40

560 26 5
                                    

Pernikahan putri kembar keluarga Zevaro berlangsung dengan lancar, kini kedua pasang pengantin sibuk dengan urusan masing masing.

Aries tau, bila Libra akan sulit menerimanya. Tapi ia akan berusaha untuk meminta maaf pada Libra. Ia yang baru akan tidur pun mengurungkan niatnya karena pintu villa terbuka. Ya, kedua pengantin akan bermalam di villa, sedangkan semua keluarga di hotel yang tak berjauhan dari villa.

Aries mencari keberadaan Libra. Sahabatnya, eum--istrinya. Ia lihat, ternyata Libra tengah duduk di tepi pantai. Pernikahan mereka sudah berlalu sejak 2 hari kemarin. Pernikahan dilaksanakan di gedung hotel milik Libra sementara resepsi dilaksanakan di Hawai.

"Liora" panggilnya pelan tak mendapat respon. Ia ikut duduk di sebelah Libra namun ia membuat jarak. "lo tau gak Res, betapa gua takut kehilangan orang yang gua sayang" celetuk Libra tiba tiba.

"dulu gua baru tau kalo gua punya adek kembar dan dengan kondisi dia yang berkepribadian ganda buat gua iba dan rasa untuk ngelindungi itu tinggi. Gua bilang pada diri gua sendiri kalo gua bakal lindungi adek gua dengan cara apapun" lanjut Libra.

Libra menoleh menatap Aries sedang senyum getir, "lo gak bakal tau rasanya sendiri meski posisi lo di tempat yang ramai," ujar Libra membuang pandangan ke arah laut di hadapannya. "gua yang selalu di tinggal, gak di peduliin dan tiba tiba mereka dateng bawa seseorang yang adalah adek kembar gua. Disana gua merasa kalo gua punya tujuan hidup yang baru"

Libra diam beberapa saat sebelum ia kembali bersuara, "dan... gua juga salah sama lo, seharusnya gua gak gitu ke elo. Maaf, dan makasih. Lo masih mau berada disamping gua meski gua bertindak kasar"

"It's okay, gua juga salah waktu itu"

"ya, kita sama sama salah" sahut Libra.

"damai?" Libra menoleh menatap Aries yang tengah menatapnya penuh harap. "yahh, keknya enak damai sih" sahut Libra dengan tengilnya.

"akhirnya lega aku, gini kan enak" sahut Aries dengan senyum lebar. Ia mendekat ingin memeluk Libra, "apaan lu, mau meluk gua ya lu"

"ya iyalah sayang, pake nanya" sahut Aries berdecak malas. Namun tak jadi karena Libra menahan dirinya agar tak mendekat. "apaan lu manggil gua pake kata 'sayang' segala, anak mana lu hah?! Berani beraninya lu manggil gua gitu" ujar Randi berlagak marah.

"aku suami kamu kalo lupa" sahut Aries dengan raut datar.

"kapan gua nikah?" tanya Libra berlagak lupa berniat mengerjai Aries.

"gak usah manceng! Nanti gua buat nanges lu!" sahut Ariea kesal sambil menunjuk Libra.

"gua aduin ke bonyok ama Abang gua lu kalo buat gua nangis," sahut Libra berkacak pinggang. "aduin aja, mereka gak bakal marah kalo lu nangis karena proses pembuatan cucu" jawab Aries semakin menantang. Ia bersedakep dada, dan Libra malah terdiam sembari menurunkan tangannya secara perlahan dari pinggangnya.

Ia masih berusaha mencerna ucapan Aries barusan, sampai ia menyadari satu hal. 'first night' ia belum melakukannya karena kemarin sibuk sekali melayani tamu tamu. Dan sekarang memang berencana begitu, kata orang tuanya akan melakukan resepsi hari terakhir sambil honeymoon.

TIDAK!!!_batinnya menjerit. Ia menatap Aries yang tengah tersenyum miring. "gua bercanda anjir" sungutnya menatap kesal pada Aries.

"yaudah ayok tidur, ngantuk gua" ajak Aries.

Libra mengangguk, jadinya mereka berjalan bersama dan di tengah jalan Aries menggandeng tangan Libra.

⚫--TAMAT--⚫

Aries & Libra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang