39

587 34 1
                                    

°
--o0o--
Happy reading
•••

"AUNTY!" pekik ketiga keponakan Libra lari ke arahnya.

__

"hello boy" sapa Libra pada para keponakannya.

"aunty kemana kok gak pulang dari kemaren?" tanya Leo

"kerja"

"kakak!"

"heh!"

Libra hampir terjatuh saat tiba tiba Loren memeluknya, "hiks kak Lora kemana aja sih!?" tanya Loren

Libra bingung dengan situasi ini, "kerjalah"

"kalo kerja kok ditelpon gak diangkat dan pesawat yang kamu tumpangi kan jatoh." ujar Aksla dengan mata merah sebahis menangis

Sekarang ia mengerti, ia tersenyum kikuk "hp aku keknya ketinggalan di kamar dalam keadaan mati dan kalo soal
pesawat...

Flashback

Libra masih setia menunggu keberangkatannya tiba tiba teringat akan sesuatu,

"hp gua ketinggalan!" ujarnya menepok jidat "ambil gak ya? Gak usah deh"

Sudah kebiasan Libra jika ada yang tertinggal ia tak akan kembali lagi untuk mengambilnya.

"penumpang Air Asia tujuan Los Angels, dimohon untuk segera ke pintu pesawat"

Libra berdiri setelah mendengar pemberitauan itu, tapi sesaat kemudian dering ponsel menghentikan langkahnya.

Ia segera menjawab panggilan tersebut, handphone Libra tak hanya satu. Ia memiliki 3 buah ponsel dengan kepentingan berbeda. Khusus komunikasi, khusus game dan bisnis, dan yang tertinggal adalah handphone komunikasinya.

"ada apa?" tanyanya pada sepenelpon.

"maaf nona, jika bisa anda datang ke New York untuk memeriksa kantor sebelum peresmian cabang di LA karena ada sedikit problem" jawab sang penelpon.

"baik, saya kesana sekarang"

Pip.

Libra langsung menelpon Fin untuk menyiapkan jet pribadinya dan ia membuang tiketnya ke kotak sampah dengan mudahnya.

10 menit menunggu akhirnya Fin datang menjempunya lalu ia pergi ke New York baru ke LA.

Flashback off.

"gitu sih Bang, maaf gak ngabarin karena setelah peresmian aku liburan hehe" ujarnya mengacungkan jari pertanda damai. "aku gak tau kalo tiket aku ada yang gunain soalnya kan aku buang"

Bunda langsung menghampiri Libra dan memeluknya di susul Oma yang ikut bergabung, "bunda khawatir banget sama kamu. Bunda takut, Bunda merasa sangat menyesal karena gak mendampingi kamu selama pertumbuhan" ujar bunda dalam pelukan Libra.

"kamu bikin Oma khawatir!" timpal Oma mengurai pelukan .

"maaf, sibuk soalnya" ucap Libra kikuk, sibuk liburan sih lanjutnya dalam hati.

Setelah mengucap maaf, ayah dan Opa memeluknya bergantian yang kemudian disusul para kakaknya.

Aries berkaca kaca melihat kehadiran Libra, ia sangat ingin memeluknya tapi ia urungkan. "gua gak papa kok Res" ucap Libra seakan tau apa yang ia pikirkan.

Aries tersenyum.

Setelah sekian lama akhirnya ia mendengar Libra memanggilnya 'Ares' bukan 'Gaza'. Aries mengangguk sambil menyeka air matanya lalu memantung karena Libra memeluknya.

**

Saat ini mereka semua bersantai di halaman belakang, tapi hanya keluarga Libra karena keluarga calon besan mereka sudah pulang. Libra di kurung oleh para keponakannya, jadilah ia hanya duduk dengan keponakannya yang juga duduk di depannya juga pangkuannya.

"Opa?"

"ya?"

"kemaren pas aku nunggu pesawat kok kuping aku panas? Kalian gibahin aku, ya?" tanyanya. Oma mendengar penuturan cucunya tersenyum kikuk, "iya, ceritain soal masa kecil kamu" sahut Oma.

"nah kan pada gibahin" ketusnya.

"aunty gibah itu apa?" tanya Levi.

"ngomongin orang lain dibelakangnya. Dan kalian jangan kaya gitu ya, gak baik!" jelasnya sekaligus memberi nasehat, mereka berempat pun mengangguk patuh mendengar nasehat Libra.

"kita kan anak baik jadi gak akan kaya gitu aunty" ucap Miko.

Libra tersenyum.

"good boy" ucapnya mengusap kepala mereka satu persatu.

"Dek?" panggil Gara.

"hm?" dehemnya menoleh kepada Gara menaikan sebelah alisnya seakan bertanya dalam diam 'apa'

"Abang heran, kok kamu pas ketembak sama sayat tangan waktu itu kok gak kesakitan?" tanya Gara.

Mendengar itu pun Libra hanya mengangguk,"CIPA" ucapnya singkat membuat semua yang ada disana bingung "tanya mbah google apa itu Cipa!"

Gara, Michel serta Loren langsung gercep membuka aplikasi google. Mereka terkejut mata mereka membola sempurna, "jadi itu penyakit?" tanya Michel tak percaya.

Libra hanya mengangguk, ayah bunda juga lainnya bertanya dan Libra menjelaskannya. Mereka terkejut tapi langsung menormalkan ekspresi mereka.

"jadi? Apa masih ada rahasia lagi yang perlu kami ketahui?" tanya Meylan.

Libra menggeleng, "enggak"

"beneran?" tanya Gala memicingkan mata memastikan.

Semua orang menunggu jawaban Libra, sedangkan yang ditanya malah tersenyum kikuk, "gak inget" jawabnya jujur.

Raut kecewa dan kesal di tunjukan oleh semua anggota keluarga, mereka mengela nafas kasar tapi Libra malah terkekeh pelan. Satu persatu anggota keluarga pun masuk ke kamar untuk beristirahat.

**
_________________________

-See you-
_________________________

Aries & Libra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang