Sesampainya Libra di rumah, Libra langsung menuju kamar. Rumah nampak sepi. Libra membersihkan diri lalu membuka lemari yang terdapat lukisan bunga teratai di sana. Di sentuhnya lukisan itu dan dia turun menuju ruang rahasia di kamarnya itu. Ruang game juga ruang kendali cctv juga ada di ruang itu, tapi ada juga di ruang lain dan di kontrol Mozi, tak ada yang mengetahui bila ruang kontrol cctv ada 2.
Libra duduk menghadap layar monitor lalu bermain game sepanjang hari. Lelah bermain game Libra keluar dari ruangan itu, karena haus Libra pergi menuju dapur. Saat sampai di tangga hpnya berdering menampilkan nama Gala. Dilihatnya semua berkumpul di sana. Bukannya tadi sepi?
"ngapain nelpon gua Bang?" tanya Libra.
"astofirullahalazim" ucap Gala "ngagetin kamu tu, ya abang kira kamu belum pulang"
"udah pulang dari tadi gua mah" ucap Libra.
"lah tross kamu di mana? Tadi abang ke kamar kamu gak ada kok" ucap Gara.
"gua main game di balkon kamar" bohongnya melangkah ke dapur.
"pantesan" cibir Gala juga Gara.
Libra membawa minum sambil berjalan "Zeva jangan di biasan minum sambil jalan sayang" peringat bunda.
"iya bun" jawab Libra.
"oh ya kamu mau kuliah di mana Zeva?" tanya ayah.
"New York yah" jawabnya.
"uhuk uhuk" Loren tersedak.
"ngapa lo" ketus Libra.
"jauh amat kak" cetus Loren.
"biarin, sekalian refresing otak"
"ya trus aku sama sapa" rajuk Loren
"yekan ada Abang, ayah bunda. Dan nikmati pelajaran dari ayah" ledek Libra.
"biarin, nanti aku yang urus perusahaan dan jadi suskes juga kaya" ujar Libra.
"alah gua gak kerja aja bisa kaya" ucap Libra tak mau kalah.
"hah gak mungkin" cibir Loren.
"lupa gua punya batu hiasan kolam yang harganya kata bang Gara mahal itu" ucap Libra menyombongkan diri.
"berlian kak berlian" geram Loren.
"sama ae kaya batu cuma bedanya lebih berwarna" elak Libra.
"serah lu dah" pasrah Loren.
Ayah bunda geleng geleng melihat perdebatan kedua putrinya "kapan kamu berangkat nya kak" tanya ayah.
"setelah gradution, sore keknya" jawabnya membuat semua kaget.
"yah kok cepet amat, kita kan belom liburan bareng" rengek Loren.
"iya Dek, kita belom sempet liburan bareng" rajuk Gala.
"kok kalian malah kaya bocah sih" kesal Libra.
"iya kita kan, belom habisin waktu bareng sama kakak L" tutur bunda dengan nada sedih membuat Libra tertegun.
"ayolah kak L, jangan pergi secepet itu" bujuk ayah membuat Libra semakin terkejut.
"aww" Libra mencubit lengannya untuk memastikan bahwa dirinya tak sedang bermimpin "bukan mimpi" gumamnya.
"tiketnya batalin aja Dek, biar nanti abang yang ganti" ujar Gara.
"okay i give up, aku tunda keberangkatannya" final Libra membuat semua girang.
Libra mengeluarkan hp dari sakunya menelpon seseorang.
"Fin, tunda keberangkatanku ke New York jadi minggu depan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aries & Libra [END]
Teen FictionBiasakan follow jika sudah membaca lebih dari 3 chapter cinta itu kadang rumit, bisa bikin bahagia juga bisa bikin sakit hati tapi lebih enak sakit hati timbang sakit gigi sumpah dah! semoga menghibur Happy reading