Libra kena semprot abis abisan dari Gala setelah mengetahui bila dirinya seorang ketua geng motor dan yang ia tau bila sang ketua itu hobbi balap liar, namun baru mengetahui bila dia adalah adiknya sendiri. Aksla pun kesal karena adiknya lah yang menyebabkan motornya jadi pink.
"ihs, kamu ternyata yang bikin motor Abang jadi pink, untung cewe kalo cowo Abang ajak duel kamu" geram Aksla.
"alah gitu aja baper, siapa kemaren yang sombong. Bilang 'kamu belum tau skill kita' siapa, hah!" ucapnya menirukan gaya bicara Aksla "ternyata kalah wle, mangkannya jan sombong Mattew Aksla Zevaro"
Aksla diam. Dia kemakan omongan sendiri.
"Zeva, pas kamu bilang ke tonjok orang karena nolong orang di rampok itu beneran apa boongan?" tanya Gara.
"eum, kalo nolong orangnya kerampok bener tapi gak ke tonjok si sebenernya. Ke tonjok nya itu gara gara, aku menang balap lawannya gak terima sama kosekuensi taruhannya" jelasnya membuat Gala terpelongo.
"emang kosekuensinya apa?" tanya Aksla.
"taruhannya dia kalo menang suruh aku jadi pacarnya, tapi sanyangnya aku yang menang jadinya aku suruh dia buat jauhin aku karena sebenernya dari awal dia emang pacar aku dan aku minta putus, dia gak terima, dia tonjok aku, aku bikin sekarat dan dia masuk penjara karena aslinya dia bandar narkoba" lagi lagi penjelasannya membuat seisi ruangan terkejut bukan main.
"wah adik the best lah" Michel mengangkat mengacungkan jempol pada Libra "yoi dong" sahut Libra.
Libra memperhatikan Aksla yang sedari tadi diam setelah mendengar penjelasannya, tatapannya kosong "Bang Gala" panggilnya.
"hm?"
"Bang Aksla kenapa tu?" Libra menunjuk Aksla yang mulai terlihat emosi. Menyadari itu pun Gala sontak saja terkejut dan mulai panik.
"duh gimana ni," bingung Gala.
"kenapa si?"
Semua ikut panik tapi Libra jadi tambah kebingungan. Aksla lari keluar dari kamar Michel menuju kamarnya.
Brak!
Pintu kamar di tutup dengan kasar. Gara dan Gala mengejar begitu pula Michel namun Michel di cegah oleh Libra dan menyuruhnya untuk istirahat saja. Kemudian Libra segerak menyusul ke dua kakaknya yang untuk menghampiri Aklsa.
Aksla mengunci diri, Gala dan Gala panik setengah mati.
"Aksla lo harus lawan, jangan sampe dia nguasain lo lagi, Sla" ujar Gara.
Libra semakin bingung dibuatnya setelah mendengar ucapan Gara "Bang Aksla kenapa si?" tanyanya.
"Bang Aksla sakit" jawab Gala.
Brukk!
Terdengar suara orang jatuh menambah kepanikan mereka apa lagi Libra yang belum terlalu jelas mengetahui apa yang sedang terjadi.
"Bang Aksla buka pintunya!" pinta Libra sedikit berteriak.
"MENJAUH KALIAN, GUA PENGEN GIA. GIA KAMU DI MANA SAYANG!" teriak Aksla yang terdengar seperti sedang menangis.
"Soka kamu jangan macem macem Soka, kamu sadar dia bukan yang terbaik untuk kamu" ujar Gala.
"Bang, Soka siapa sih!" geram Libra.
"AKSLA SADAR!" teriak Gara.
"Bang ini sebenernya kenapa si?"
"Bang Aksla kumat, dia trauma sampe akhirnya muncul Soka, dia berkepribadian ganda" ungkap Gala membuat Libra ikut panik.
Libra langsung lari menuju lemari kecil mengambil kunci cadangan "awas Bang" titahnya lalu dengan segera dia membuka pintu kamar Aksla.
Saat di buka kamar tersebut sudah tak layak di sebut kamar "Dek, kamu di luar aja biar kita yang tanganin" suruh Gara.
Libra menggeleng cepat "gak Bang, gua pengen nenangin Bang Aksla"
Dengan ragu akhirnya Gara mengijinkan Libra tuk turun tangan.
"jangan mendekat atau gua bunuh diri sekarang" ancam Aksla dengan mencengkram pecahan kaca mengarah pada nadi.
"Soka berhenti, gak gini caranya" ucap Gara mencoba menenangkan sosok Soka.
"gua mau ketemu Gia bangsat!"
"Soka stop! Gua tau lo anak baik, stop Soka, dengan lo bertingkah kaya gini emang bisa buat Gia seneng? Enggak, malahan dia bakal gak sudi buat nemuin lo" bentak Libra .
Soka diam. Dia menatap Libra lekat, dengan perlahan Libra mendekat, diambilnya pecahan kaca tadi dari tangan sang empu tanpa perlawanan.
Dengan cepat Libra membuang pecahan kaca tadi, dia menangkup wajah kakaknya dan menatapnya lekat dengan mata yang mulai berair.
"Soka tenang kamu pasti bisa ketemu Gia" ucap Libra bergetar membuat Soka meneteskan air matanya "Bang Aksla sadar, pliss! Demi Libra sadar"
Ucapan Libra membuat Aksla diam sampai akhirnya dia pingsan dan jatuh di peluk oleh Libra.
Aksla yang pingsan langsung di papah ke atas ranjang, dia demam! Libra menjaga Aksla juga Michel. Michel jadi sedikit manja padanya.
"Dek, sini aja temenin abang lho" rengek Michel.
"Abang tidur sekarang! Libra juga harus ngurus Bang Aksla karena cuma Libra yang bisa tenangin. Abang sekarang harus tidur" ucapnya geram karena sedari tadi Michel merengek tak mau di tinggal.
Abang gua kemasukan jin apa gimana si kok kek bocah gini sikapnya_batin Libra heran.
Libra memarahi Michel seperti seorang ibu yang memarahi anaknya yang susah di suruh tidur.
"gak mau, pokoknya temenin Abang" rengeknya lagi.
Manjanya mulai, bukan abang gua sumpah_batin Libra malas.
"Abang tidur! " Michel memberengut, mengerucutkan bibir kesal. Libra tak habis akal, dia membelai surai hitam sang kakak sambil bersenandung dan itu berhasil. Michel menguap dan perlahan matanya terpejam.
Libra meletakan guling di sisi Michel dan membenarkan selimutnya. Dikecup kening Michel singkat lalu tersenyum
"get well soon, my baby bear my brother" bisiknya di telinga Michel. Dengan langkah hati hati dia keluar dari kamar Michel agar tak membangunkan Michel.
Libra dengan tergesa menuju kamar Aksla "makan dulu Aksla" bujuk Gala.
Ceklek.
Libra masuk mendapati Aksla yang nampak lesu. Libra mengambil alih mangkuk bubur dari tangan Gala, lagi. "makan dulu ya Bang" bujuknya.
"say A" ujar Libra.
"A" ucap Aksla.
"sekarang Abang harus dengerin omongan Libra. Abang diem aja, dengerin oke" Aksla tersenyum simpul.
"Abang harus banyak istirahat, jangan terlalu cape ngurus kerjaan. Gak boleh banyak pikiran. Kurangin begadang dan... Jangan kebanyakan makan coklat gak baik buat kesehatan gigi, di kira aku gak tau apa, gitu kalo Abang sering begadang sambil ngemilin coklat, banyakin makan sayur sama minum air putih" Aksla terkekeh. Ternyata adiknya ini bisa cerewet.
"iya adek~" Aksla tersenyum sambil mengacak rambut Libra.
"dan kalo Abang punya masalah tinggal cari Libra aja kalo mau curhat" Aksla diam "untuk sekarang Libra paham kok kalo abang belom bisa cerita, it's ok. Jangan terlalu di paksa gak baik buat otak sama kesehatan" ujarnya lalu gantian Libra mengacak rambut Aksla.
Sabar Libra ngadepin abang kulkas berubah manja, fithing💪❤
See you
Next🔜
KAMU SEDANG MEMBACA
Aries & Libra [END]
Teen FictionBiasakan follow jika sudah membaca lebih dari 3 chapter cinta itu kadang rumit, bisa bikin bahagia juga bisa bikin sakit hati tapi lebih enak sakit hati timbang sakit gigi sumpah dah! semoga menghibur Happy reading