Part 39

41.9K 3.5K 33
                                    

Tepat pukul sepuluh malam Bayu sampai di rumah. Saat masuk, lampu masih menyala terang menandakan kalau pemilik rumah masih terjaga. Sebelum naik ke kamarnya di lantai dua, Bayu menuju dapur untuk minum. Betapa kagetnya dia, saat melihat Hanum tertidur di meja makan. Bayu melihat masakan yang tersaji di sana. Didekatinya istrinya yang tertidur pulas dengan kepala berada di atas meja makan dengan satu tangan sebagai alasnya. Diurungkan tangannya yang akan membangunkan istrinya. Bayu memilih untuk ke kamar dan mandi terlebih dahulu karena badannya terasa lengket dan yang terpenting dapat menemui istrinya dalam kondisi yang lebih segar.

Setelah selesai mandi, Bayu kembali ke tempat makan. Diusapnya bahu dan diciumnya puncak kepala istrinya pelan. Hanum terkesiap kaget. Melihat suaminya yang sudah tersenyum dan duduk di sebelahnya membuat Hanum menegakkan punggungnya. Diusap matanya yang tampak sembab dan memerah.

"Mas...sudah pulang?"

" Kalau sudah di sini berarti sudah dong"

" Bentar ya mas, aku cuci muka dulu, tadi ketiduran" ucap Hanum sambil berjalan menuju kamar mandi. Setelah cuci muka, Hanum kembali lagi menemui suaminya yang sedang minum air putih.

" Mas...sudah makan?" tanya Hanum lirih.

" Belum" jawab Bayu singkat.

" Aku angetin dulu ya mas"

Saat mau berdiri, Bayu tiba – tiba mencekal lengan istrinya.

" Duduk sini dulu. Mas kangen sama kamu"

Hanum lalu mengikuti suaminya untuk duduk di sebelahnya, sedangkan Bayu memutar badannya agar bisa menghadap ke wajah istrinya. Ditariknya dagu istrinya yang tertunduk. Saat wajah Hanum mendongak, ditatapnya mata Hanum dengan lembut. Tak kuasa menahan, Hanum akhirnya menangis lagi. Bayu mengusap air mata yang mengalir di pipi istrinya.

" Jangan menangis lagi. Maafkan mas yang sudah membuatmu sedih hari ini" Kata Bayu sambil mengecup mata istrinya yang basah. Bukannya berhenti, Hanum justru semakin terisak. Di rengkuhnya tubuh Hanum ke dalam pelukannya. Diusapnya punggung istrinya dengan penuh cinta.

" Maafkan aku mas...maafkan aku" ucap Hanum.

Di kendurkan pelukannya dan ditangkupnya wajah Hanum dengan kedua tangannya.

" Kamu tidak salah... mas yang terlalu cemburu ...mas juga yang terlalu gegabah hingga meninggalkan kamu hampir seharian ini"

" Tapi aku minta maaf ya mas"

" Iya...mas maafin" kata Bayu sambil menciumi wajah istrinya.

" Beneran di maafkan ya mas. Aku takut Allah nggak ridho"

" Subhanallah...mas bersyukur punya istri kamu. Mas beneran sudah maafin kamu. Ehm...sekarang mas lapar, kamu masak apa tadi?"

" Oh iya, aku tadi telepon mama tanya makanan kesukaan mas apa. Jadi aku masak rawon ini"

" Ya udah, sekarang makan dulu aja ya. Mas lapar banget ini"

" Ehm...tapi lepasin dulu mas. Aku panasin masakannya ya" kata Hanum sambil meminta Bayu melepaskan pelukannya.

" Oh iya, sampai lupa..ehm maaf ya, soalnya mas kangen banget, dari tadi pengennya peluk peluk kamu terus"

" Ya salah siapa marah?"

" Iya iya. Sini aku bawain mangkoknya" Bayu mengambil mangkok besar tempat rawon menuju dapur. Sesampainya di dapur, Hanum menuangkannya ke dalam panci untuk dipanaskan. Selama itu juga Bayu memeluk istrinya dari belakang.

" Mas...lepasin dulu deh. Aku mau cuci tangan"

" Ya udah cuci tangan aja, tinggal geser juga kan?' jawab Bayu tanpa mau melepaskan istrinya. Setelah selesai urusan dapur, mereka kembali lagi ke ruang makan. Hanum mengambilkan nasi dan lauk ke dalam piring suaminya.

Cinta Sang Dosen ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang