Layaknya sepasang kekasih, Leonel dan Chelsea tidak tanggung-tanggung mengumbar perhatian dan rasa saling peduli mereka terhadap satu sama lain pada khalayak umum.
Namun anehnya, jika mereka ditanya perihal apa hubungan mereka? Leonel dan Chelsea d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
41. BANGUN HUBUNGAN?
-◐o◐-
"Jadi lo punya kembaran? Terus ini alasan lo jadi sering bolos? Karena ngunjungin nyokap lo?"
Radea yang masih tidak menyangka menganggukkan kepalanya, tak lama merubah ekspresi menjadi melas. "Jangan bilang siapa-siapa ya, please..."
Leonel menghela napas, jadi wanita Singapura yang dinikahi Ayahnya ini Ibu Radea? Temannya sendiri? Benar-benar fakta yang sulit dibayangkan.
"Tunggu deh, ini kalian udah kenal apa gimana?" sela Felicia yang ikut bingung dengan fakta ini. "Lo Radea yang temennya Chelsea itu?"
"Iya, Kak."
"Astaga..."
Radea menggigit bibir bawahnya. "Ini ... Kak Feli yang suka Chelsea ceritain berarti?"
"Iya..." Felicia mengusap wajahnya kasar. "Bisa-bisanya gue baru ngeh."
Radea jadi ikut mengusap wajah. Selama ini dia sudah sering mendengar cerita tentang Felicia namun, tidak dengan wajahnya.
Maka dari itu, saat mengunjungi Ibunya yang memang asli orang sini dan bertatap muka dengan Felicia, dia tidak menganggapnya orang yang sama dengan yang Chelsea ceritakan.
"Lo tau Chelsea baru bebas kan De? Kenapa tiba-tiba pergi ke sini?" tanya Leonel.
"Gue ikut tanya, lo juga kenapa ke sini? Hayo."
"Lagi galau, makanya ke sin--"
"Diem nggak?" sela Leonel memotong ucapan Felicia.
Radea menaikkan kedua alisnya. "Leonel galau?"
"Gak usah didengerin, jawab dulu pertanyaan gue."
"Ya bentar dulu, masalahnya apa emang kalo gue ke sini?" Radea balik bertanya.
"Ya," Leonel menjeda ucapannya, sadar dirinya akan kelepasan, Leonel jadi memelankan suaranya. "Chelsea jadi nggak ada temen..."
"Hah, apa Le?" Radea memajukan wajahnya. "Apaan nggak denger,"
"Gak-gak, gak jadi, gak usah dijawab juga," balas Leonel mendadak salah tingkah sendiri, ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Btw kembaran lo mirip banget."
"Dih saltingnya jelek amat," goda Felicia yang mendengar ucapan Leonel tadi. "Namanya juga kembar identik, masa iya nggak mirip?"
