Cerita Haru Para Bapak

1.7K 282 30
                                    

Awalnya para ayah — yang kata Lucky  mah duda ngenes — merencanakan untuk berkumpul di rumahnya pak rt alias Bubu untuk sekedar silaturahmi. Namun, dengan tawaran traktiran dari Papa yang bersedia mengangkut kesembilan duda ngenes untuk nongkrong di caffe, akhirnya mereka bersedia untuk nongki di luar kompleks.

Jika ditanya kenapa Papa ingin mentraktir teman-temannya, maka beliau akan menjawab dengan lantang jika dirinya masih ada dalam suasana hati yang bahagia sebab kemarin mendapatkan surat dari Nathan. Mungkin, bagi orang lain itu terdengar sepele, tapi bagi Papa itu adalah hal luar biasa. Sebagai seorang ayah, ia senang lantaran mendapatkan ucapan dari putranya. Sungguh, tidak ada yang lebih membahagiakan lebih dari pada it.

Sepuluh minuman dengan jenis yang berbeda, juga lima piring kue yang sudah tersaji di meja panjang itu, mereka bersepuluh tampak tertawa bersama. Pekerjaan masing-masing orang membuat mereka jarang bertemu. Ditambah lagi, mereka seperti sudah mempunyai perkumpulan — jika dalam bahasa gaulnya itu circle — masing-masing. Seperti contoh Bubu, Daddy Damar dan Papi Tara yang suka sekali menggosip. Abi dan Baba yang sering membahas tentang agama. Daddy Jon, Papi Yudha dan Papa yang lebih suka mengobrol tentang hal random. Juga Ayah dan Papski yang hampir tidak pernah keluar lantaran pekerjaannya yang super sibuk. Hal itu seakan membatasi pertemanan mereka. Padahal, mereka semua masih tinggal di lingkungan yang sama.

"Kemaren kan hari ayah, nah kalian di kasih kado apa sama anak-anak?" Papi Tara bertanya, setelah sebelumnya memasukan satu potong brownies ke dalam mulutnya.

Serempak, kesembilan orang itu tersenyum. Senang rasanya ketika topik tentang anak diangkat ke permukaan. Apalagi kemarin adalah hari ayah, yang mana setiap anak pasti memberi kejutan pada ayahnya masing-masing.

Yang pertama merespon adalah daddy Damar. Beliau menelan macaron yang ada di mulutnya. Tangannya teracung tinggi, persis seperti anak sekolah yang akan bertanya pada gurunya. "Gue gue!" serunya semangat. "Kemaren waktu gue lagi nyiram taneman, Reno tiba-tiba aja narik gue buat masuk ke dalem. Pas udah di dalem, tuh anak malah ngajak gue duet."

"Lo terima?"

"Ya iyalah. Abis itu ya, Reno juga ngasih cup cake buat gue," wajah tampan itu sangat berseri. Dari raut wajahnya saja, semua juga tahu jika Daddy memang sebahagia itu.

"Halah cuma cup cake doang," Papi Tara menggeser piring yang sudah kosong, lantas mencomot satu potong makanan yang ada di hadapan daddy Jon. "Hendra sama Yoga beliin panci presto sama wajan buat gue," lanjutnya sombong.

"Cuma panci doang, nah gue dimasakin sama Mahesa," Bubu tidak ketinggalan untuk menceritakan kebaikan putranya.

"Emang Mahesa bisa masak?"

"Ya... nggak," beliau menggaruk belakang lehernya. Sarapan buatan Mahesa memang tidak terlalu enak, namun juga tidak terlalu buruk. Untuk rasa, Bubu akan memberikan nilai enam puluh dari total seratus poin. Tapi, bukan itu hal pentingnya. Bagi Bubu, enak tidak enak itu urusan belakangan, yang terpenting itu niat baik anaknya saat membuat sarapan. Bubu tahu putranya itu baik. Meski tahu jika Mahesa pastilah kesusahan ketika berada di dapur, tapi anak itu tidak menyerah sama sekali. Dan bubu senang karena anaknya tidak menyerah untuk membahagiakannya di hari ayah.

"Saga ngaji kiro'. katanya pengen Abinya dengerin dia ngaji," Abi ikut tersenyum. Lantunan kiro kemarin masih terngiang jelas di kepalanya. Suara Saga tidak jelek. Malahan, menurutnya, suara berat anaknya itu sangat bagus.

Cemilan juga minuman yang ada di atas meja tidak begitu dipedulikan. Sudah dibilang, jika topik tentang anak ini membuat mereka bersemangat. Bagi orang tua tunggal seperti mereka yang notabenenya tidak punya tanggung jawab lain, anak adalah yang terpenting. Kebahagiaan anak itu diatas segalanya. Meski hidup tanpa adanya sosok istri yang menemani hingga belasan tahun lamanya, tapi para ayah tidak ingin mengeluh. Bagi mereka, ada yang lebih membahagiakan dari pada sambutan istri ketika pulang kerja, yaitu senyum, kebahagiaan dan juga canda tawa anak masing-masing.

Single Parent [Nct Lokal]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang