34

9K 1.1K 17
                                    

"kenapa lama sekali?"



"maafkan aku" ucap Dave lirih



"TANGKAP MEREKA SEMUA TANPA TERKECUALI, JANGAN BIARKAN SATUPUN DARI MEREKA LOLOS ATAU KALIAN YANG AKAN KUJADIKAN SEBAGAI GANTINYA!" seru Dave.

Pekikan dan seruan memohon ampun terdengar di setiap penjuru. Tentu saja perisitiwa seperti ini tidak akan pernah mereka sangka

"maafkan saya yang mulia, tolong ampuni saya..saya akan melepaskan gadis ini" Orang yang sebelumnya telah membeli Nara memohon

Dave tidak mengindahkannya dan berjalan ke arah Nara yang sudah mulai terhuyung menahan lemas dan perih di kakinya

"maafkan aku, tidak seharusnya aku kehilangan jejakmu" Dave merengkuh Nara dan memeluknya

"aku tidakakan memaafkanmu sampai kau membawaku keluar dari sini" balas Nara

tanpa permisi Dave menggendong Nara untuk membawanya keluar dari area rumah makan. Nara tidak menolak karena ia tau diri, kakinya terlalu perih jika harus berjalan sendiri

"yang mulia tolong lepaskan saya, saya akan memberikan gadis itu pada anda sebagai gantinya, karena saya sudah membeli gadis itu"

"memberikan?" Dave terkekeh mendengar penuturan pria yang sekarang terlihat menyedihkan dengan dua prajurit yang masing masing memegangi kedua tangannya berusaha menyeretnya

"kalaupun aku melepaskanmu, apa kau yakin akan tetap hidup setelah menyakiti putri duke di daerah kekuasaannya" Raut wajah pria itu berubah merasa tidak percaya pada apa yang baru saja didengarnya

Nara yang melihat itu berdecih jijik memandang lalu kembali mengeratkan kalungannya pada leher Dave untuk mencari kenyamanan dari pria itu

Dave membawa Nara dalam gendogannya dan berjalan menuju bangku panjang di bawah pohon yang sebelumnya menjadi tempat dimana Nara menunggu para penculik itu datang

"apa kau baik-baik saja?" tanya Dave lagi setelah mendudukan Nara di kursi panjang itu, Ia berjongkok persis di hadapan Nara untuk melihat kondisi gadis yang telah membuatnya khawatir setengah mati

"apa menurutmu aku akan baik-baik saja setelah keluar dari tempat itu?" balas Nara ketus

Dave menghela napas mulai terbiasa dengan sikap Nara

"aku akan mengobati kakimu, tunggulah disini. Jangan pergi kemanapun!" peringat Dave

"kau pikir aku bisa berkeliaran dengan kaki seperti ini, pangeran?"

"aku tidak mengenalmu satu hari Lady Eldine"

tidak berniat menjawab, Dave bergegas pergi untuk mencari beberapa bahan dan alat untuk mengobati Nara sebelum mobil utusannya datang menjemput, melihat kondisi Nara yang tidak mungkin dapat menunggangi kuda, Dave meminta salah satu prajurit untuk menghubungi supir istana dan menjemputnya.

Nara meringis pelan saat tangan Dave mengolesi krim pada kakinya

"tidak bisakah kau diam, sebentar saja?" Dave merasa kesal karena sejak tadi kaki Nara terus menendangnya membuatnya urung mengoleskan krim pada lukanya

"apa kau tau betapa perihnya ini? dasar tidak berperasaan" grutu Nara

Dave berusaha sabar dan mengerti "jika kau terus seperti itu aku tidak bisa mengoles krim ini pada lukamu"

"tidak perlu, ini akan mengering dengan sendirinya" Nara berusaha menarik kakinya dari pangkuan Dave namun ditahan

"kau pikir baju apa yang sedang kau kenakan? luka ini akan bergesekan dengan bajumu yang berlapis-lapis itu dan berakhir semakin parah, bodoh."

kali ini Nara tidak mengelak, Dave benar.

"aku akan lebih lembut" ucap Dave halus membuat Nara menganggukan kepalanya

setelah selesai dengan luka, Nara baru menyadari sesuatu. Area sekitar cukup sepi padahal festival hari ketiga harusnya menjadi yang paling meriah bukan?

"kenapa cukup sepi disini?" tanya Nara menyuarakan rasa penasarannya

"semua orang berkumpul di air mancur untuk melepaskan lampion, sekarang sudah hampir waktunya"

"kau ikut menerbangkannya?"

"tentu saja tidak, itu konyol. Kau pun begitu bukan?" Dave terkekeh, pandangannya jatuh pada tangan kanan gadis di sebelahnya yang tersemat gelang merah seperti miliknya

Namun bukan itu yang menjadi pusat perhatiannya

"kau memakai cincin itu?"

"ya, aku malas melepasnya setelah terakhir kali aku memakainya" jawab Nara apa adanya sambil melihat kearah cincin yang tersemat di jarinya. Cincin yang memiliki rune di bagian dalamnya.

"bukankah seharusnya kau juga memilikinya?" tanya Nara

"milik ku berbentuk pin" Dave merogoh sakunya dan menunjukan pin dengan rune di sekelilingnya

"apa artinya ini sebenarnya?" Nara menunjuk ke arah rune yang terukir di pinggir pin. Ia belum sempat mencari taunya karena malas

Dave menggeser duduknya mendekat kearah Nara

"Ini adalah eihwaz, yang artinya kekuatan atau tujuan. Algiz, yang berarti perlindungan. Dan ini sowilo, pencapaian harapan. Aku yakin kau bisa menyimpulkan sendiri makna dari rune ini bukan? atau otakmu sedang tidak berfungsi saat ini?" ledek Dave

"jangan ajak aku berdebat" balas Nara ketus

Tidak berselang lama, mobil kerajaan datang untuk menjemput mereka. Dibantu Dave, Nara menaiki mobil dan mendudukan dirinya disamping Dave

selama perjalanan Nara berfikir dan menduga-duga mengenai di mana tepatnya letak Vanterheaven. Apakah dunia ini seluruhnya adalah hasil karangan sang penulis? atau Nara benar benar melakukan perjalanan waktu menuju masa lalu?

Mobil yang nara duduki persis seperti mobil pada era Victoria, namun pada masa itu seharusnya telfon dan senjata seperti pistol ataupun senapan sudah ditemukan. Tetapi mengapa kedua benda itu tampaknya belum ditemukan?

Di benua mana sebenarnya letak Vanterheaven ? Selama ini Nara hanya melihat peta daratan yang mencakup kerajaan ini dan beberapa kerajaan tetangga.

Tidak terasa mobil yang mereka tumpangi memasuki gerbang mansion keluarga Mergas, dari kejauhan Nara bisa melihat Mike dan Marie yang menantinya di depan pintu masuk dengan cemas, namun seketika berubah ceria saat Nara sampai

"berhati hatilah nona" Mike mengulurkan tangannya untuk membantu Nara turun. Dengan hati-hati Nara turun dari mobil dan berdiri dengan kaki yang sedikit perih, sudah lebih baik dari sebelumnya.

"sepertinya kondisi mu tidak cukup baik"

Nara menoleh kearah suara dan mendapati Rael yang tengah berjalan kearahnya dengan santai

"jangan menebak-nebak" balas Nara "Marie aku ingin beristirahat"

Marie dengan sigap membantu Nara untuk berjalan, Nara berjalan dengan santai, tidak lupa mimik wajah datarnya diikuti Mike dibelakangnya sebagai pengawal pribadinya

"kau melupakan ucapan terimakasih mu padaku" Dave menyandarkan dirinya pada badan mobil

Nara yang mendengar penuturan Dave hanya menolehkan kepalanya ke belakang "untuk apa? itukan sudah menjadi kewajiban mu untuk melindungi ku" ucapnya malas lalu kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan Dave dan Rael






"jangan tersenyum! kau mengerikan" cibir Rael













tbc

ANTAGONIS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang