Part 17

39.3K 3.6K 14
                                    

" Assalammualaikum, boleh duduk di sini?"

Hanum yang sedang membuka gawainya lantas mendongakkan kepalanya, melihat siapa yang menyapanya. Matanya mengernyit begitu melihat sosok laki – laki di hadapannya.

Siapa ? Dia mencoba berpikir sepertinya tidak mengenal pria ini.

" Waalaikumsalam. Siapa ya?" Akhirnya Hanum pun menanyakan nama orang itu.

" Boleh aku duduk dulu?" tanyanya sebelum menjawab pertanyaan Hanum.

Hanum pun menoleh ke Dania yang baru datang membawa dua mangkok bakso. Dania pun mengangguk menyatakan persetujuannya.

Yah, mereka, Hanum dan Dania sedang ada di kantin. Mereka menunggu kuliah jam kedua yang masih satu jam lagi.

" Boleh, silahkan" Kata Hanum akhirnya.

" Kenalin, aku Gani. Anak Teknik Kimia" Laki-laki itu mengenalkan dirinya.

" Kamu pasti yang namanya Hanum kan?" Dia bertanya ke Hanum untuk memastikan kebenarannya.

" Iya benar. Kamu ..."

" Iyyap. Aku cowok yang sering whatshapp kamu" lanjut laki-laki bernama Gani, sebelum Hanum melanjutkan pembicaraannya.

Hanum pun ingat, laki-laki yang sering wa dirinya, dan belum pernah dia jawab. Hanum sendiri belum sekalipun bertemu dengannya. Tapi ... dari mana dia tahu nomornya?

" Aku pernah lihat kamu jalan sama temanmu ini di depan GSG"

" Pasti kamu nggak tahu kan? Atau penasaran aku dapat nomor kamu dari mana?"

" Iya, kamu dapat nomor handphone ku dari siapa?" Hanum pun akhirnya bertanya.

" Waktu itu kamu pakai jaket Akuntansi, dan aku tahu warna jaketmu sama dengan temanku yang kuliah di sini"

" Siapa temenmu itu?"

" Irfan, kamu kenal kan?"

" Oh iya kenal, malah kita satu kelas, tapi gimana Irfan bisa tahu kalau itu aku?" Hanum masih saja penasaran.

" Ehmm... waktu kamu jalan, diam-diam aku ngambil gambarmu. Maaf ya nggak ijin"

Hanum hanya mengangguk saja, bingung harus bagaimana. Apa iya minta untuk dhapus?

" Eh...maaf Gan, kenapa kamu sampai ke sini?"

" Ya nekat aja, lagian setiap aku wa nggak pernah kamu balas" Gani memberikan alasannya.

" Maaf" balas Hanum lirih.

" Iya, nggak apa-apa. Santai aja"

" Ehm... Num, aku ingin kenal lebih dekat sama kamu"

Dania yang mendengar langsung berdehem, dan tidak lama ijin untuk pesan makanan yang lainnya. Walau sebenarnya dia sedang memberikan kesempatan untuk Hanum bicara dengan Gani. Dania tahu pasti Hanum akan marah, karena membiarkannya bicara berdua dengan laki-laki. Tapi karena sudah bersifat pribadi, dia memilih undur diri dan duduk tidak jauh dari tempat duduk Hanum. Hanum yang awalnya menolak, akhirnya bisa mengerti, setelah Dania duduk tidak jauh dari dirinya.

" Maksudnya?" Hanum menanyakan ke Gani maksud dari perkataannya.

" Terus terang, aku suka kamu sejak pertama kali melihatmu di GSG dulu"

Pernyataan Gani benar-benar membuatnya kaget. Dia tidak menyangka. Padahal ini baru pertama kalinya bertemu.

" Tapi Gan....?" Hanum memberanikan diri untuk memanggil namanya.

Cinta Sang Dosen ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang