11

20.5K 2.1K 17
                                    

Nara sedang duduk di depan meja rias dengan Marie yang menyisir rambutnya. Setelah dirinya dan Dave kembali bersama, pelayan mulai berbisik-bisik tentangnya. Seperti yang Dave katakan, dia menyuruh pengawalnya untuk membawa pulang Reamus.

Lalu bagai mana dengan Rael? dengan kurang ajarnya dia sudah sampai lebih dulu di kediaman, tidak terbesit di pikirannya untuk pergi mencari adik perempuannya yang tertinggal di belakang

"kemampuan berkuda dan memanah mu bagus, aku sendiri yang turun tangan dengan sabar mengajarimu. Jadi untuk apa aku khawatir?" ucap Rael saat Nara melayangkan tatapan kesal padanya

"apa yang anda pikirkan nona?" tanya Marie

"tidak ada"

"apa nona menyukai pangeran?" tanya Marie lagi

"dia itu pangeran Marie, siapa yang tidak menyukainya?" jawab Nara tanpa minat

"maksud saya suka seperti merasa ingin menikah dengannya" jelas Marie yang membuat Nara memutar matanya malas

"itu akan merepotkan" jawab Nara

"aku akan istirahat, kau keluarlah dan habiskan waktumu dengan Mike" Nara sambil melangkahkan kakinya menuju kasurnya

Marie menutup wajahnya yang memerah "saya tidak ada apa apa dengannya nona" elak Marie

"ya terserah kau saja" ucap Nara tanpa minat "kalaupun kau ingin menikah dengannya aku tidak masalah"

"apa yang nona bicarakan" Marie berpura pura tidak mengerti

"wajahmu memerah, sebaiknya kau beristirahat Marie"

"kalau begitu saya permisi nona" pamit Marie lalu pergi meninggalkan Nara dengan terburu buru

Nara mendudukan dirinya di kasur seraya berfikir "kalo jiwa gue disini, terus yang di dunia asal gimana? masa gue mati? terus Eldine yang asli kemana?" Nara memijat pelipisnya bingung

"yang penting gue harus bisa survive di sini sampe gue nemu jawabannya, jangan sampe si pangeran brengsek itu bunuh gue"

Nara membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya untuk mengistirahatkan tubuhnya. Tadi adalah hari yang melelahkan untuknya.

●○●

Seperti biasa, saat pagi hari Nara bersiap dengan seragamnya. Tanpa semangat ia menenteng tas nya menuju meja makan untuk sarapan. Sungguh, mengulang sekolah yang sudah Nara tamatkan tiga tahun lalu sangat amat tidak menarik minatnya.

"selamat pagi" sapa Nara malas lalu mendudukan bokongnya di kursi

"selamat pagi sayang, bagai mana tidurmu?" tanya duchess berbasa basi

"nyenyak bu" jawab Nara singkat

"bagai mana kaki mu Edie? ayah dengar kau terjatuh kemarin? dan kenapa pangeran bisa mengantar mu?" tanya duke penasaran

"hanya kebetulan bertemu" jawab Nara singkat

"dimana Rael?" tanya Nara yang tidak melihat Rael di meja makan

"dia sudah berangkat sejak tadi, entah apa yang akan anak itu lakukan di akademi sepagi ini" jawab duchess sambil mengoles selai strawberry pada rotinya

"kalau begitu sepertinya aku juga akan berangkat sekarang" ucap Nara setelah menandaskan susu di gelasnya

"baiklah, berhati hatilah dengan kakimu Edie!!" triak duchess saat Nara sudah mengambil langkah seribu

ANTAGONIS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang