yang jomblo baca wp aja ya dirumah, jangan menuh menuhin jalan
Nara mempersiapkan dirinya dengan gaun pesta yang ia bawa. Tidak terlalu mencolok, hanya di hiasi oleh mutiara dan juga bunga pada bagian bawahnya, ia sengaja memilih gaun sederhana karena cukup ringan dan mudah untuk di pakai di saat seperti ini, karena tidak ada pelayan yang dapat membantunya bersiap
Nara mengeluarkan segala kemampuan berdandannya yang tentunya sesuai dengan selera gadis normal di dunianya, tidak seperti riasan yang dikenakan Eldine sebelumnya
Nara juga membantu Diana untuk merias diri karena ia tidak memiliki pengalaman untuk itu
mereka berangkat bersama, namun semenjak kejadian sebelumnya Rael tidak mengizinkan Nara untuk pergi jauh darinya. Nara masih cukup waras untuk menuruti Rael dalam mode seriusnya
Mereka berjalan beriringan masuk kedalam aula yang sudah di isi oleh hampir seluruh peserta
walaupun Nara dan Rael berjalan terpisah dengan Dave dan Daniel, mereka berdua tidak luput dari pandangan seisi aula. Warna mata yang mencolok khas keluarga Mergas serta rambut hitam legam yang sangat cocok dipadukan dengan kulit putih milik keduanya. Menawan.
bahkan Victoria dan Evangeline yang telah lama bersiap merasa kesal karena tersaingi oleh Diana yang memang memiliki kecantikan mutlak khas protagonis
"mau kemana kau?" tanya Rael saat Nara beranjak dari sampingnya
Nara memutar matanya malas "aku haus" ucapnya lalu pergi menuju meja yang berisi minuman dan makanan ringan
sejak tadi Nara seakan menjadi pusat perhatian, selain karena gaun sederhana yang tetap membuatnya menawan, riasan di wajahnya cukup minim namun membuatnya terlihat lebih cantik dibandingkan yang lain. Tatapan iri serta bisikan-bisikan beragam mengiringi langkahnya menuju meja
"bisa kalian berhenti menatapku? itu sangat mengganggu" ucap Nara datar pada segerombol gadis yang terang terangan berbisik di dekatnya sambil mencuri pandang ke arahnya
salah satu diantara mereka tampak kaget lalu memerintahkan yang lainnya untuk pergi menjauh dari Nara
"sepertinya kita tidak akan bertemu lagi?"
Nara menoleh kearah Zack yang sedang berdiri di dekatnya dengan gelas minuman di tangan kanannya
Nara tidak memperdulikannya dan tetap fokus pada makanan di tangannya. Nara bisa mendengar Zack terkekeh yang membuat Nara menatapnya heran
stres ni orang batin Nara
"apa kau pandai memanah?" tanya Zack
"tidak" jawab Nara, tidak sepenuhnya bohong karena Nara memang tidak pernah menggunakan busur dan anak panah sebelumnya, Eldine lah yang pandai dalam hal itu
"begitukah?" tanya Zack memastikan
Nara tidak menanggapi dan kembali berkutat pada makanan ringannya
"sepertinya putri dari tuan Duke Reymond memiliki banyak kejutan ya" ucapnya
"apa anda sedang menilaiku tuan?" tanya Nara sedikit tidak suka
Zack menunjukan senyum andalannya "itu adalah dugaan"
Nara hanya mengangkat bahu acuh "terserah saja"
"kalau begitu.." Zack mengambil tangan kanan Nara dan menciumnya "akan kunantikan pertemuan kita selanjutnya"
Nara hanya memasang wajah datarnya, berbeda dengan orang-orang yang berada di sekitar mereka, termasuk Dave yang sedari tadi mengamati dari kejauhan.
Zack pergi meninggalkan Nara yang hanya menatap punggung tangannya berfikir apa yang orang itu rencanakan selanjutnya
seperti dugaannya, orang-orang mulai berbisik tentangnya. Nara mengayunkan kakinya menuju taman dan mendudukan dirinya disana, menyandarkan punggungnya pada sandaran bangku taman lalu menghela napas kasar
tidak berselang lama seseorang mendudukan diri sebelahnya tanpa permisi
siapa lagi manusia kurang ajar yang dapat melakukan itu tanpa rasa bersalah selain putra mahkota kerajaan ini
Nara merasa dejavu
"jangan sampai kau jatuh cinta padanya" ucap Dave tiba-tiba
"siapa yang kau maksud?" tanya Nara tanpa mengalihkan pandangannya dari taman
"Zack, jangan sampai kau jatuh dalam pesonanya" jelas Dave
Nara menoleh ke arah Dave "apa masalahmu?"
"dia adalah musuh kita, jadi kau tidak boleh dekat dengannya. Apa kurang jelas?" tutur Dave tanpa membalas tatapan Nara
"sebenarnya kau ini benar benar pintar atau tidak sih?" lanjutnya
Nara hanya mengangkat bahunya acuh
"sebenarnya dari mana kau tadi?" tanya Dave
"menolong seseorang" jawab Nara
Dave tertawa remeh "akui saja kalau kau terpaksa melakukannya"
"apa aku terlihat seperti orang baik?" Nara memajukan wajahnya ke arah Dave yang membuat Dave seketika menahan nafas namun tidak memundurkan wajahnya
"tidak" jawab Dave singkat membuat Nara kembali memundurkan wajahnya
dalam hati ia merutuki kebodohan yang baru saja ia lakukan, itu membuat jantungnya kembali berdegup kencang
"cukup jadilah antagonis untuk orang yang pantas mendapatkannya" tutur Dave lalu meraih tangan kanan Nara dan menciumnya seperti yang dilakukan Zack
"kunantikan pemikiranmu pada rapat kenegaraan nanti" ucapnya lalu berlalu pergi meninggalkan Nara dengan jantung yang terombang ambing
"sialan"
di sisi lain Diana sedang berdiri sendirian di sudut ruangan. Sedari tadi banyak pria yang mengajaknya untuk berkenalan, itu membuatnya mendapatkan tatapan iri serta mencemooh dari gadis-gadis yang berada di aula terutama Victoria dan Evangeline
mereka berdua bergabung bersama Lilian mendatangi Diana di sudut ruangan dengan gelas minuman di tangan masing-masing
"hai, kita bertemu lagi" sapa Lilian yang hanya membuat Diana menunduk
"jangan karena kau bersama dengan nona Eldine kau merasa istimewa bodoh" ucap Victoria
"t..tapi aku tidak merasa begitu" ucap Diana pelan
"cih.. aku belum sempat membalasmu karena merusak gaunku beberapa waktu lalu" Evangeline menyiramkan minumannya kearah Diana
namun sebelum minuman itu mengenai Diana, Carlos lebih dulu menarik Diana sehingga pakaiannya lah yang tersiram minuman milik Evangeline
"m-maafkan a-aku, aku tidak bermaksud menyiram mu" ucap Evangeline terbata
Victoria dan Lilian yang melihatnya ikut menunduk takut karena Carlos menatap mereka tajam
"pergi!" titahnya dingin yang langsung dituruti oleh mereka
Diana yang melihatnya merasa bersalah, ia merogoh sakunya untuk mencari sapu tangan dan memberikannya pada Carlos
"maaf dan terimkasih telah membantu saya" ucapnya tulus
tidak ada jawaban dari Carlos, ia hanya sibuk mengelap pakaiannya dengan sapu tangan milik Diana
"lain kali jagalah dirimu sendiri" ucap Carlos lalu pergi meninggalkan Diana yang masih menatap kepergiannya
"aku akan berusaha"
tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/274152230-288-k484975.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS?
Fantasy▪︎fiction series-2 "SIALAN GUE GAMAU MATI DUA KALI" Penulis brengsek. Kalau gue balik kedunia normal, gue bunuh lo. Itupun kalau gue engga keburu mati digantung ARRGHHHH gue pengen hidup # 1 - duchess 30/06/21 # 1 - bangsawan 06-31/07/21 # 4 - Vill...