Part 7

54.2K 4.7K 11
                                    

Hari ini Hanum sengaja berangkat lebih pagi. Dia ingin ke perpustakaan dulu sebelum kuliah dimulai. Hanum berangkat pukul delapan agar bisa masuk awal ke perpustakaan, maksudnya biar bukunya masih banyak, dan setelah itu lanjut kuliah di jam sepuluh.

Sampai di perpustakaan, suasana masih sepi. Hanya ada beberapa mahasiswa yang mulai memilih buku untuk dibaca. Hanum pun segera menitipkan tasnya, tidak lupa membawa laptop dan buku tulisnya. Hanum mulai mencari buku-buku untuk referensi kuliahnya.

Semester enam ini, Hanum mengambil mata kuliah metodologi penelitian, dimana mahasiswa membuat semacam proposal penelitian yang berisi tiga bab, mulai dari bab pendahuluan, berisi tentang latar belakang permasalahan, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, bab dua berisi landasan teori, dan bab tiga tentang metode penelitian. Hanum ingat apa yang dikatakan dosennya, walaupun ini masih kuliah metodologi penelitian, tapi kerjakan seolah ini akan menjadi proposal skripsi besok. Jika proposalnya bagus, bisa dilanjut untuk diajukan menjadi skripsi. Jadi besok tidak memerlukan waktu lebih lama karena tidak mengulang dari awal lagi. Hal ini yang membuat Hanum bersemangat untuk mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.

Hanum sendiri saat ini sedang mencari buku untuk melengkapi landasan teori yang akan digunakannya. Sudah lima buku yang sudah dibawa Hanum ke mejanya. Setelah meletakkan buku-bukunya, Hanum mulai membuka bukunya sembari mengetik ke laptopnya. Tidak lupa juga memakai kaca mata saktinya. Yah, Hanum sebenarnya memakai kaca mata, tapi hanya dia pakai saat butuh saja, contohnya ya saat ini.

Saat sedang konsentrasi membaca bukunya, terdengar suara deheman di depannya. Hanum pun mendongak untuk melihat siapa yang datang. Setelah melihat, Hanum kaget sekali. Ngapain Pak Bayu ke sini, batinnya.

" Assalammualaikum" kata Pak Bayu sambil duduk di depan Hanum.

" Waalaikumsalam" jawab Hanum

" Boleh duduk di sini ? ganggu gak kira-kira ?" tanya Pak Bayu.

Jelas ganggu lah pak, tapi ya mau gimana lagi. Apa ya harus ngusir?

" Eh, nggak apa-apa pak, silahkan duduk saja"

" Kamu lagi cari buku apa?" tanya Pak Bayu lagi.

" Ini Pak, lagi cari buku tentang manajemen keuangan, tapi kayaknya udah keduluan yang lainnya."

" Untuk bahan mata kuliah apa?" tanya Pak Bayu lagi.

" Metodologi Penelitian"

Pak Bayu pun terlihat menganggukkan kepalanya.

" Memang buku apa saja yang kamu butuhkan?"

Hanum pun menyebutkan judul buku yang memang saat ini dibutuhkannya.

" Saya sepertinya punya buku yang kamu butuhkan, kamu mau?"

Ya Allah, Alhamdulillah. Pertolongan Allah kalau gini. Gak nolak aku.

" Benar Pak? Apa boleh saya pinjam bukunya?" tanya Hanum malu.

" Tentu saja boleh, sangat sangat boleh malah." Pak Bayu terbata-bata jawabnya.

" Kira-kira bisa saya ambil kapan ya Pak?

Biarin lah. Dikatakan tidak tahu malu juga tidak apa-apa. Butuh soalnya.

" Rumah kamu dimana?"

Bukannya menjawab pertanyaan Hanum, Pak Bayu justru menanyakan alamatnya.

" Untuk apa ya Pak?"

" Nggak, nanya saja"

Hanum pun menganggukkan kepalanya, tapi tetap ditak menjawab pertanyaan dari dosennya.

" Oya, nanti saya cari dulu bukunya, kalau sudah ketemu, saya hubungi kamu"

" Baik pak, terima kasih sekali atas bantuannya"

" Sama-sama. Eh, kamu ada kuliah kan jam sepuluh ini? Sekarang sudah jam 09.45 loh" kata Pak Bayu tiba- tiba.

Ya Allah, aku sampai gak kerasa.

" Eh, iya Pak. Makasih sekali sudah diingatkan"

" Ya sudah, kalau gitu saya ke kantor dulu. Segera turun, nanti kamu terlambat. Assalammualaikum" Kata Pak Bayu sambil berdiri meninggalkan Hanum.

" Waalaikumsalam."

Hanum segera mematikan laptopnya dan memasukkannya ke dalam tas. Membereskan buku-buku yang tadi sudah dipinjamnya. Hanum segera keluar perpustakaan, bersamaan dengan handphonenya yang berdering. Terdengar suara Dania di sana.

" Assalammualaikum, Halo Dan, gimana"

" Num, aku minta tolong cariin tempat duduk di sebelahmu ya. Ini aku masih di jalan, tadi mampir pom bensin dulu, antri" kata Dania dari seberang.

" Oh, oke-oke. Beres"

Hanum segera turun ke lantai satu. Harus segera cari tempat yang PW alias Posisi Wuenak. Hehe

Tidak disadarinya, dari jarak beberapa meter ada seseorang yang memperhatikannya dengan senyum.

***

" Kamu kok sering banget dipanggil Pak Bayu sih Num?" tanya Dania saat mereka berjalan menuju tempat parkir.

" Masa sih, kayaknya biasa saja"

" Tapi ... kalau aku lihat, teman yang lain yang kebetulan jadi PJ mata kuliah beliau nggak terlalu sering dipanggil"

" Nggak tahu aku"

" Memang selalu ada tugas untuk kamu?"

" Iya" Hanum enggan mengatakan tugas – tugas yang diberikan Pak Bayu padanya. Bisa habis nanti dia ditertawakan.

" Tapi nggak pernah gitu diajak ngobrol-ngobrol apa ?"

"Pernah" jawab Hanum jujur.

" Tentang apa?"

" ya macam-macam"

" Yang jelas sih Num" desak Dania.

" Udah ah ayo pulang" ajak Hanum segera.

Cinta Sang Dosen ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang