29

11.4K 1.2K 6
                                    

Happy 100K 💐

Langit tampak mendung menandakan hujan akan segera turun mengguyur daratan Vanterheaven. Jalan mulai dipadati oleh orang orang yang ingin segera sampai di tujuan

Walaupun hujan jarang turun, kerajaan dengan empat musim itu memiliki tanah yang cukup subur. Lokasi yang dekat dengan laut membuat Vanterheaven bergerak di bidang perdagangan. Tujuan utamanya adalah menguasai perdagangan.

Dave memacu kudanya menembus rintikan hujan dengan jubah yang menutupi hampir seluruh tubuhnya. Ia menuju kearah pemukiman warga yang terletak di pinggir kota, sesuai dengan informasi yang telah ia dapatkan.

Kawasan pinggiran kota adalah kawasan yang di huni oleh warga yang berprofesi sebagai petani dan juga nelayan.

Dave menghetikan Herix —kudanya— di kediaman keluarga Viscount yang dulu menjabat sebagai kepala pelayan istana. Tanpa ditemani oleh seorangpun, Dave melangkahkan kakinya memasuki gerbang bangunan yang cukup tua dan paling besar diantara rumah-rumah di sekitarnya

"boleh saya tau ada keperluan apa tuan kemari?" seorang laki-laki dengan baju pelayan menghampiri Dave dan membungkuk sopan.

Di belakangnya terdapat pelayang wanita menatap Dave dengan heran. Bagaimana bisa ada seseorang dengan jubah hitam yang hampir menutupi seluruh tubuh berkunjung sendirian ke kediaman tuannya di tengah hujan

"antarkan aku menemui Safier" ucap Dave

"apa saya boleh tau ada keperluan apa tuan ingin bertemu tuan Safier?" tanya pelayan laku laki tadi untuk kedua kalinya, sepertinya dia adalah kepala pelayan

Dave membuka tudung jubahnya  memperlihatkan rambut peraknya yang sedikit basah. Kedua pelayan tadi tampak terkejut, bahkan pelayan yang berlalu lalang pun menyempatkan diri berhenti hanya sekedar untuk memastikan penglihatannya.

"yang mulia putra mahkota" kepala pelayan menunduk untuk kedua kalinya. Kali ini lebih dalam, bentuk rasa bersalah karena tidak mengenali putra mahkota Vanterheaven.

"antarkan aku menemui Safier" ulang Dave

"b-baik yang mulia"

Kediaman Viscount tampak legang. Sepanjang perjalanan mereka hanya menemui beberapa pelayan yang sibuk membersihkan patung figura dan menyapu lantai. Sepertinya memang tidak banyak pekerja yang berada di mansion ini.

Mereka menuju perpustakaan. Sebelum memasukinya, Dave menunggu agar kepala pelayan memberitahukan kedatangannya pada sang pemilik mansion

"silahkan masuk yang mulia, tuan Safier menunggu anda di dalam" kepala pelayan membukakan pintu untuknya dan mempersilahkannya untuk masuk

Dave mengangguk singkat lalu melangkahkan kakinya memasuki ruangan dengan pencahayaan yang hanya bersumber dari jendela yang terbuka. Ruangan penuh buku itu terasa senyap.

Ia berjalan mendekat kearah jendela, di sana terdapat seorang pria tua yang tengah duduk menghadap ke arah jendela menikmati hujan. Rambut putih dan kulit kriputnya menandakan bahwa ia sudah hidup cukup lama. Safier—mantan kepala pelayan istana.

"sudah lama sekali sejak terakhir kali Vanterheaven diguyur hujan" Dave menoleh ke arah Safier lalu kembali melemparkan pandangannya pada taman bunga yang terlihat dari jendela perpustakaan

"benar"

"informasi apa yang anda butuhkan yang mulia?" tanya Safier tanpa mengalihkan pandangannya

"aku ingin kau mengingat kembali kali pertamamu menginjakan kaki di istana" pinta Dave menatap lurus manik mata Safier yang tampak redup

Safier tersenyum "apa yang anda harapkan dari orang tua seperti saya ini?"

ANTAGONIS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang