32

340 20 0
                                    

Happy reading

.

.

.

.

"lo pergi keluarga lo mati!" ancam Aries berhasil membuat Libra menghentikan langkah dan berbalik menatap mereka.

"lakuin" satu kata itu keluar dari mulut Libra dengan entengnya.

"huh!?" sahut Aries bingung.

"lo bunuh mereka gua juga bakal potong nadi" Libra mengancam balik dengan senyum meremehkan.

"gua serius ya" ucap Aries menarik Loren dan mengarahkan pisau ke leher Loren.

"kak Rora hiks hiks " Loren menangis saat itu juga.

"Loren!" pekik keluarga Libra.

Libra melepas hoodie yang ia pakai menyisakan kaos berlengan pendek. Ia lempar hoodie ke arah Fin yang sigap menangkapnya. Libra mengeluarkan pisau lipat dari saku celana lalu menyayat lengannya hingga darah segar keluar perlahan.

"ZEVA!"

"KAK RORA!"

"ADEK!"

pekik anggota keluarganya secara bersamaan. Mereka panik hendak menghampirinya tapi Libra memberi isyarat untuk diam di tempat.

"LO GILA YA!?" teriak Aries tersadar dari keterkejutannya.

"perlu lo tau kalo gua gak pernah main main dengan ucapan gua. Ini baru sayat kecil tapi bukan di nadi" ucapnya enteng.

"kalo lo sahabat gua seharusnya tau gua kaya apa. Mungkin alkohol udah ngerusak pola pikir lo dan perlu di inget kalo gua gak suka di paksa"

Kenapa Libra tak merasakan sakit saat menggores lengannya sendiri? Karena dia terkena penyakit yang ada sejak lahir yang begitu langka yaitu CIPA.

Note : CIPA adalah penyakit bawaan lahir yang tergolong langka. Kondisi ini terjadi saat seseorang tidak mampu merasakan suhu panas atau dingin, tidak berkeringat (anhidrosis), dan tidak merasakan sakit ketika cedera, terbentur, atau terluka.

♥❄♥

Keluarganya dibuat bungkam. Aries di buat tak berkutik. Libra memutuskan pergi ke mensionnya saja sebelum pergi kembali ke New York.

"nona" Libra menoleh ke arah Fin dengan alis terangkat satu mengisayaratkan tanya 'apa'

"em-- maaf bila saya lancang tapi kenapa nona menolak keras perjodohan ini?" tanya hafi hati agar tak memancing amarah Libra yang baru reda.

"entahlah. Jika saja mereka dari awal mengatakannya baik baik dan tidak memaksa pasti akan ku pertimbangkan untuk menerima, tapi aku paling tidak suka dipaksa." jawabnya lemah.

"saya dengar pemuda itu sahabat anda, apa benar?"

"itu dulu."

Libra menceritakan semua kejadian yang membuatnya mengakhiri persahabatannya dengan Aries pada Fin. Fin terlihat emosi dengan hal itu tapi Libra mengatakan ia 'tak apa apa'.

"i hate surprise" gumamnya menatap kosong ke depan.

"luka anda nona" perkataan Fin membunyarkan lamunan Libra. Libra menatap sekilas luka yang ia buat sendiri lalu tersenyum sinis. "biarkan saja, nanti akan kering dengan sendirinya." ucapnya lalu menyibukan diri dengan ponsel.

Tak disangka tak diduga saat Libra hendak memejamkan mata menangkap sosok yang ia kenal, yaitu Virgo.

"Zebra tangan lo kenapa?" teriak Virgo panik menghampiri Libra.

Fin waspada hendak menahan Virgo tapi di cegah oleh Libra. "lo kok ada disini?" tanya Libra bingung.

"jawab pertanyaan gua bukannya malah tanya balik" kesal Virgo berdiri mencari kotak p3k lalu mulai mengobati luka Libra.

"gua sayat sendiri" jawabnya membuat Virgo menghentikan aktivitasnya.

"alesannya?"

"gua di jodohin. Bokap gua ngelakuin hal diluar pikiran gua. Dia bikin gua seolah nelakuin hal bejat sama orang yang dijodohin biar gua nikah sama gua tapi gua nemuin bukti kalo gua gak salah. Setelah itu malah tu orang ngancem mau bunuh keluarga gua ya gua ancem balik dengan gua sayat tangan gua sendiri. Gua bilang 'kalo lo bunuh mereka gua juga akan potong nadi' dan berakhir gua pergi dari rumah. Rencananya sih gua mau balik New York." Virgo dengan telaten mengobati luka Libra tanpa menyela omongannya.

"emang siapa yang dijodohin sama lo?" tanya Virgo pada Libra.

"Gaza"

"Gaza?" beo Virgo bingung.

"Aries Gaza Leonard"

"Aries maksud lo?" Libra mengangguk.

"kalo kemaren pada ngomong baik baik gua pertimbangin buat nerima itu juga atas permintan Lora juga tapi mereka tuh maksa dengan cara kaya gini." keluh Libra meraup wajahnya kasar.

❄♥❄

Kyely, Varell dan Virgo berkumpul di mension Libra. libra masih di indonesia karena janji untuk menghadiri pertunangan Loren 4 hari lagi.

Malam ini Libra memutuskan untuk pergi berjalan jalan bersama mereka bertiga menyusuri kota Yogya. Saat itu juga Libra bertemu gerombolan anak geng Mekkamos. Anak buahnya dulu. Mereka sedang berkumpul, sepertinya akan ada balapan.

Waktu pas untuknya bermain, Libra memberi isyarat untuk mendekati kerumunan itu. Mereka berempat berhenti di tengah tengah kerumunan. Yang tadinya riuh menjadi hening saat kehadiran Libra.

Kyely, Varell dan Virgo membuka helm full face bersamaan menyisakan Libra yang belum membuka helmnya.

"siapa kalian?"

"bukan siapa siapa, cuma mau nantang balap ketua kalian." ujar Libra.

"tidak, aku tidak mau. Aku tidak mau balapan dengan mu ketua. Aku tak mau jadi pink" tolak sang ketua menunduk hormat pada Libra.

"apa maksudmu ketua? Kau kan ketuanya" ucap salah satu dari mereka tak terima.

"hey, tunjukan rasa hormat kalian. Dia L.A.Z ketua sebelum aku yang kalian kagumi juga" sentak Axel menatap garang ke arah anak buahnya.

"o--oh, maafkan kami ketua karena tak mengenalimu"

"hey hey, gua bukan ketua kalian lagi. Hah, padahal gua ingin membuat kalian emosi lalu mengerjai kalian tapi gagal" ucap Libra sambil melepas helmnya.

"serius kalian tak mau tanding balap sama gua?" tanyanya menyakinkan.

"tidak! Kami tidak mau jadi pink!" tolak mereka serentak.

"hahaha oke oke" Libra tertawa lepas saat melihat wajah ketakutan mereka.

Mereka pun akhirnya mengobrol juga bersenda gurau mengenang masa masa saat Libra memimpin mereka.

**

Tbc

Aries & Libra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang