37. SATU PERMINTAAN?
-◐o◐-
"Lepasin dia, gue mohon ...."
"Gak akan, Ed."
Edeline menghela napas berat, ia merutuki dirinya yang refleks menelepon Brandon saat Nafla pingsan. Padahal jelas-jelas sahabatnya itu pingsan karena memikirkan masalah antara dirinya dan juga cowok itu.
Nafla sempat siuman namun, dia tak kuasa menahan amarahnya melihat Brandon ada di sana juga. Alhasil, Nafla kembali memejamkan matanya.
Edeline tau Nafla bukan orang baik, tapi dijadikan bahan obsesi oleh seseorang sepertinya sudah keterlaluan juga.
"Sahabat gue salah apa sih sama lo?" tanya Edeline, keduanya sedang duduk sambil menatap pintu kamar yang mana ada Nafla di dalamnya. "Masalah kecelakaan itu? Dia udah tanggung jawab kan?"
"Gue cinta sama dia, Ed."
"Cinta nggak kayak gini, Brandon." ucap Edeline. "Kalo lo cinta sama dia, biarin dia bahagia. Jangan malah dijebak dan lo ancem ini itu. Gila tau lo."
"Terus? Maksudnya gue biarin dia sama orang lain gitu? Jangan harap Ed."
"Lo tau ke mana Nafla sempet pergi?"
"Tau, Aussie kan?"
Edeline mengangguk. "Tau nggak sih, tujuan utama dia ikut pertukaran pelajar apa, selain karena dia emang pinter?"
Brandon jadi menoleh, kedua alisnya tertaut. "Gue?" kata Brandon seraya menunjuk dirinya sendiri.
"Iya, dia rela ninggalin Indonesia supaya jauh dari jangkauan elo."
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONEL
Novela JuvenilLayaknya sepasang kekasih, Leonel dan Chelsea tidak tanggung-tanggung mengumbar perhatian dan rasa saling peduli mereka terhadap satu sama lain pada khalayak umum. Namun anehnya, jika mereka ditanya perihal apa hubungan mereka? Leonel dan Chelsea d...