One Day, Papa-Nathan

3.7K 509 19
                                    

"Mama, Papa kapan pulangnya? Nana kangen sama Papa!"

Mama tersenyum lembut saat Nathan bertanya. "Kan besok Papa pulang."

Si kecil memanyunkan bibirnya. "Besok itu lama! Kenapa gak sekarang aja, sih?"

Sungguhan, Mama gemas dengan tingkah Nathan yang kekanakan seperti ini. Pipi itu di cubitnya pelan, menyebabkan bibir si kecil semakin maju dengan wajah yang memberengut kesal.

"Nana tidur aja, ya. Biar pas Nana bangun udah besok."

Kening sang putra dikecup pelan. Mama menaikan selimut sebatas dada dengan surai hitam Nathan yang diusak olehnya. Mendapat perlakuan demikian lembutnya, membuat Nathan memejamkan matanya, dan dengan begitu, Mama keluar dari kamar anaknya, tidak lupa mematikan lampu di kamar itu, lalu menutup pintu pelan dan Meninggalkan si kecil sendirian di kamarnya.

Setelah Mama benar-benar keluar dari kamarnya, putra tunggal papa Jaeffry tersebut mengubah posisi tidurnya menjadi menyamping. Dilihatnya foto Papa, Mama dan dirinya yang sedang jalan-jalan di Dufan bulan lalu. Nathan rindu pada papan.

"Papa, cepet pulang. Nana kangen sama Papa."

***

Nathan mengernyitkan dahinya saat mendengar jika di dalam rumahnya itu sangat berisik. Juga, di depan rumahnya ada taksi dan mobil Papa. Kernyitan itu hilang, digantikan dengan senyum lebarnya karena senang saat tahu jika Papa sudah pulang.

"Na, kok di dalem berisik banget, sih?" Rendra yang masih berdiri di ambang pintu rumahnya sendiri pun bertanya, yang hanya dibalas lirikan sekilas oleh Nathan dengan bahu yang berkedik kecil.

"Nggak tau, Njun."

Tidak ingin ambil pusing dengan keadaan yang terjadi di rumah tetangganya, Rendra membuka pagar, lantas memasuki rumah sepinya, dengan Nathan yang juga mengayuh sepedanya untuk pulang ke rumahnya sendiri.

Sepedanya di simpan di dekat mobil Papa yang terparkir apik di depan rumah. Si tunggal dari keluarga Ramadhansyah pun memberanikan dirinya untuk masuk. Dan benar saja, tubuh tegap milik kesayangannya lah yang menyambut kepulangannya. Tapi, yang membuatnya kaget adalah Papa yang sedang membentak Mama sampai Mama menangis terisak di sana.

Nathan memiliki hati yang baik, semua orang juga tahu itu, karenanya, si kecil berjalan menghampiri Mama dan langsung memeluknya erat untuk menenangkan sosok yang telah melahirkannya tersebut.

Tindakan itu tentu saja membuat mata Papa membelalak kaget. Kenapa juga dia bisa lupa jika jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang yang mana sudah waktunya untuk putranya pulang. Sialan sekali, jika Papa tahu Nathan sudah pulang, maka acara marahnya pada Mama bisa di pending dulu agar si kecil tidak melihatnya, namun, terlambat sudah.

"Kok Papa marahin Mama, sih?!"

Damn. Papa tidak bisa berkata saat suara Nathan berubah menjadi dingin. Padahal putra manisnya tidak pernah berbicara seperti itu sebelumnya.

"Nana, ini gak kaya yang kamu liat."

"Apanya yang gak kaya yang Nana liat? Jelas-jelas Papa ngebentak Mama sampe nangis!"

Papa memijat keningnya. Bingung harus menjelaskan bagaimana pada anaknya yang masih kecil. Kalaupun dia memberitahu Nathan jika Mamanya selingkuh, si kecil pasti tidak akan percaya padanya.

Single Parent [Nct Lokal]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang