Libra dan kawan kawannya yang sedang asik bermain game online bersama tapi di kejutkan dengan telpon dari orang yang sangat penting.
"woy, bantuin gua skarat ini." ucap Kyely.
"lo dimana?" tanya Libra.
"line atas"
Drttttt....
Drtttt....
"Ra, hp lu bunyi noh!" ucap Varell.
"biarin, selesaiin ini dulu" suruhnya.
Akhirnya 10 kemudian merrka menyelesaikan game mereka.
Drttttt...
Drttttt...
"siapa sih!?" kesal Virgo mengambil hp Libra.
"siapa Lin?"
"Zebra Opa yang nelpon!" pekik Virgo panik.
Libra yang sedang asik dengan hpnya pun terkejut "mati gua bakal dapet siraman kalbu! Bawa sini!"
Libra menggeser lencana hijau dengan takut takut "ha--hallo Opa" ucapnya was was.
"kamu dimana? Opa dateng kok gak ada. Ditelpon ngangkatnya lama pasti main game kan!" tebakan Opa tepat sasaran. Libra menjauhkan hp dari telinga saat mendengar teriakan Opanya.
"maaf Opa"
"PULANG SEKARANG LIBRA!"
Pip.
Libra kalang kabut menyambar hoodie dan kunci motornya "gua mau pulang korang ikut gak?" tanyanya cepat.
"ikut" jawab mereka serempak
**
Libra sampai dengan perasaan takut. Ia dan temannya sudah berdiri di depan pintu utama kediaman Zevaro.
Libra menatap satu persatu temannya lalu mengangguk samar kemudian masuk kedalam rumah.
"LIBRA!" teriakan seorang pria paruh baya menggema ke seluruh ruangan. Libra mendengar itu pun menunduk dengan mata tertutup.
Roy-kakeknya Libra dan Libra paling tak bisa membantah ucapan Opa dan Oma nya karena mereka turut andil dalam merawatnya dan yang mengajarkan Libra tentang bela diri juga neneknya yang mengajarinya memasak.
Roy adalah kakek dari ayahnya.
"kenapa Opa dateng kamu gak ada?" tanya sang Opa berkacak pinggang.
Roy menghampiri Libra lalu menjewernya "Maaf Opa" semua meringis saat melihat Libra dijewer namun Libra tak merasakan apa apa.
Para keponakannya menangis.
"Pah udah lah jangan terlalu keras sama cucu sendiri" ucap Lika--Oma Libra
"Opa kalo mau hukum Libra boleh tapi jangan di depan cicit Opa. Mereka nangis karena liat Libra disakiti" ujar Libra melirik para keponakannya yang menangis tersendu sendu.
Roy menghela nafas lalu melepas jewerannya Libra. Libra pun langsung menghampiri para keponakannya lalu memeluknya.
"shttt... jangan nangis aunty gak papa kok"
"ta--pi Opa je--wer nya ken--ceng
sa--sam--pe Mi--Miko bi--bisa ngerasain sakitnya aunty" ucap Miko sesenggukan."tapi aunty gak pa-pa. Sekarang kalian masuk kamar ya, soalnya aunty ada urusan sama Opa"
"gak! nanti Opa ngakitin aunty lagi. Leo mau disini aja" sahut Leo
Sudut bibir Roy terangkat saat melihat reaksi cicitnya saat melihat Libra disakiti. Ikatan mereka sangat kuat_batin Roy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aries & Libra [END]
Teen FictionBiasakan follow jika sudah membaca lebih dari 3 chapter cinta itu kadang rumit, bisa bikin bahagia juga bisa bikin sakit hati tapi lebih enak sakit hati timbang sakit gigi sumpah dah! semoga menghibur Happy reading