7

25.2K 2.6K 18
                                    

Bukan hanya di dunianya tetapi di dunia novel hari minggu akan selalu menjadi hari yang ditunggu

"Edie apa kamu sudah siap?" tanya duke Reymond membuyarkan lamunannya

"sudah ayah" jawab Nara dengan terpaksa

setelah dia berhasil menemukan solusi soal permasalahan kerajaan kemarin duke Reymond berharap banyak padanya dan Rael memaksanya untuk datang rapat di istana yang sialnya diadakan di hari minggu

sejak di mobil Nara terus menyumpah serapahi Dave dalam hati karena mengambil waktu liburnya

"apa yang kau pikirkan Edie?" tanya duke Reymond saat melihat putrinya berwajah masam hanya menatap keluar jendela

Rael memutar matanya malas "dia hanya kesal karena waktu bermalas malasannya terganggu ayah" ucap Rael yang tepat sasaran

Nara melirik tajam ke arah Rael "diam kau" kesalnya

"bukankah pangeran bisa melaksanakan rencananya sendiri, kenapa kita harus kembali rapat ayah?" ucap Nara yang mulai terbiasa dengan bahasa baku nya

"ada banyak yang harus di bahas, dan karena ini adalah rencana mu tentu saja kau harus ikut andil di dalamnya" jelas duke yang diangguki Rael

Nara hanya mendengus lalu menyamankan dirinya di dalam mobil

sesampainya di istana mereka disambut oleh kepala pengurus istana dan juga Dave yang tersenyum puas melihat Nara datang dengan wajah kusutnya

Mereka berjalan menuju ruang rapat. Bahkan Daniel turut ikut andil dalam rapat ini

"rapat ini berkedok membahas acara pelantikan ku sebagai putra mahkota, jadi tidak perlu khawatir" jelas Dave menjawab rasa penasaran dari yang lain

"Hey Edie? sejak kapan kau berminat dengan urusan kerajaan" Daniel yang tiba-tiba memelankan langkahnya lalu berjalan beriringan dengan Nara

"jangan panggil aku Edie di acara resmi bodoh, kau ingin menjatuhkan harga diriku hah?" Nara setengah berbisik agar tidak terdengar oleh yang lain

Daniel mengangkat bahu tidak perduli lalu kembali bertanya "jadi kenapa kau mau turut serta dalam rapat ini?"

"apa aku terlihat suka rela melakukannya?" Nara menoleh memperlihatkan wajahnya ke arah Daniel

"benar juga, sangat mustahil seorang Eldine berinisiatif mengikuti rapat kenegaraan, apalagi di hari minggu" tutur Daniel sambil mengangguk anggukan kepalanya ringan

Nara tersenyum lalu tertawa hambar "wah aku merasa tersinggung yang mulia" cibirnya

Daniel hanya menunjukan cengiran sambil bergumam kata "damai"

Mereka memasuki aula yang ditengahnya terdapat meja bundar dengan beberapa kursi

Daniel duduk di apit oleh Dave dan Nara, lalu di samping Nara terdapat Rael dan duke Reymond, jangan lupakan asisten kepercayaan Dave—Justin yang sudah tersenyum bodoh ke arahnya

"kenapa dia ada disini, bukankah dia belum menjadi kepala keluarga Marcelino? apakah dia berguna?" Nara berbisik kepada Daniel sambil melihat ke arah Justin

"walaupun belum menjadi kepala keluarga tetapi dia punya pengaruh besar di keluarganya, lagi pul–"

"ekhmm" penjelasan Daniel terpotong oleh suara Dave yang mengintrupsi. Semua orang di meja menegakan badannya bersiap memulai rapat

Rapat berjalan membosankan, bahkan tatapan Dave saat Nara membuka suara sangat mengintimidasi membuatnya tidak betah berlama lama di dekat malaikat mautnya itu

ANTAGONIS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang