[ 14. KEJUTAN ]

78 8 0
                                    

14

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


14. KEJUTAN

-◐o◐-





"Mark lo ikut bandnya Baron?"

Mark yang hendak menuangkan minuman bersoda ke gelasnya berhenti sesaat. "Iya," jawab Mark, lalu mengernyit satu detik kemudian. "Eh, Chel, rumah Baron yang sebelah itukan, ya?" tanyanya sembari menunjuk ke arah rumah Baron.

Chelsea yang tadinya asik memakan pizza bawaan Mark mengangguk. "Kenapa? Direkrut jadi anak buahnya lo?"

"Ye, gak nyimak nih anak," cibir Mark. "Mulai besok gue latihan ngeband di rumahnya."

Chelsea mengangkat alisnya tak percaya. "Serius? Baron yang nawarin lo pada latihan di rumahnya??"

Mark mengangguk bangga. Selama dekat dengan Chelsea, dia juga jadi tahu beberapa informasi mengenai sepupunya itu. Yang mana Baron katanya tidak pernah mengizinkan orang lain untuk datang ke rumahnya selain tiga teman dekatnya.

Alhasil saat diundang secara ekslusif oleh Baron, Mark hampir tidak percaya, dia bahkan bertanya berulang kali untuk memastikan apakah Baron serius atau hanya main-main.

"Kesambet apa jir si Baron," kekeh Chelsea. "Banyakan Mark?"

"Delapan belas orang, gila nggak tuh?"

Chelsea menggelengkan kepala saking tak percayanya. Tidak menyangka Baron mengizinkan belasan orang masuk ke dalam rumahnya yang selama ini dia sembunyikan dari publik.

"Lo sendiri gimana, Chel, udah buat keputusan?" tanya Radea.

"Yup, gue bakal ikut seleksi nanti lusa."

"Gue yakin drama musikal taun ini bakal wah banget," ucap Mark terlihat sungguh-sungguh. "Lo berdua tau si Raka? Tuh anak ikut seleksi peran utama lakinya anjir."

"Si Raka yang anak futsal itu?" tanya Radea. "Yang anak IPS itu,kan?"

"Iye, nama Raka cuma satu di Montana," Mark menatap Chelsea yang tiba-tiba diam. "Napa, lu? Nggak demen tuh anak ikut?"

"Enggak juga. Btw lo tau dari mana, Mark?"

"Gue liat datanya tadi, banyak juga jir yang ikut seleksi dramus, tau dah pada serius atau main-main doang."

Chelsea menghembuskan napasnya. Radea yang menyadari itu langsung merangkul bahu Chelsea. "Semangat bestie! Inget aja kata-kata Leon, oke?"

Chelsea terkekeh, senang melihat kepekaan teman-temannya. "Oke."





LEONEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang