One Day, Daddy-Chandra

4.4K 638 33
                                    

"Chandra?! Berangkat yuk!!"

"Haikal!! Cepet turun, itu Reno sama Bang Mahes udah nunggu di depan!!"

Suara berisik berasal dari kamar Chandra. Anak itu keluar dengan tangan kecil yang mencoba menggendong tas sekolahnya sendiri, sedangkan kaki pendeknya melangkah menuju ruang makan untuk menghampiri Mommy yang sibuk menata sesuatu di meja makan.

Mommy yang tengah menyiapkan sarapan pun mendengus melihat penampilan putranya yang bisa di bilang tidak ada rapi-rapinya. Kegiatan yang tengah menyiapkan sarapan pun dilupakan sejenak. Mommy mendekati Chandra untuk kemudian merapikan dasi merah dengan logo tut wuri handayani dan memakaikan topi berwarna dan berlogo serupa pada si kecil.

"Makanya jangan bangun kesiangan! Tau sendiri kan sekarang jadi buru-buru kaya gini. Kamu tuh udah mau masuk kelas satu, masa bangun kesiangan terus, sih?! Udah mah Bang Mahes sama Reno nungguin tuh!"

Bukannya merasa takut pada nada tinggi Mommy, Chandra justru menyengir lebar, tidak merasa bersalah sama sekali sebab membuat Mahesa dan Reno menunggu lama juga membuat Mommy marah-marah di pagi hari seperti ini. "Yeuuu, Mommy galak banget sih. Kan Daddy juga bangun kesiangan, hayo."

Tipikal Chandra sekali, anak satu ini memang selalu pintar untuk menjawab ucapan orang lain, Mommy dan Daddy saja sampai kewalahan jika si kecil sudah bicara.

"Daddy kan semalem lembur, pantes aja sekarang bangun kesiangan." Daddy yang baru saja keluar dari kamar pun duduk di kursi meja makan, tangannya menyuapkan nasi goreng yang sudah disiapkan Mommy sedari tadi.

Chandra menjulurkan lidahnya. "Gak nanya, wleee."

Jika tidak ingat jika Chandra itu adalah anak satu-satunya, maka sudah dipastikan jika Daddy akan menjualnya pada tukang rongsokan.

Penampilan sudah jauh lebih rapi dari pada sebelumnya, Chandra menyalami Mommy, lalu menghampiri Daddy yang tengah menikmati sarapannya.

"Uang jajan Haikal mana, Dad?"

Mau takbmau, Daddy memberi uang kuning bernilai lima ribu pada anaknya untuk bekal sekolah yang diterima Chandra dengan senang hati. Bahkan, anak itu sudah menyengir menatap Daddy. Benar dugaannya, jika Daddy akan memberinya uang lebih. Coba saja minta pada Mommy, pasti hanya di beri tiga ribu.

"Haikal berangkat, ya. Jangan kangen sama Haikal, lho."

Tubuh gembulnya sudah menghilang di balik pintu. Mommy dan Daddy saling tatap sambil mengehela napas dalam. Apa... Keputusan yang mereka ambil sudah benar? Apa Chandra akan tetap bisa tersenyum jika orang tuanya berpisah?

***


"Lho, kok di rumahnya Chandra ada taksi, sih?" Reno bertanya heran.

Chandra tidak menjawab. Anak itu juga sama bingungnya.

"Mau liburan kali, ya?" Mahesa ikut-ikutan bingung. Masalahnya, ada banyak koper besar yang ada sedang dimasukkan ke dalam bagasi oleh supir taksi.

"Mommy!!" Chandra tidak mempedulikan pertanyaan teman-temannya lagi. Anak itu menghampiri Mommy yang tengah menyeret satu koper kecil keluar dari rumah.

"Mom, kita mau liburan, ya?"

Mommy berjongkok di depan anaknya, tidak lupa mengelus rambut Chandra sayang. "Mulai hari ini, Haikal sama Mommy pindah rumah dari sini."

Single Parent [Nct Lokal]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang