18. LATIHAN
-◐o◐-
Bagas menyeruput kopi yang ada di tangannya sambil bersandar ke tembok. Ia terus memperhatikan teman kerja barunya yang tumben sekali terus bermain ponsel.
Makin diperhatikan, rasanya semakin aneh karena yang ia lihat kadang senyum-senyum sendiri. Sungguh bukan Leonel seperti biasanya.
Ia mendekat secara perlahan, mengintip dari balik punggungnya untuk melihat apa yang sedang cowok itu lakukan. Bagas mengernyit, lalu terkekeh geli.
"Hati-hati pulangnya, acieee...."
Mendengar itu membuat Leonel spontan mematikan layar ponselnya. Ia berbalik dan mendengkus kasar setelah melihat siapa yang barusan berbicara.
"Siapa tuh? Salah satu cewek yang waktu itu, ya?" goda Bagas.
"Gak sopan, lo!" ketus Leonel, ia berlalu meninggalkan Bagas yang tersenyum menggoda ke arahnya. Namun karena belum puas, akhirnya Bagas mengikuti Leonel.
"Spill namanya dong, gak keliatan tadi," pinta Bagas. "Buat gue godain juga kalo datang ke sini," lanjutnya.
"Diem elah."
Bagas malah terkekeh. "Yang waktu itu pake jaket, kan, ya?"
"Gas ...."
"Kenapa, lo malu?"
"Diem gak?!"
"Enggak," Bagas tersenyum miring. "Btw cocok sih. Lo nya kalem, sedangkan tuh cewek banyak omong kayaknya," Bagas masih belum puas.
"Gak usah sok tau!"
Bagas terbahak. "Jadian sejak kapan, Le?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONEL
Teen FictionLayaknya sepasang kekasih, Leonel dan Chelsea tidak tanggung-tanggung mengumbar perhatian dan rasa saling peduli mereka terhadap satu sama lain pada khalayak umum. Namun anehnya, jika mereka ditanya perihal apa hubungan mereka? Leonel dan Chelsea d...