30

10.8K 1.1K 36
                                    

Lorong istana tampak lengang, dengan pencahayaan yang minim Daniel berjalan dengan tergesa menuju kamar Dave. Tangannya mengepal erat, kini ia sedang diliputi amarah. Tanpa berniat mengetuk pintu Daniel memasuki ruangan luas dengan satu tempat tidur mewah di tengahnya

"apa maksudmu?" todong Daniel

Tidak berminat menjawab Dave meneruskan aktivitasnya memberi makan merpati pengirim pesan miliknya

"apa kau dengar aku?!!"

"sebenarnya apa yang kau maksud?" tanya Dave

"kau tau betul apa yang kumaksud kakak" balas Daniel dingin

"apa ini tentang Eldine?" Dave menoleh kearah Daniel. Daniel tidak bergeming, sepertinya tebakan Dave benar

"apa kau pernah kehilangan orang yang kau sayangi?" Dave berjalan kearah jendela dan membukanya

"ini tidak ada hubungannya"

"itu menurutmu"

"jawab saja pertanyaanku!" bentak Daniel

Dave menghela napas "kendalikan amarahmu"

"aku tidak akan tinggal diam jika seseorang membahayakan temanku, meskipun itu kau" ucap Daniel dingin

"kendalikan dirimu, kau seorang Vanterheaven"

"aku tidak peduli" desis Daniel

Dave mengusap wajahnya "jika kau memiliki orang yang berharga untukmu kau tidak akan pernah membiarkannya terluka, kau akan menjaganya dengan tanganmu sendiri. Apa menurutmu dia akan berdiam diri saja dan menunggu para pengawal berhasil menemukannya? apa kau pikir kau dapat membujuknya untuk berdiam diri saja dengan tenang?" Dave dapat melihat perubahan ekspresi pada raut wajah Daniel

"libatkan aku" pinta Daniel

"apa kau bodoh?"

"apa masalahmu?"

"kita hanya akan mencari pelayan pribadi milik Eldine, bukan membasmi pemberontak. Konyol" cibir Dave "fokuslah pada latihanmu, sebelum ayah yang turun langsung untuk mengujimu"

"aku hampir lupa jika memiliki ayah, apa tidak bisa kita mengadopsi ayah baru?"

"bergaul dengan orang pintar ternyata tidak membuatmu menjadi pintar juga"

"kapan dia kembali?" Daniel tidak memperdulikan hinaan Dave

"entahlah, persiapkan saja dirimu"

Daniel berbalik dan berjalan kearah pintu "jaga dia" titah Daniel sebelum tubuhnya menghilang dibalik pintu

"tentu"

Dave berjalan mengambil secarik kertas kecil yang sudah ia siapkan dan mengikatnya di pergelangan kaki merpatinya

"antarkan ini dengan selamat" ucapnya. Bagaikan mengerti perinta Dave merpati itu terbang membelah langit malam untuk mengantarkan pesan milik tuannya.

Menatap gelang simpul berwarna merah yang melingkar di pergelangan tangannya dengan seksama. Ia mengingat kejadian beberapa jam yang lalu saat Eldine meminta bantuannya







"tolong bantu aku"

Dave mengerutkan alisnya bingung "ada apa sebenarnya?"

"siapa anda?" tanya Mike waspada

Dave membuka tudung jubahnya memperlihatkan wajah yang sejak tadi ia tutupi

ANTAGONIS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang