Ex

554 22 5
                                    

Hamil.

Tahap setelahnya adalah ngidam bukan?

Itulah yang Aries dan Evan rasakan, istri keduanya tengah ngidam. Jika tak di turuti, akan rusuh seisi mension. Jika Loren yang ngidam masih dalam golongan aneh yang umum.

Makan pai kacang, es krim wasabi rasa mangga dan yang paling gampang Evan turuti adalah Loren suka ngemil kacang tanah yang di rebus. Tapi harus di makan sambil minum jus jambu biji.

Libra?

Jangan ditanya, dia paling susah. Tidak di turuti akan marah dan jika di turuti bikin mereka spot jantung. Semua aman terkendali, sampai Libra ngidam ingin makan petisan dengan rasa yang menyeramkan. Yap! Pedas luar biasa, bisa bisa mencret bumil satu ini.

Aries melirik Libra yang hanya diam, jelas ingin sesuatu namun tak di utarakan karena takut tak di turuti. Pasti aneh aneh lagi.

Sampai di mension keluarga Zevaro, Libra turun duluan. Usia kandungannya baru memasuki bulan 14.

"tumben kamu kesini sayang, mau apa hm?" tanya Bunda dengan lembut. Ia paham betul mood putrinya ini.

"janji di turuti gak?" tanya Libra dengan bibir mengerucut. "mau apa dulu, nanti di pertimbangin boleh apa enggaknya"

Mata Libra berkaca kaca, "alah mending gak usah bilang, jelas gak bakal di turutin" ujarnya kesal berjalan menuju sofa. Bunda memandang Aries penuh tanya namun Aries menggeleng tak tau.

"bilang dulu dong kamu mau apa, nanti baru di pikirin aman gak buat kamu sama dedeknya" ucap Aries dengan halus.

Sabar? Tak bisa di ukur lagi sangking sabarnya ia menghadapi mood Libra yang berubah ubah layaknya bunglon.

"mau bungy jumping" cicit Libra buat Aries yang di dekatnya terkejut. Calon anaknya kenapa meminta yang aneh aneh? "kamu mau buat aku serangan jantung dengan nurutin itu?" sengit Aries tak suka.

"kan tadi aku dah gak mau bilang, percuma bilang kalo gak di turutin" ujar Libra menunduk dengan bibir melengkung ke bawah.

"masih jadi janin aja nyusahin" gerutu Aries. "minta apa emang?"

"bungy jumping" sahut Aries kesal. Tadinya dia jongkok di hadapan Libra, ia kembali berdiri.

"astaga, adek kenapa babynya minta aneh aneh sih?" ujar Gala takjub dengan calon ponaknnya. "mana Lily tau, Lily cuma nyampein apa yang baby mau." dengus Libra.

"lain kali kalo gak mau nurutin mending gak usah nanya, anak cukup satu aja!" Libra beranjak dari sana menuju taman belakang. "Jesi! Bawakan aku orange juice" titahnya.

Jesi, pengganti Mika. Kepala maid yang berperan penting di hidup Libra sudah berpulang pada tuhan yesus. Baru beberapa minggu sebelum Libra hamil.

"Ares kejar sana, bisa stop produksi" ujar bunda buat Aries tersadar dengan maksud ucapan Libra.

Ia terlalu pusing menghadapi Libra, you know lah. Gimana gak pusing coba, kemaren aja minta pizza dari itali asli. Tapi makannya minta di turki, gimana gak pening coba.

**

Malam harinya Libra mendiamkan Aries, hanya diam. Ia tak mau menggerutu, atau anaknya nanti akan jadi tukang protes. "sayang, jangan gini lah. Aku juga cape, seharian kerja lho" ucap Aries namun tak di tanggapi oleh Libra.

"lagian kamu juga, ngidam mau bungy jumping. Mau lairan di udara gitu?" sungut Aries.

"yang hamilin aku siapa?" sahut Libra sengit. "ya a-aku" sahut Aries menciut takut.

"yang pernah ngerengek minta anak siapa?"

Aries tunjuk jari.

"kalo udah tau aku ngidamnya gimana ya gak usah di tanya kalo ujung ujungnya gak di turuti, lagian. Kalo cape ya istirahat, ngapain cape cape kerja. Orang udah kaya, kentut aja bisa ngasilin duit" ucap Libra kesal.

"emang bisa? Kentut keluar duit?" tanya Aries kebingungan campur heran.

Libra semakin geram, ia menjitak Aries. "mana aku tau, soalnya gak pernah kentut duit!"

Salah lagi! Batin Aries. Libra pergi naik ke ranjang di susul Aries, "besok aku mau kamu beliin aku es krim mangga 10" ucap Libra sebelum memejamkan mata.

"iya sayang, tapi jangan di makan semua ya"

"ye kagak lah, mana muat ni mulut di masukin es krim 10 biji langsung" decak Libra.

-last chapter-

Aries & Libra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang