[ 02. SAKIT ]

228 15 0
                                    

02

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

02. SAKIT

-◐o◐-







"Kan, ngeyel sih, dibilangin!" Seorang wanita yang tahun ini baru masuk usia kepala empat mencibir.

Masih dengan setelan jas dokternya, dia membawa nampan berisi bubur dan beberapa obat ke kamar putri sulungnya.

Chelsea pura-pura tak dengar, memilih menyelusupkan badannya hingga semua tertutup selimut tebal. "Hatchim ....." Lagi-lagi bersin untuk yang kesekian kalinya.

Phoebe--Mama Chelsea--duduk di tepi ranjang. Menarik selimut putrinya hingga tidak lagi menutupi wajah. "Makan dulu, Kak," ucapnya.

"Mual, Ma."

"Belum juga dicoba."

Chelsea menggeleng, kukuh tidak mau karena dia juga tidak suka bubur.

"Kak, Filo udah bela-belain loh beli bubur keluar." Phoebe menahan tangan Chelsea yang ingin kembali menarik selimutnya.

Chelsea mendengkus. "Kakak nggak minta," cibirnya.

Phoebe mencebik mendengar jawaban Chelsea. Mama dua anak itu menyesal telah memberi nama anak pertamanya dengan nama Chelsea, yang artinya pandai berbicara. Jadi begini 'kan? Tiap diomelin ada saja jawabannya.

"Ya udah, mau makan apa?" Akhirnya Phoebe yang mengalah.

Chelsea tersenyum menang. Perlahan menyibak selimutnya lalu meraih ponsel ber-case hijau mint yang dia simpan di samping bantal. Menatap Mamanya sambil menaik turunkan alis tanda menggoda. Mamanya mencibir sebal. "Nurun sifat siapa, sih, Kak?! Capek Mama."

Chelsea terkekeh, "kata Papa, Mama juga dulu gitu, terus keras kepala. Oh, terus ju--"

"Kak! Papanya jangan dibawa ke dalam naskah juga dong." Ghazala muncul dari balik pintu dengan wajah memelas. Bisa berabe jika dia dituduh yang tidak-tidak oleh istrinya.

"Pa .....," Mata Phoebe menyorot tajam. "Udah jelekin Mama sampe mana?"

Ghazala terkekeh lalu menggeleng sambil berusaha meraih tangan Phoebe. "Enggak kok, Ma," ucap Ghazala lembut. "Awas kamu, Kak," bisiknya pada Chelsea yang dibalas acuh oleh gadis itu.

"Ma, Papa juga bilang sama Filo kalo Mama itu katanya su--"

"Dek!" Ghazala menyela ucapan putranya yang tiba-tiba muncul dari belakang.

Filo menyengir sambil mengangkat jari telunjuk dan tengahnya tanda damai. "Becanda doang, Ma."

"Pa, tidur di luar!" ucap Phoebe sambil berlalu dari kamar putrinya. Ghazala gelagapan, melotot pada Chelsea dan Filo yang malah menertawai dirinya habis-habisan.

LEONEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang