Brum ... Brum~
Deru suara motor di gas bersaut sautan. Malam ini GMGM bertanding dengan ketua Mekkamos.
MEKKAMOS! MEKKAMOS!
YOU ARE THE BEST LEADER
L.A.Z! L.A.Z! L.A.Z! L.A.Z!
PRETTY BOSS! SAVAGE
Seperti itulah sorakan anak anak Mekkamos untuk sang ketua. Ketua Mekkamos dengan senang hati menerima tantangan dari GMGM bersaudara.
Sang ketua tersenyum miring dibalik helm full face saat seorang gadis berpakaian serba hitam berjalan ke tengah jalan membawa bendera. Pandangannya tajam ke depan, dan tujuannya adalah menang jika kalah gengnya lah taruhanya.
THREE
TWO
ONE
GO!
GMGM bersaudara melesat terlebih dahulu, sedangkan ketua Mekkamos belum beranjak dari posisinya. Kenapa! Ini adalah cara mainnya.
30 detik kemudian si Ketua geng langsung melesat bagai kilat dan menyusul penantangnya dengan mudahnya.
Saat dia berhasil menyusul, ia mengangkat kedua tangannya dan memberi salam 3 jarinya. Dan see! Dia menang dengan mudah, balapan dengan jarak 1 km? Biasa baginya.
Woooo!
MEKKAMOS! SAVAGE!
Sorak sorai kemenangan di kumandangkan oleh anak geng Mekkamos.
Sang ketua turun dari motornya saat sang penantang sampai di garis akhir.
"kau memang hebat! Kami mengaku kalah" ujar Aksla sambil membuka helmnya di ikuti tiga lainnya.
Semua anggota yang perempuan terkagum kagum dengan visual GMGM bersaudara.
"kalian sudah bertaruh dengan ku, jika kalian menang aku akan membubarkan geng ku, tapi karena kalian kalah, kalian harus terima kosekuensinya" ucapnya dengan nada mengejek. Suaranya tersamarkan berkat helmnya, jadilah mereka tak tau bila yang mereka tantang adalah seorang perempuan.
"apa itu?" tanya Michel
Sang ketua mengangkat tangan, memberi isyarat pada anak buahnya "yo gengs, pilog motor mereka dengan warna pink" perintahnya membuat GMGM bersaudara mendelik, kaget "eits, gak boleh protes" ucapnya saat melihat Gala hendak membuka suara.
Akhirnya mereka pasrah saat melihat motor mereka di pilog dengan warna pink. Hingga akhirnya mereka pergi dari sana dengan rasa malu karna warna motor yang tadinya gagah berubah jadi warna pink dan gelak tawa yang menggelegar dari mulut semua anak geng kecuali sang ketua.
____
"ah, sial! Kok bisa kalah si?! Ditambah motor gua jadi pink lagi" umpat Aksla yang kesal. Baru kali ini dia kalah dan pulang dengan motor berubah warna jadi pink.
Brum~
Mereka yang baru sampai menoleh ke arah suara motor yang baru sampai. Well! mereka mendapati adik petempuannya baru pulang tepat jam 10 malam.
Libra yang baru sampai langsung nampak bingung dan kesal "woy! Motor sape ni warna kek banci gini. Siapa yang punya ni? Woy! Jangan ngotorin halaman gua dengan motor warna banci anjeng" umpatnya kesal sambil menatap jijik motor di hadapannya.
"kita" jawab Abangnya dengan lesu.
"kalian laki bukan si? Masa warna motor kalah maco sama punya gua! Apa coba, motor warna banci!" ejeknya.
"kita kalah balap Dek, tros dia pilog deh motor kita jadi pink" lapor Gala dengan nada mellow.
"kan udah gua bilang jangan nantang Mekkamos! Ditambah yang kalian tantang sang ketua langsung! Batu si dibilangin" ujarnya kesal dan langsung masuk rumah meninggalkan mereka begitu saja.
"kamu dari mana Zeva?" tanya Michel saat mereka menyusul masuk.
Libra mengangkat 2 buku yang berbeda. 1 novel 1 buku pelajaran "ngambil buku di apartement" jawabnya.
"pokoknya gua gak mau tau, kalian singkirin motor kalian atau di cat ulang atau gua bakar motor kalian" ancamnya sambil menaiki tangga.
"lo kenapa si dek?" teriak Aksla.
"maaf tuan, nona benci warna pink" sahut Mika.
"oh begitu" ujar Gala sambil mangut mangut.
Tak lama kemudian Libra turun lalu duduk di sofa. Semua nampak kesal terutama Aksla.
"Bang Aksla kesel, Bang Gala lesu, Bang Gara ngulang kejadian tadi di otak dan Bang Michel pasrah. Mangkanya kalo adeknya kasi nasehat tu dengerin, malu kan kalian" Libra menatap kesal juga remeh.
Komuknya ya allah sumpah ngakak anjim, tahan Libra tahan!_batin Libra
"ish kamu tu malah ngejek mulu kerjaannya, bakal Abang ajak balap lagi tu bocah" sungut Gala.
"tros pulang dengan motor warna pink lagi atau warna apa lagi?" tanyanya sebal.
Aksla berdiri dan menghampiri Libra yang duduk di sebrang mereka dan memeluknya dari samping "ish lo apaan si!" dengus Libra.
"biarin aja dulu dek, dari pada dia pergi ke club sapa tau dia gitu bisa tenang" Libra mangut mangut menyetujui ucapan Gala. Gala berdiri dan Michel dengan cepatnya sudah menghampiri Libra dan memeluknya dari samping seperti Aksla.
"yaelah dah keduluan gua" dengus Gala memancing gelak tawa Libra "ih, malah ketawa kamu"
"yaudah sana pelukan ama Bang Gara" suruhnya namun reaksi Gala dan Gara malah bergidik ngeri.
"ogah" serempak Gala dan Gara.
"hahaha, udahlah Bang sumpek gua! Mending kalian mandi sana" Libra mengurai pelukan antara dirinya dengan Aksla juga Michel. Berhasil lepas tapi Aksla kembali bergelayutan manja di tangan Libra "lepas Bang, persis monyet lo kalok kaya gini"
"bodo! Lagi PW"
Libra menjitak Aksla karena kesal membuat sang empu membrengut kesal "maen jitak pala gua lu" kesal Aksla mengusap dahinya yang terasa panas.
"mangkanya lepas! Masi mending gua jitak doang dari pada gua kasi bogem"
Pertengkaran antara Libra dan Aksla adalah hal langka dan menjadi hiburan tersendiri bagi Gara, Michel juga Gala.
"mendingan kalian mandi tros istirahat dari pada--"
"APA!" kompak mereka berempat.
"dari pada gua seret ke kolam renang" sambungnya.
"kejem amat si kamu" sahut Gala.
"bodo! Mendingan buru istirahat" ulangnya
"iya" jawab Gara, Michel, dan Gala serempak.
"ck, untung adek kalo bukan udah gua jadiin pacar lu" dengus Aksla.
"aww, sakit bang" adu Aksla karna mendapat jitakan dari Michel "omongannya" cibir Michel
"mau gua bantai lu" ancam Libra
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Aries & Libra [END]
Teen FictionBiasakan follow jika sudah membaca lebih dari 3 chapter cinta itu kadang rumit, bisa bikin bahagia juga bisa bikin sakit hati tapi lebih enak sakit hati timbang sakit gigi sumpah dah! semoga menghibur Happy reading