Hari ini adalah hari kepulangan Libra dari Korsel, setelah kemarin mendapat juara 1 dan pulang dengan mendali emas di tangan. Dan ia baru tiba di tanah air pada sore hari.
"akhirnya pulang juga gua, capek pengen tidur" gumamnya.
Akhirnya Libra pulang dengan motor menggendong ransel besarnya. Lelah? Pasti.
Di lain tempat, dirumahnya sudah berkumpul lengkap anggota keluarga beserta 1 anggota baru.
"Gara, Zeva dimana?" tanya sang Bunda.
"dia ikut turnamen taekwondo Bun, hari ini sih harusnya dia pulang" jelasnya.
"Zeva ikut taekwondo?" tanya sang ayah.
"iya yah, gak cuma taekwondo tapi juga, bela diri pedang ehh! katana, double stick, parkour, panah sama berkuda" jelas Gala.
"wah dia hebat, kami menyesal tidak mendampinginya" ujar bunda.
"tapi bunda, maaf kami belum menjelaskan perihal kedatangan kalian dan dia sangat mudah emosi dan sering pergi untuk menenangkan emosinya. Dan dia sangat cuek" jawab Michel.
Brum... Brum~
Disela sela pembicaraan, mereka mendengar deru motor Libra memasuki area rumah.
"ahh, itu dia pulang" kata Gala.
Libra masuk dengan wajah letih, dia menyadari kehadiran orang tuanya tapi enggan untuk menyapa.
Dia langsung naik ke lantai atas "dek, ayah bunda pulang lho. Kok kamu malah langsung naek keatas, gak mau temu kangen dulu?" tanya Gala.
"bodo Bang, capek pengen istirahat gua" ketusnya.
"Zeva" panggil Gara.
"Bang gua capek" ujarnya lalu masuk ke dalam kamar.
Libra mengerutkan dahi saat melihat pintu kamarnya sedikit terbuka, dia masuk mendapati seorang gadis tengah duduk di ranjangnya.
"siapa lo?" tanyanya dingin plus datar.
Libra nampak terkejut, namun raut wajahnya masih datar. Gadis tadi pun menoleh dan tersenyum manis padanya.
Libra memijat pangkal hidungnya karena pusing dengan keadaan sekarang.
"kakak" panggil gadis itu lalu berdiri di hadapannya.
Libra diam.
Kakak? Mirip gua anjir. Dia kembaran gua pa yak?_batin Libra.
"ikut gua" perintahnya lalu menggenggam tangan gadis itu menuntunya keluar menuju lantai dasar.
Melihat Libra menarik paksa seseorang membuat seisi ruang keluarga panik bukan main. Libra pasti murka!
"Zeva jangan kasar" titah sang bunda.
Libra menghempaskan tangan gadis itu, di lihatnya gadis itu mulai berkaca kaca. Libra frustasi, diraup wajahnya kasar.
"MIKA!" panggilnya berteriak, dari nada bicaranya saja sudah terlihat bila dia marah. Gadis tadi sudah menangis di pelukan bundanya.
"Zeva tenang kita bisa jelasin" ujar Michel was was.
Libra tak menggubris ucapan Michel.
"iya nona" kata Mika menghadap Libra.
"apa pesanku sebelum aku pergi?" tanyanya dingin menatap tajam Mika menahan amarah.
"j--jangan ada yang membuka atau sampai masuk kamar nona hingga nona pulang" jawabny sambil menunduk takut.
"apa kesalahanmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aries & Libra [END]
Teen FictionBiasakan follow jika sudah membaca lebih dari 3 chapter cinta itu kadang rumit, bisa bikin bahagia juga bisa bikin sakit hati tapi lebih enak sakit hati timbang sakit gigi sumpah dah! semoga menghibur Happy reading