19

14.7K 1.8K 29
                                    

sorry baru up, Happy reading

Nara sedang berjalan waspada menuju kamar yang ditempati oleh Dave Rael dan juga Justin.

Setelah makan malam Rael memberinya perintah untuk mengambil perlengkapan pertandingan di kamarnya. Nara tau itu hanya alasan untuk menyuruhnya datang ke kamarnya

toktoktok!!!

Tidak berselang lama pintu terbuka dan menampilkan sosok Justin yang sedang menyengir bodoh di depannya

"minggir!"

"silahkan masuk Lady Eldine" ucapnya dengan gaya pelayan

Nara adalah yang terakhir datang, karena di ruangan sudah ada Daniel yang duduk santai di atas meja nakas dengan tidak sopannya, sedangkan Dave Rael dan Justin duduk di kursi meja yang terdapat di kamar

Nara berjalan menuju tempat tidur dan mendudukan dirinya di pinggir ranjang

Ruangan kamar penginapan tampak lenggang karena semua sibuk dengan pikiran masing masing

"waktu kita tinggal besok" ucap Justin yang diangguki Daniel

"sebenernya apa yang mereka rencanakan" gumam Daniel

"aku yakin rencana mereka belum berlangsung" ucap Nara

"pertanyaannya, apa?" tanya Justin

"sesuatu yang mereka manfaatkan dari kita" ucap Rael

"apa tanah di sekitar sini basah?" tanya Nara

"jalan yang selalu di lewati tidak tertutup pohon, jadi sinar matahari selalu membuatnya kering" jelas Daniel yang diangguki Justin

"Walau disini cukup dingin tetapi tidak disebabkan oleh hujan, melainkan hutan yang cukup lebat. Jadi tanah di hutan cukup basah dan terbilang subur" tambah Justin

"kenapa?" tanya Rael

"marquees Zack" ucap Nara

"apa kau mengetahui sesuatu?" tanya Dave

"entahlah, tapi kemarin aku melihat banyak tanah menempel di sepatunya bahkan ada rumput yang menempel di sana" jelas Nara

Ruangan terasa legang, semua sibuk dengan pikiran masing-masing, menerka apa yang sebenarnya sedang direncanakan oleh bangsawan bangsawan penyelenggara acara

"acara apa besok?" tanya Dave buka suara

"berburu" jawab Daniel

"itu dia!!" ucap Dave mantap

Nara berdiri dari duduknya "tunggu.. apa mungkin.." ucapnya ragu menebak pemikiran Dave

"aku mengerti" Rael mengangguk mantap

"apaa?" tanya Daniel bingung

"kita harus menggagalkan acara besok" Nara menggebu

"bisa tolong katakan saja? aku tidak sepintar kalian" ucap Justin jengkel

"penangkapan liar" ucap Dave

"mereka tidak membatasi jumlah hewan yang harus di tangkap. Mereka ingin kita menangkap hewan sebanyak-banyaknya" jelas Nara yang diangguki Dave

"biadab" umpat Daniel

"Semuanya jelas Dave" ucap Rael

"Count Conner adalah sepupu dari mentri sekarang, mereka berniat menyeludupkan harta sebanyak mungkin" jelas Rael

"mereka mencari jalan lain setelah kita menggagalkan rencana mereka di wilayah Selatan" tambah Daniel

"apa kau tidak bisa langsung menangkapnya? lama-lama acara ini membuatku muak" tanya Nara

Rael menggeleng "seperti sebelumnya, undang-undang tentang ini tidak jelas, maknanya terlalu banyak. Itu hanya akan menjadi pisau bermata dua"

"sebenarnya apa saja yang dilakukan raja terdahulu?! kenapa undang-undangnya hanya membebankan pemerintahan setelahnya!" tutur Nara kesal

Daniel hanya menghela napas lalu menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi "dasar kakek brengsek" umpatnya

"apa kau ingat bahwa raja Delon naik tahta terlalu cepat?" tanya Justin

"apa karena raja sebelumnya diturunkan paksa?" tanya Nara

Justin mengangguk "benar. Undang-undang tidak jelas ini muncul saat pemerintahannya, kerajaan menjadi sangat rentan dan banyak sekali pemberontakan, dia ingin menghancurkan kerajaan"

"lalu?"

"apa lagi? tentu saja dihukum mati" jawab Daniel enteng

"tugas kita adalah membereskan kekacauan yang telah di buatnya, jadi apa ada solusi?" tanya Rael

Dave menghela napas lalu memejamkan matanya "entahlah, rasanya aku ingin membunuhnya"

Nara memikirkan rencana apa yang bisa dia lakukan agar menggagalkan acara perburuan besok

"kita bisa melepaskan kudanya, tanpa kuda kita tidak akan masuk ke hutan untuk berburu. Itu akan menghambat acaranya walau paling lambat hanya sampai sore" Nara mengajukan rencananya

"itu ide bagus, tapi kemungkinan berhasilnya sangat kecil" Rael buka suara

"selain karena penjagaannya yang ketat, kuda itu sudah terlatih, mereka akan kembali ke kandangnya sendiri jika di lepaskan di hutan. Kecuali jika kau mau menjaganya sampai besok." jelas Daniel

Nara menaikan sebelah alisnya "kenapa aku? lalu apa gunanya ada kau?"

"tidak perlu mengambil kudanya, kita hancurkan semua senjata berburunya. Semuanya tersimpan di gudang penyimpanan senjata" jelas Dave setelah lama berfikir

"aku setuju, kita hancurkan semua senjatanya" ucap Justin

"boleh ku buat lebih mudah?" tanya Nara yang membuat mereka semua menatapnya penuh tanya

"bagaimana?" tanya Daniel penasaran


"bakar gudangnya"














tbc

ANTAGONIS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang