Nara dan Eros berhasil keluar dari dalam gua dengan bantuan Lio. Waktu sudah menunjukan lewat tengah hari. Dengan perut lapar dan tenaga yang tersisa Nara menyeret kakinya menuju pemukiman dimana Lio tinggal
Lio adalah cucu dari pemimpin desa yang terletak di pinggir hutan Northwill, letaknya tidak terlalu jauh dari penginapan. Hanya saja jalan yang harus di tempuh sangat menguras tenaga
disinilah Nara Eros dan Lio berada, ruangan yang cukup besar dengan ranjang berada di tengahnya.
Diatasnya terdapat wanita dewasa yang tampak lebih muda dari Duchess Eleanor yang terbaring lemah dengan wajah pucat
"ibu.." Lio mengambil tangan ibunya dan menempatkannya di pipinya untuk menyalurkan rasa hangat
"Lio, dari mana saja" ucap ibu Lio lalu membelai kepala putranya lembut, tatapannya jatuh pada Nara dan Eros yang sedari tadi memperhatikan dengan seksama
"siapa mereka?"
"mereka temanku bu" Jawab Lio sambil membantu ibunya untuk duduk bersandar pada sandaran tempat tidur
"perkenalkan saya Liana" ucapnya memperkenalkan diri
"Liana?Liana Rounete?" tanya Eros
"apa kita pernah bertemu?" tanya Liana heran Eros dapat mengetahui nama lengkap nya
"apa anda dari keluarga Viscount Rounete?" tanya Eros yang mengenali Liana karena pernah berkunjung ke kediaman keluarga Rounete, Eros yakin ia melihat potret seluruh keluarga Rounete yang tergantung di lorong
Liana mengangguk lemah "benar"
Nara dan Eros tidak bertanya lebih dalam karena mereka sudah dapat menyimpulkan bahwa Liana menikah dengan tanpa persetujuan Viscount Rounete. Karena itulah kondisinya bisa seburuk ini walaupun ia anak seorang bangsawan. Ia dibuang.
hidup emang berjalan seperti bajingan
"jadi siapa kalian?" tanya Liana
"kenalkan ini kak Eldine dan Eros" ucap Lio menunjuk Nara dan Eros bergantian
"Eldine? apakah anda nona muda dari keluarga Duke Mergas?" tanyanya lemah namun tidak dapat menutupi keterkejutan di dalam suaranya
"yaa" jawab Nara singkat
"bagaimana bisa kalian bertemu?"
"mereka membantuku untuk mendapatkan kristal Evris" ucap Lio pelan
"kau melanggar perintah ibu Lio!!" ucap Liana
"maafkan aku ibu, aku hanya ingin menyembuhkan ibu" cicit Lio
"sudah ibu katakan bahwa itu berbahaya, kenapa kau tidak mendengarkan ibu?!" ucapnya dengan dada yang naik turun menahan emosi lalu sesekali terbatuk
Lio dengan sigap memberikan air minum yang selalu di sediakan di atas meja
Nara menyodorkan kristal ungu di hadapan Liana "tidak ada gunanya marah, kristalnya sudah kami dapatkan" ucap Nara datar
Liana terkejut melihat kristal cantik itu, tangannya terulur untuk menyentuhnya dan dengan senang hati Nara memberikannya
"anakmu dengan gigih mendapatkannya untukmu, jangan buat dia menyesal telah melakukannya" tutur Nara
Liana menatap kristal ungu di tangannya yang perlahan menyalurkan kehangatan ke seluruh bagian tubuhnya, ia mengulurkan tangannya ke arah Lio yang langsung disambut dengan bahagia olehnya
Liana memeluk anak semata wayangnya itu agar kehangatan tersalur juga ke tubuh Lio, mereka berdua diselimuti cahaya ungu yang menenangkan
"maafkan ibu" bisik Liana pelan lalu diangguki oleh Lio yang berada dalam dekapannya
°°°°°°°
"dimana Eldine?" tanya Rael mengintimidasi Diana agar berkata jujur
Kini Rael Dave dan Daniel sedang berada di ruang tengah, hari sudah hampir gelap namun Eldine dan Eros belum kembali
"kau pasti tau bahwa Edie pergi bersama Eros kan? katakan yang sebenarnya" titah Daniel
Diana hanya menunduk, tidak tau apa yang harus ia katakan.
"a-aku..aku.. t-tidak tau" ucap Diana
"jangan berani berbohong, kau akan tau akibatnya" ancam Rael dingin
Dave hanya memperhatikan dengan seksama adik dan sahabatnya sedang mengintimidasi gadis yang tengah menunduk dengan gelisah
"Eldine.. dia.."
"aku mulai tak sabar nona" ucap Dave datar
"m-me-mereka.. pergi ke–"
"aku disini"
mereka semua menoleh ke arah sumber suara, Nara yang masih berada di tubuh Eldine berdiri dengan jubah di tangan kirinya serta pedang Daniel di tangan kanannya, terdapat noda noda pada gaun tidurnya
Nara melemparkan pedang di tangan kanannya pada pemiliknya
"terimakasih" ucapnya lalu menghampiri Diana
"tck, haruskah ku katakan terimakasih kembali?" cibir Daniel
Nara hanya memutar matanya malas "apa yang kau lakukan padanya?" tanya Nara pada Rael saat melihat wajah pucat Diana
"dari mana saja kau nona muda?" tanya Rael tegas
"aku hanya berlatih berburu dengan Eros" jawab Nara acuh lalu menyeret kakinya menuju kamar, ia harus bersiap untuk pesta penutupan malam nanti
sedangkan Eros harus mengurus dua kuda yang dipinjamkan oleh tuan Heris—kakek Lio
setelah berhasil menyembuhkan menantunya yaitu ibu dari Lio, tuan Heris menjamu Nara dan Eros di meja makan, karena itu pula Nara mengetahui fakta bahwa terdapat beberapa orang yang mengincar kristal Evris, namun belum ada yang berhasil menemukannya
tuan Heris meminjamkan dua kudanya agar Nara dan Eros dapat kembali ke penginapan sebelum matahari terbenam
Nara menggantungkan jubahnya lalu masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri, sejak pagi dia belum sempat untuk mandi
beruntung nya wajah Eldine tetap cantik walau Nara tidak merawatnya
inikah yang dimaksud cantik itu mutlak?
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS?
Fantasy▪︎fiction series-2 "SIALAN GUE GAMAU MATI DUA KALI" Penulis brengsek. Kalau gue balik kedunia normal, gue bunuh lo. Itupun kalau gue engga keburu mati digantung ARRGHHHH gue pengen hidup # 1 - duchess 30/06/21 # 1 - bangsawan 06-31/07/21 # 4 - Vill...