36

9.9K 990 9
                                    

Matahari belum sepenuhnya muncul, namun Nara sudah terbangun dari tidurnya. Sebenarnya dia memang tidak sepenuhnya tidur, karena pikirannya masih tertuju pada kejadian sebelumnya dimana ia hampir mati di rumahnya sendiri

"sialan, mau main-main mereka sama gue" Nara menggigit kukunya, berharap otaknya dapat diajak untuk bekerja sama mencari tau siapa dalang dibalik semua ini

"kayanya gue udah berusaha buat jauh jauh dari masalah, tapi kenapa malah masalah yang datengin gue sih"

Nara mengambil buku catatan yang selalu ia letakan di laci nakas

"gue yakin ini semua ada hubungannya, Rael bilang racun yang ada di cangkir itu dari tumbuhan yang ada di utara, gue yakin ini bukan cuma kebetulan"

Nara bergelut dengan pikirannya, memikirkan kemungkinan apa saja yang mungkin terjadi. Mencoba mengingat-ngingat apa yang ia lewatkan.

Nara turun dari kasurnya dan berjalan menuju meja belajarnya, ia mencari secarik kertas dan menulis pesan singkat yang ia tujukan untuk Dave. Memotong sejengkal pita merah untuk mengikatnya pada kaki Vivi—merpati putih yang Dave berikan

Nara mengikatnya pada kaki kiri burung merpati "tolong anter ini ke Dave" Nara membawa Vivi menuju balkon dan menerbangkannya

toktoktok!!

"nona apa anda sudah bangun?"

Nara menoleh kearah pintu kamar dan dengan segera berlari menuju tempat tidurnya mengambil buku catatan yang sebelumnya tergeletak di atas kasur lalu meletakannya lagi ke tempat semula, laci meja nakas.

"ekhmm, ya"

"selamat pagi nona" Marie masuk dan membantu Nara untuk bersiap, karena hari ini dia akan kembali masuk ke akademi

"nona apa anda yakin akan pergi ke akademi hari ini?" tanya Marie

"ya, lagi pula ada yang harus aku urus"

"saya khawatir nona dalam bahaya"

"siapa yang sedang kau khawatirkan, huh?"

"maafkan saya"

"aku akan baik-baik saja" seenggaknya sampai gue bisa balik ke dunia asli gue

"kalau begitu saya akan menyiapkan baju anda" ucap Marie yang mendapat anggukan dari Nara

🕸️🕸️🕸️

Nara mendudukan bokongnya di tempat duduknya, belum asa yang datang diantara salah satu temannya, namun Nara bisa melihat tas dan buku catatan milik Daniel yang sudah tergeletak diatas mejanya, entah dimana pangeran kedua itu berada

"EDIEE!!!" Vivian berlari memeluk Nara dengan mata berbinar

"aku sangat merindukanmu, bagaimana keadaanmu?" tanya Vivian setelah mendudukan dirinya di samping Nara dan menatapnya dengan antusias

"aku mendengar tentang mu yang menghadapi banyak penculik, kau sangat hebat" Vivian dengan semangat bercerita banyak mengenai kelas kelas yang tidak dihadiri oleh Nara beberapa hari ini, Nara sesekali menanggapi dan mengangguk sebagai respon.
Sampai seseorang datang dan duduk dibelakangnya —Carlos

"selamat pagi carlos" sapa Vivian yang dibalas anggukan olehnya

"dimana temanmu?" tanya Nara

"siapa yang kau maksud?"

Nara memutar matanya "jangan bertingkah seperti orang yang punya banyak teman, memangnya siapa lagi yang mau berteman denganmu?"

ANTAGONIS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang