi aku penasaran apa itu"

duke Reymond mengeluarkan sesuatu dari kantung jas nya, itu adalah sebuah pin berbentuk bunga dengan permata biru tua di bagian tengahnya, terlihat cantik.

"kau menyukai warna biru tua bukan?"

Nara menerimanya seraya mengangkat bahu "tidak juga, tetapi aku cukup terbiasa dengan warnanya, lagi pula biru tua terlihat mengagumkan"

duke Raymond tertawa kecil, mengusap pucuk kepala putri semata wayangnya

"bagai mana keadaanmu gadis muda?"

"memangnya ada apa denganku?"

duke berjalan menuju ujung ranjang dan mendudukan dirinya di sana dengan kaki menyilang "kau tau betul apa yang ayah maksud" menatap intens ke arah Nara sambil melipat tangannya di dada

Nara menggosok tengkuknya yang terasa dingin karena terkena terpaan angin yang berasal dari pintu balkon di belakangnya

"apa ayah mendengarnya dari Rael? aku bisa pastikan bahwa dia sudah mendramatisir keadaan"

"kalau begitu kau bisa menjelaskannya dengan versi mu"

"tidak ada yang perlu di khawatirkan ayah"

"benarkah begitu? lalu bagai mana denga percobaan pembunuhan yang terjadi di kediaman ini?"

shit..,awas lo Rael

"a-ayah bisa tenang, aku sudah meminta penjaga mengurungnya" sanggah Nara

"ayah sudah membunuhnya"

"iya maksudku membu–eh..APA?"

duke Reymond mengangkat sebelah alisnya "ada yang salah dengan itu?"

"ayah, dia memiliki keluarga"

"bukankah seharusnya dia memikirkan itu sebelumnya?"

"tapi aya–"

"kau harus tegas dalam mengambil keputusan Eldine! kau adalah seorang Mergas"

"lalu bagai mana dengan keluarganya"

"ayah memberi mereka pengobatan yang layak, setelah sembuh mereka akan bekerja"

Nara mendudukan dirinya di samping duke, menatap lekat kearah ayahnya "bagaimana ayah yakin itu bisa menghidupi mereka? bagaimana jika mereka akan hidup sengsara? bukankah itu akan menjadi tanggung jawab kita?"

ANTAGONIS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang