[ 33. DIRECT MESSAGE ]

50 7 0
                                    

33

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

33. DIRECT MESSAGE

-◐o◐-












Belajar dari pengalaman itu penting, sangat penting. Tiga perempat dari milyaran manusia di dunia ini pasti tidak mau mengulang kesalahan yang sama untuk yang kedua kalinya.

Begitu juga dengan Brandon, ia tidak akan semudah itu melepaskan Nafla yang sudah ia incar sejak dua tahun yang lalu.

Brandon meninggalkan Nafla sendiri di ruang tamu, ia beranjak dengan niat mempersilahkan Nafla membuat keputusannya sendiri.

Ia sudah tahu bahwa gadisnya pasti akan bermain licik seperti waktu itu, terlihat dari layar CCTV bahwa ketika Brandon sudah pergi, Nafla mengambil ponsel Brandon yang tertinggal di atas meja lalu kabur keluar dari rumah miliknya.

Brandon tidak panik, ia tidak peduli dengan ponselnya yang dibawa kabur. Dia juga tidak peduli dengan apa yang akan Nafla lakukan pada rekaman video di ponselnya sebab, itu dia, Brandon bermain lebih licik sekarang.

Ia memandang Nafla yang memasuki taksi dengan terburu-buru dari lantai atas. Sudut bibirnya tertarik karena Nafla berhasil masuk ke dalam perangkapnya.

Video itu, jelas hanya tipuan. Brandon memang melihat Nafla mendorong cewek yang belum dia ketahui namanya namun, dia tidak sempat merekamnya.

Dengan uang dan kekuasaan yang dia punya, Brandon berhasil membuat rekaman manipulasi. Bagusnya, Nafla percaya semudah itu.

Ia tertawa miring, satu tangan yang ada di saku celananya mengeluarkan sesuatu. Brandon telah mempersiapkan ini semua, sebuah alat yang berhasil merekam pembicaraannya dengan Nafla beberapa saat lalu.









-◐o◐- 









"An, nggak apa-apa jagain nyokap gue?"

"Kok nanya gitu?" Anna mengernyit tak suka. "Gak apa-apa lah, dibilang jangan sungkan sama gue." cibirnya.

"Ya udah, bilang aja kalo ada apa-apa."

Anna mendengkus namun, ia tetap mengangguk. "Iya tenang," ucapnya seraya meraih kedua bahu Leonel untuk berbalik. "Gih, Baron nungguin tuh."

Leonel mendelik. Setelah berterima kasih pada Anna ia berjalan menghampiri Baron yang duduk di atas motornya.

"An, jagain yang bener." ucap Baron melihat Anna masih diam sambil menatap mereka. 

LEONEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang