[ 16. CHELSEA VS LAUREN ]

68 6 0
                                    

16

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


16. CHELSEA VS LAUREN

-◐o◐-












Chelsea benar-benar harus berterima kasih pada Raka yang berhasil membuat Bu Kiky tutup mulut. Ia belum sempat berterima kasih padanya sebab, cowok itu tiba-tiba menghilang begitu acara selesai.

Guru Matematika yang dipercaya bisa bertanggung jawab dalam salah satu acara festival itu tidak akan berhenti jika Chelsea sendiri yang meminta, harus ada orang lain yang menghentikannya.

Entahlah, Chelsea jadi tidak yakin jika Bu Kiky bersikap demikian hanya karena dirinya tukang bolos. Dia rasa ada hal lain yang membuat Bu Kiky jadi sebenci itu padanya.

Tapi, Chelsea tidak akan memikirkan apa penyebabnya itu. Dia sudah sangat lelah hanya dengan mendengar dirinya dibandingkan.

Chelsea tau betul bolos bukanlah hal yang benar tapi, apakah wajar dirinya jadi diremehkan dalam segala hal? Terlebih, seorang guru yang melakukannya.

Acara seleksi selesai pukul 4 sore. Chelsea berjalan menuju parkiran untuk pulang setelah perasaannya dicampur aduk tadi.

Chelsea menyampirkan tasnya di salah satu bahu setelah berhasil memakai jaket, ia mengeluarkan ponselnya untuk memesan ojek online namun, matanya tak sengaja menangkap seseorang yang ia cari. 

"RAKA!" Panggil Chelsea begitu melihat Raka yang hendak naik ke atas motornya.

Raka menoleh dan berakhir mengurungkan niatnya. Cowok berbomber hitam itu tersenyum pada Chelsea, memegang helm fullfacenya di salah satu tangan.

"Yo, kenapa, Chel?"

"Thanks, ya, buat yang tadi."

Raka menaikkan alisnya, lalu mengangguk setelah paham apa maksud Chelsea. "Hem, sama-sama," balas Raka. "Lain kali nggak usah didengerin, ya, omongan yang nggak mendukung buat lo."

"Iya," Chelsea terkekeh sambil menggaruk tengkuknya. "Udah sih, cuma mau ngomong itu aja. Maaf ganggu, Rak."

Kali ini giliran Raka yang tertawa. "Oke, mau sekalian?" Raka menunjuk motornya. "Gue anter."

"Eh? Enggak deh, makasih ...."

"Ya udah, gue duluan, ya, kalo gitu." Raka memakai helmnya dan segera naik ke atas motor. "Salam buat Om Gala sama nyokap lo, Chel."

"Siap."

"Duluan!" Raka menekan klakson motornya dan segera melaju meninggalkan Chelsea.

Chelsea menghela napas, lega rasanya telah berterima kasih pada Raka yang membantunya hari ini.

Ia kemudian berbalik, hendak menuju gerbang sekolahnya namun, suara seseorang berhasil menginterupsinya.

"Siapa, Chel?"

LEONEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang