Liburan bersama keluarga sudah berakhir. Kini Libra sedang berada di bandara siap pergi ke New York.
"kamu jaga diri baik baik ya disana. Kalo ada masalah bunda siap mendengar keluhan kamu" ucap bunda memeluk Libra.
"iya bun"
"kakak jangan kebanyakan minum. Mending kakak lampiasin ke hal lain" Loren menatap garang Libra. Namun bukan terlihat menyeramkan malah terlihat menggemaskan bagi Libra.
"iya, kakak gak minum paling langsung hajar orang" ucap Libra tersenyum jail.
"ih jangan ah" rajuk Loren.
"manja bener sih jadi pengen jadiin umpan hiu" canda Libra membuat Loren kesal.
"ish nyebelin" ucap Loren bersedakep mengalihkan pandangan ke arah lain.
"ulululu ngambek kek marmut" ucap Libra menoel noel pipi Loren.
"udah kakak berangkat, jangan nyusahin ayah bunda. Kalok mau nyusahin orang tuh Abang kamu nganggur" ucap Libra mengacak acak gemas rambut Loren.
"ya gak gitu lah" ucap Michel tak terima.
"udah ah ngambek semua. Sini peluk teletabis" ucap Libra merentangakan tangan di sambut hangat oleh ketiga Abangnya "Aksla sini, Adek pergi entar nangis" ajak Gala.
Akhirnya mereka berpelukan bersama. Pasti mereka akan merindukan sosok Libra yang hanya akan pulang jika berkepentingan saja.
"udah bye, ayah bunda. Lora jangan manja jangan nyusahin orang lain dan jangan cengeng" ucap Libra memeluk Loren yang mulai terisak.
"dan buat Abang, jaga kesehatan jangan terlalu sibuk dengan kerjaan. Cari istri biar gak kesepian" ujar Libra tersenyum menggoda kakaknya.
"kamu tuh yah!" ucap Gara gemas semari memeluk Libra.
"Bang Michel jangan terlalu manja, Bang Aksla jangan terlalu banyak makan coklat, Bang Gala kurangin cerewetnya sama jangan dibiasain tidur gak pakek baju dan Bang Gara jadi orang jangan ngebo kalo tidur" Mereka tersenyum mendengar omelan Libra.
Libra masuk ke jet pribadinya. Semua anggota keluarga melambaikan tangan saat jet siap terbang.
_____
Disisi lain terdapat seorang pemuda yang menangis memandang sebuah foto "Ra maafin gua. Gua egois. Mending lo hajar gua dari pada lo jauhin apalagi musuhin gua, sampai kapan pun cinta gua ke lo gak akan padam Libra" ucap Aries memandang foto dirinya yang merangkul bahu Libra.
"udah dong sayang. Jangan gini terus mama sedih liatnya, kalo dia jodoh kamu pasti akan bersatu walau dihalangi batu yang sangat besar" ucap sang mama menasehati putranya.
"tapi dia mutusin persahabatan kita mah, dia temen terbaik juga pertama. Dia juga cinta pertama aku mah" ucap Aries frustasi.
"sudah sayang. Sekarang kamu tidur besok kamu mulai kuliahkan" Aries mengangguk lemah. Dengan langkah gontai menghampiri ranjang lalu tidur.
"baru ini aku liat Gaza se-frustasi ini" gumam mama menutup pintu perlahan.
Libra sudah tak mau membalas chatnya maupun menerima telponya membuat Aries kacau ditambah dia mendengar kabar bila Libra meneruskan kuliah ke luar negri tapi entah dimana. Dia bertanya ke Virgo pun tak dijawab.
Sedangakan saat ini Libra sudah mendarat di atap mensionnya. Sengaja di rancang agar mudah untukanya bila pergi ke New York tidak harus berkendara menuju mension.
Linjo is calling...
"hallo"
"udah sampe lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aries & Libra [END]
Teen FictionBiasakan follow jika sudah membaca lebih dari 3 chapter cinta itu kadang rumit, bisa bikin bahagia juga bisa bikin sakit hati tapi lebih enak sakit hati timbang sakit gigi sumpah dah! semoga menghibur Happy reading