08

528 29 0
                                    

Jam 20.12 Libra masih di apartement ditemani vodka minuman favoritnya. Dia hanya minum saat lelah dan sters, dia sudah habis 2 botol tapi tak ada tanda tanda bila ia mabuk. Libra peminum yang kuat dia baru akan mabuk jika sudah habis 5 botol.

Baru saja akan membuka botol ke 3 tapi ada telpon masuk.

"dek kamu dimana? Pulang dek bang Aksla demam!" terdengar suara Gala yang sangat khawatir dari sebrang sana.

"iya, gua balik"

Gagal sudah untuk minum vodka lagi, dengan kesadaran yang sangat baik dia keluar apartement lalu turun mengambil motornya. Dia pulang dengan kecepatan penuh, dia masih sadar sepenuhnya.

Sesampainya di rumah dia langsung masuk menuju kamar Aksla, disana ada ke 3 abangnya yang menemani Aksla.

"yampun kamu dari mana si dek!" tanya Gala tapi tak dihiraukan oleh Libra, dia berjalan mendekati Aksla yang terbaring, diamatinya Aksla yang terlihat pucat

Kok pucetnya kek pucet bedak?_batin Libra

Libra menyentuh kening Aksla, ternyata tidak terlalu panas, Libra langsung mengapit hidung Aksla sampai empunya kehabisan napas dan mati. Canda gengs!

Libra di kerjai, Aksla langsung bangun saat hidungnya di jepit oleh Libra "gak lucu Bang" sinisnya. Libra yang hendak pergi pun langsung di cekal oleh Aksla.

"maaf, kalo gak gini kamu belom tentu pulang dek, kita telpon gak dianggkat apalagi di WA juga gak di bales" ujar Aksla menahan pergelangan tangan Libra.

"lepas males gua sama kalian mending gua balik ke apartement"

"dek maafin Abang, Abang gak ada maksud buat bikin kamu sakit hati" ujar Gala.

"udahlah Bang gak usah drama lo, maksud atau enggak tapi sekarang gua udah terlanjur sakit hati" ucapnya dingin.

Gara mendekat dan menatap intens Libra "kamu habis minum ya?" tuduhnya.

"bukan urusan lo"

"Abang nanya baik baik lho"

"kalo iya emang kenapa, masalah?!"

"kamu sebenernya dari apartement apa dari club main sama om om" celetuk Michel.

Deg.

Air mata Libra menetes, ia segera menghapusnya dengan kasar "gua di apartement sendirian kalo gak percaya silahkan di cek cctv nya dan kalian harus tau satu hal, gua emang nakal dan gua kadang kadang dateng ke club cuma buat minum tapi gua gak sudi ngelakuin hal rendah kaya gitu. Mending gua bunuh orang dari pada ngelakuin hal bejat kaya gitu" Libra keluar dari kamar Aksla lalu masuk ke kamarnya.

Brak!

Libra melampiaskan amarahnya pada pintu. Ia membuka laci kecil yang ada di lemari dan mengambil 1 botol vodka, di kamar dia menyimpan sekitar 3 botol vodka. Libra akan minum hanya untuk melampiaskan amarahnya. Di keluar ke balkon menatap langit yang gelap bertabur bintang tanpa bulan.

"Dek" panggil Aksla dari luar.

Ceklek.

Ah! Libra lupa untuk mengunci pintu. Libra langsung menengak vodka dari botolnya langsung.

"DEK CUKUP!" sentak Aksla hendak merebut botol tapi dia kurang cepat karna Libra sudah menghabiskannya "kamu gila ya"

"GUA CAPEK BANG! KALIAN JARANG PULANG DAN GUA KANGEN KALIAN TAPI SEKALINYA PULANG NYAPA AJA ENGGAK ... DAN SEKARANG KALIAN MALAH NYEBELIN TAU GAK DENGAN ADANYA DISINI! GUA EMANG NAKAL, GUA EMANG ANAK BANDEL! TAPI GUA GAK AKAN NGELAKUIN YANG KAYA DI BILANG SAMA BANG MICHEL TADI!" Libra berteriak mengeluarkan unek uneknya.

"gua capek, gua kira kalo kalian ada gua bakal ngerasa lebih baik tapi malah lebih pait" Libra tertawa hambar. Aksla langsung memeluk Libra, ia ikut menangis. Entah kenapa dia juga merasa perih, dia tak tega dan kecewa karena membuat Libra merasa sendirian.

"shht, maaf ... maafin Abang, pliss jangan nangis Abang gak bisa liat kamu kaya gini, entah kenapa Abang juga ngerasa sesak kalo liat kamu kaya gini" ujar Aksla yang ikut terisak.

Libra diam! Ia merasa ada yang mengambil botol yang ia pegang, jelas bukan Aksla. Dan ada yang mengusap pucuk kepalanya. Libra mengurai pelukan Aksla dan melihat jika ketiga Abang nya yang lain juga ada di sana.

"maaf" kata 'maaf' keluar dari bibir Michel. Libra melihat bila mata Michel berkaca kaca.

"seenaknya lo minta maaf setelah lo ngerendahin gua kaya tadi" Libra menatap sinis Michel.

Libra luruh ke lantai, ia terduduk dengan tangan menahan kepala.

"bau kamu menyengat banget dek, mandi gih" suruh Gara lembut "kamu habis berapa gelas" tanya Gara.

"dia nenggak abis 1 botol itu" tunjuk Aksla pada botol yang ada di tangan Gala.

"Dek besok kamu sekolah lho kamu nanti mabok gimana?" ujar Gara.

"gak akan Bang, gua baru Mabok kalo udah 5 botol" jawabnya membuat semua langsung menatapnya tajam, aura mengintimidasi dari 4 kakaknya menguar tapi Libra tak peduli.

"kamu abis berapa!?" sentak Aksla

"3 botol"

"DEK KAMU GILA ATAU APA!!" bentak Gara.

"vodka cuma pelampiasan Bang dan gua gak akan gini kalo bukan karena kalian" Libra mendongak menatap satu per satu kakaknya "tenang aja, gua nakal cuma di luaran kalo di sekolah gua anak baek" ucapnya berlalu ke kamar mandi.

"Dek kamu tu cewe kok malah minum minum kaya gini si" uacapan Gara membuat Libra menghentikan langkahnya.

"keadaan yang bikin gua gini Bang dan minum adalah pelampiasan gua doang" ucapnya tanpa menoleh ke belakang.

Libra mandi sampai 1 jam, ia keluar dengan pakaian santai, kamarnya sepi tak lama kemudian Mika masuk membawa nampan berisi segelas teh.

"nona minum teh madu ini supaya mengurangi rasa pening" ujar Mika. Libra tak menjawab, diambilnya gelas itu dan menenggaknya habis.

"keluarlah aku akan istirahat"

Mika keluar dan Libra langsung beringsut ke ranjang dan tidur.

SEE YOU

Aries & Libra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang